Saat kejadian itu. Gilang yang dulunya menjadi kaki tangan Violentia kini sudah mendapatkan hidayah dari yang maha kuasa.
Gilang mendatangi rumah Zeeya, dan meminta maaf pada Zee, sekaligus ingin meminta maaf pada Arga.
Arga dan Zee pun sudah memaafkan kesalahan Gilang. Termasuk Nora-mama nya Zeeya. Walapun dalam hati wanita itu masih sedikit kesal dengan perbuatan yang dilakukan oleh Gilang. Dan lelaki itu pun sudah cukup sadar dan merasa sangat bersalah.
"Gue benar - benar mau minta maaf setulus-tulus nya. Karena pikiran gue yang pendek. Sehingga gue mau mengikuti perintah dari Vio. Gue tau gue salah. Tapi gue mohon, tolong maafin gue" ucap Gilang dengan tulus.
Arga dan Zee pun memaklumi hal itu. Ia tau jika Gilang sebenarnya orang yang baik.
"Aku udah maafin Gilang kok. Aku juga tau, kalo Gilang ngelakuin ini karena paksaan dari Tasya... eh maksudnya Vio."
"Sama aja Zee. Tasya sama Vio itu orang yang sama" ucap Arga, membenarkan perkataan Zee.
"Iya. Itu kebiasaan Zee kalo lagi sebut nama nya" Lalu Zee tersenyum.
"Jadi sekarang lo udah bener mau berubah?" Tanya Arga pada Gilang.
Gilang pun memgangguk cepat " iya. Gue bener mau berubah. Gue udah tobat"
"Tapi bener ya mau tobat. Kalo saya sampai melihat kamu melakukan hal seperti ini lagi. Saya tidak akan segan untuk mempenjarakan kamu lagi" tiba-tiba Nora datang dari arah dapur. Gilang langsung merasa bersalah pada wanita itu, karena sudah hampir membuat anak kesayangan nya hampir mati.
"Saya tau tante. Saya salah, justru ini saya ingin meminta maaf pada keluarga tante" Zee yang melihat perubahan Gilang, merasa bahwa cowok itu memang menyesali perbuatanya.
"Yauadah lah Ma. Kalo emang dia udah ngakuin kesalahan nya. Maafin aja. " sungguh sifat inilah yang membuat Arga menyukai cara Zee. Hati nya sangat baik.
Setelah Gilang meminta maaf kepada Zee, akhirnya Gilang berpamitan untuk pulang. Tak hanya itu, cowok itu pun, berpamitan untuk pergi ke Jerman. Katanya ia ingin memulai hidup nya yang baru, dan mencari pekerjaan sambil melanjutkan sekolah nya.
Arga mengantarkan Gilang ke depan pintu gerbang rumah milik Zee. Setelah kepergian Gilang. Tingkah konyol milik Arga kembali hadir. Dengan tak berdosa nya ia mencubit hidung milik Zee dan kabur masuk ke dalam rumah.
"ARGAAAA!!!!!" Teriak Zee sambil mengelus hidung nya yang memerah.
Arga dan Zee berlarian di dalam rumah, dengan sigap, Arga memeluk tubuh mungil milik Zee. Dengan aksi yang di timbulkan oleh Arga, membuat Zee bereaksi. Seketika ia diam dan menatap mata hazel milik Arga. Sungguh nyaman, batin nya..
Arga yang di tatap pun menjadi salah tingkah, kok perasaan nya jadi gini ya batin Arga pun berucap.
*****
"Kamu udah pilih pilih baju belum? " tanya Bagas pada Sabrina yang sedang membereskan peralatan untuk Arka yang akan pergi ke Hongkong.
"Rencananya nya besok. "
"Kata mama pilih di butik langganan mama aja" ucap Bagas dan Sabrina mengangguk.
"Oh iya. Acara pernikahan nya kan 2 bulan lagi. Nah Arka rencana nya mau lihat apartemen di Hongkong. Jadi dia berangkat besok lusa. Nanti pas tiga hari sebelum hari H, Arka pulang lagi." Jelas Sabrina.
"Yaudah, kalo gitu. Besok aku anterin kamu sama Mama ke butik. Lalu besok lusa nya kita anterin Arka ke Bandara."
"Oke siap boss" ucap Sabrina sambil mengacungkan kedua jempol nya. Lalu Bagas mengusap pucuk kepala Sabrina dengan sayang.
"Ekhem! Tau deh yang udah mau nikah, yang sebentar lagi halal. Tapi gak di depan orang jomblo juga kali mesraan nya" ucap Arka yang muncul dari dapur dan membawa segelas cokelat hangat.
Bagas dan Sabrina yang menyadari kehadiran cowok itu langsung tertawa.
"Hahaha... maka nya. Kamu cari juga dong, udah gede ganteng, pinter, tapi masih aja jomblo" ucap Bagas sambil tertawa.
"Iya nanti gue cari Bang. Mau cari di Hongkong aja. Cewek nya lebih seksi" ucap nya menekankan kata 'seksi' di telinga Bagas.
Bagas yang mendengar itu pun langsung melotot kepada Arka. "Heheh.. barcanda aja kali. Cewek indo lebih cantik" ucap nya lalu pergi membawa secangkir cokelat hangat ke arah sofa sambil menonton tv.
"Untung calon adek ipar. Kalo gak...."
"Kalo gak apa? " tanya Sabrina.
Bagas pun cengengesan "gak kenapa kenapa kok" ucap lalu menyusul Arka ke ruang tv.
"Ada ada aja mereka" Kata Sabrina.
*****
Pagi ini Arga dan Zee ingin bersiap untuk mengantar Arka menuju Bandara. Arka akan melakukan penerbangan dari jakarta menuju Hongkong untuk melihat posisi Apartemen dan tempat tinggal nya selama kuliah di Hongkong.
"Ayo dong Zee, lama banget sih dandan nya" teriak Arga dari balik puntu kamar nya.
"Sabar dong Arga. Ini lagi sisir rambut"
"Yaudah buruan. Tungguin di bawah yah"
"Iya"
Saat Arga menunggu duduk di sofa. Tiba tiba Nora muncul dari taman belakang sambil membawa satu pot bunga anggrek. "Lah? Zee mana? Kok gak jadi berangkat."
"Iya nih tante, zee dandan nya lama banget" ucap Arga. Tak lama setelah itu Zee turun dari tangga sambil menata rambut nya yang tergerai.
"Ayok kita berangkat" ucap Zee. Lalu Arga dan Zee berpamitan pada Nora dan berangkat menuju Bandara.
****
Arka telah menunggu cukup lama di Bandara bersama Bagas dan Sabrina.
Lelaki itu sangat berharap jika Zee datang tepat waktu sebelum dirinya take off bersama pesawat untuk meninggalkan tanah air.Hatinya deg deg-an, cemas, dan khawatir jika Zee benar-benar lupa akan kepergiannya ke Hongkong.
Ia menatap arloji di pergelangan tangan kiri nya. '10 menit lagi' gumam nya dalam hati.Saat hatinya semakin tak karuan. Tiba-tiba terdengar suara gadis yang menerikai namanya.
"Arkaaa!!!" Ternyata Zee sedang berlali menuju kearah nya sambil diikuti oleh Arga di belakang nya.
Nafas nya memburu ngos ngosan sambil menghampiri Arka. "Aduhh.. untung aja belum telat" ucap nya sambil mengatur nafas.
"Gue kirain gak mau datang" ucap Arka dengan lega. Akhirnya orang yang ia tunggu datang menemui dirinya sebelum ia berangkat ke Hongkong.
"Lo beneran mau kuliah di Hongkong bro? " tanya Arga sambil menepuk pundak Arka dengan pelan.
Arka pun mengangguk.
Setelah lama bertemu untuk berpamitan. Akhirnya Arka harus memasuki pesawat untuk take off."Sampai bertemu di pernikahan Bang Bagas ya Arka! " teriak Zee sambil melambaikan tangan kearah Arka yang sudah menjauh dari mereka menuju tangga pesawat.
Bengkulu, 15 januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Arga (END)
Ficção AdolescenteZeeya An-Noura dan Arga Raufandra. adalah dua sahabat sejak kecil. Zee yang memilik sifat manja, cerewet, dan manis. sedangkan Arga memilik sifat baik, pendiam, peduli ,dan sayang kepada Zeeya.