#22: Sadar 2

275 17 0
                                    

Malam harinya semua sudah berkumpul di rumah sakit. Termasuk Arka dan saudaranya. Arian dan pacarnya Alea.

Arga masih duduk di kursi tempat dimana Zee di rawat. Ia tetap menggenggam erat tangan Zee dengan segenap hatinya. Hanya Arga saja yang berada di ruangan itu. Sedangkan yang lain berada di luar kursi tunggu.

Zee mengerakan tangan nya yang di genggam oleh Arga. Dengan gerakan yang diberikan oleh Zee. Arga pun tersadar. Ia menatap Zee dengan bingung.

Zee masih dengan mata terpejam nya. "Zee udah sadar". Gumam Arga.

Zee masih memejamkan matanya. Tapi jari tangan nya sudah bergerak secara perlahan menandakan bahwa ia sudah sadar.

Arga keluar dari ruangan untuk memanggil dokter. Sebelum memanggil dokter, ia terlebih dulu memberitahu kan kepada, Nora, Bagas dan yang lainnya, bahwa Zee sudah sadar. Lalu Bagas ikut memanggil dokter. Setelah dokter mengecek kondisi Zee, baru lah dokter itu membicarakan tentang keadaan gadis itu.

" bagaimana dok? Anak saya baik - baik aja kan ?" tanya Nora, ibunda Zee. Dokter itu pun mengangguk.

"Alhamdulillah, anak Anda sudah melewati masa kritis nya, hanya saja. Kita sekeluarga harus tetap saling menjaga dan merawatnya. " ucap Dokter.

"Tapi satu lagi yang harus diperhatikan. Pasien tidak boleh berpikir yang lebih keras. Karena itu akan menyebabkan kondisi pasien kembali drop" sambung dokter. Dan yang lainya menangguk.

Mendengar itu Arga langsung gembira. Pasalnya princess kesayangan nya akan sehat kembali.

Arga masuk ke ruang rawat milik Zee.

Disana Zee sudah sedikit sadar. Tapi masih lemah jika bergerak.

"Zee, kamu udah sadar? Aku kangen banget sama kamu.  Maafin aku ya udah salah paham selama ini" ucap Arga sambil mengelus punggung tangan Zeeya.

Zee sedikit tersenyum. Karena perasaan nya saat ini masih merasakan nyeri di sekujur tubuhnya.

Arga terus menggenggam tangan itu. Zee sedikit tersenyum melihat tingkah Arga. Sebegitu panik nya dia selama ini? Pikir Zee.

"Aku janji akan terus jagain kamu. Aku bakalan selalu ada untuk kamu Zee" Saat sedang asik mengobrol dengan Zee. Bagas pun masuk bersama Nora-mama Zee. Sabrina, Arka, Arian , Alea, dan kedua orang tua Arga.

"Ekhemm. Gantian dong. Kita juga masuk jenguk Zee juga kali. Emang lo aja yang bisa deket sama Zee? Mama nya juga kali." Ucap Bagas menyindir Arga.

"Apasih? Rese banget deh. " lalu Arga mundur dari tempat tidur milik Zee.

Nora mendekati anak nya. "Sayang. Kamu buat mama cemas loh. Mama takut banget kehilangan kamu. "

Zee masih tersenyum memandangi ibunda nya, " zee juga kangen sama mama" ucap Zee dengan suara yang serak.

" Mulai sekarang, mama gak mau kamu seperti ini lagi sayang, mama takut banget kehilangan kamu. Cukup papa yang pergi sayang" ucap Nora sambil menangis mengucap pucuk kepala anak nya,

"maafin Zee ya ma, Zee udah buat mama sama yang lainnya khawatir, maafin Zee karena udah buat kalian takut"

"udah. Semua ini ujian, kita bersyukur kamu bisa sehat kembali" Ucap Bagas.

karena semua nya semua nya sudah menemui Zee
saat nya untuk Arka yang menemui gadis itu. Sebelum menemui Zee, Arka meminta izin terlebih dahulu kepada Arga.

"Ga, gue boleh ngomong sama Zee gak? " tanya Arka

"ya boleh lah, tapi gue saranin sama lo, buat gak ngomong yang aneh sama Zee, dokter gak ngebolehin, karena takutnya Zee drop lagi"

Dear Arga (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang