Arga pov
Gue ketemu sama Alea pas di koridor. Dia mau pergi ke arah kantin.
"Oii rengginang kecut! Zeeya mana?" gue berjalan sambil membawa buku dari kantor guru
"Lo tu ya. Kalo ngomong gak liat dulu. Untung cakep kalo gak udah gue gibeng lo!," ucap Alea sambil mengangkat satu tinju nya menuju muka tampan Arga
"Iya iya maaf. Gue mau nanya. Zee mana? Kenapa gak ikut lo ke kantin?,"
"Tadi gue ajak. Cuma dia gak mau. Katanya mau nungguin lo," Alea lalu pergi.
Gue langsung ngeluarin ponsel lalu nge-wa Zee.
Gue udah bilang ke dia bahwa gue gak bisa pergi ke kantin bareng dia.
Tapi gue malah dapat balasan dari dia. Bahwa dia gak mood untuk pergi ke kantin.
Gue terus paksa dan dia cuma jawab 'iya. Nanti ke kantin'
Gue tau kata- kata itu. Zee adalah Orang yang bawel. Walau dia berkata 'iya' tapi nyatanya itu hanya akan jadi alasan nya untuk tidak melakukan.
Gue langsung memutar arah pergi ke kantin. Gue beli roti dan sebotol air mineral.
Di depan pintu gue masuk. Dan melihat dia ingin berjalan ke arah pintu. Ternyata dugaan gue salah.
Gue mengira bahwa Zee tak akan pergi ke kantin, jika bukan bersama gue.
Tapi barusan dia mau pergi.
"Nih makan. Habisin, Ntar pulang tunggu gue. Gue mau ke kelas ada tugas" kata gue sambil menyerahkan kantong yang gue bawa dari kantin.
"Makasih Arga," ucap nya pelan.
Ntah mengapa Zee mengucapkan kata kata itu seperti lemah. Ada apa dengan nya?
Akhirnya gue pun balik ke kelas.
Arga pov end
Setelah memakan, makanan yang diberikan Arga. Zee pun duduk di bangkunya.
Alea duduk disampingnya sambil mengipaskan kertas di lehernya.
"Tadi Arga nanya lo sama gue,"
"Iya. Tadi Arga udah nemuin aku kok,"
"Besok temenin gue ya Zee?," Ajak Alea.
"Emang mau kemana?,"
"Mau cari baju buat adek gue. Dia besok ultah,"
Zee pun mengangguk untuk merespon ajakan Alea.
Tet..tet..tet.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Itu adalah kesempatan emas bagi semua murid SMA Nusa Bangsa .
"Gue duluan ya Zee. Besok jangan lupa buat temenin gue," kata Alea sambil mendadahkan tanganya.
"Iya. Hati hati ya, Al"
Zee pun menunggu Arga di bangku depan koridor kelas.
"Udah lama nunggu nya?," Arga pun datang dengan menyandang tas ransel di pundak kanan nya.
"Gak juga kok. Baru," ucap Zee.
Lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan sekolah.
________
Di perjalanan mereka bercanda ria.
Sesekali Arga mencubit lembut pipi mulus Zeeya.
"Om sama tante kapan pulang?," ucap Arga di selah candaan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Arga (END)
Teen FictionZeeya An-Noura dan Arga Raufandra. adalah dua sahabat sejak kecil. Zee yang memilik sifat manja, cerewet, dan manis. sedangkan Arga memilik sifat baik, pendiam, peduli ,dan sayang kepada Zeeya.