Di lorong putih yang khas dengan bau obat- obatan. Arga ,Zee ,dan Bagas berlari mencari ruangan yang telah di sebutkan oleh repsionis rumah sakit.
Ruangan ICU itu menampakkan seorang wanita terbaring lemah dengan alat medis terpasang di tubuhnya. Hanya suara monitor yang berbunyi menanda kan adanya kehidupan. Gadis itu membekap mulutnya saat melihat malaikatnya terbaring tak berdaya.
Gadis itu memeluk ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Mama? Zee cari Mama, Ma. Mama jangan tinggalin Zee," gadis itu meraih tangan pucat yang dingin itu.
Zee duduk di kursi samping brankar putih itu.
Arga pun sudah memberi kabar pada orang tua nya bahwa tante Nora masih hidup. Sekarang Bagas sedang menjemput Ayah dan Mama nya di bandara. Mereka baru saja sampai dari london saat mendengar kabar buruk yang menimpa keluarga Zee.
Sekarang tinggalah Arga dan Zee yang menemani wanita itu. Saat ini, Zee sangat bersyukur karena Allah masih memberikan ia kebahagiaan walaupun pahlawan yang sangat ia sayangi tak ada lagi.
Ia sangat bersyukur Mama nya masih hidup. Sekarang hanya Nora-- lah yang ada didekatnya.
"Zeeya. Mending sholat dulu. Doain om sama tante." ajak Arga. Zee pun menurut. Itulah yang selalu Arga senang dengan sikap Zee. Bagaimana pun Zee selalu menurut padanya walaupun ia tak tau apakah Zee akan selalu begitu seterus nya.
Zee pun mengikuti langkah Arga menuju mushola rumah sakit. Disana Arga dan Zee sholat memohon pada yang maha kuasa.
"Ya Allah, ya rabb. Padamu aku memohon dan berdoa. Jagalah Mama sebagaimana ia menjaga ku. Sadarkan dia ya Allah. Serta hapuskan dosa- dosa Papa, dan lapangkanlah tempat nya disisi mu ya rabb.... Pada mu hamba memohon. Berikan lah Mama kekuatan supaya bisa bertemu Papa untuk terakhir kalinya ya Allah. Aamiin." Zee mengadahkan kedua tangan nya meminta pertolongan pada yang maha kuasa.
"Ya Allah, ya Tuhan ku. Tolong jaga orang yang kusayangi ya Allah. Sembuhkan tante Nora. Dan kuatkan lah bidadari ku ya rabb. Lindungi dia dan jagakan dia ya Allah. Berikanlah Zee kesabaran untuk menghadapi semua ujian mu ya rabb. Aamiin" Arga pun berdoa meminta kepada Allah agar masalah ini cepat berakhir.
Setelah selesai sholat. Zee dan Arga kembali ke kamar rawat Nora. Disana sudah ada Irfan dan Nina. Mereka adalah kedua orang tua Arga, serta Bagas dan seorang dokter bersama perawat nya.
Zee dan Arga menghampiri mereka. Ternyata Nora sudah sadar.
"Gimana keadaan nya dokter?," tanya Irfan pada dokter wanita yang seumuran dengan istrinya.
"Keadaan nya sudah cukup membaik. Besok mungkin sudah pulang. Kalo begitu saya permisi dulu," jelas dokter lalu pamit pergi.
Zee mendekat kearah Mama nya sambil menangis.
Nora pun ikut menangis. Irfan dan Nina juga mendekat ke arah Zee.
"Mama. Papa udah gak ada, Ma," Zee menangis sambil memeluk Nora yang masih terbaring di brankar rumah sakit.
Nina ikut memeluk Nora dan Zeeya. Irfan juga sangat terpukul atas kepergian sahabat lama nya itu.
"Bagas, Arga. Nanti sore kita urus kepulangan jenazah. Biar besok bisa langsung dikebumikan." jelas Irfan pada kedua putra nya itu.
Bagas dan Arga pun mengangguk
Paham. Kini mereka bersiap untuk mengurus Alm Rizal.Nina sedih melihat Nora dan anaknya menangis. Ia tau betul jika seseorang kehilangan maka rasanya sangat menyedihkan.
"Kamu yang sabar ya jeng. Mungkin Allah sayang kepada Rizal. Kamu masih punya Zee dan keluarga ku. Kita bisa bersama-sama kok. Kamu gak sendirian," Nina mengelus punggung tangan Nora, dan Nora hanya tersenyum berterima kasih.
Zee masih menangis. Gadis itu baru menyadari bahwa Papa nya sudah tidak ada di sampingnya. Ia seakan- akan tak menyangka dengan takdir yang Allah garis kan.
"Sayang. Kamu jangan sedih ya. Kasihan Mama kamu kalo kamu nangis terus. Tante, om Irfan , Abang sama Arga ada untuk kamu sayang. Jangan sedih ya," Nina memeluk anak angkat kesayangan nya itu sambil menangis
Zee menangis di pelukan wanita yang sebagai ibu kedua nya.
________
Hari ini adalah kepulangan Nora dari rumah sakit. Hari ini juga adalah hari yang bertepatan pada pemakaman Alm Rizal.
Irfan berserta keluarga turut membantu pemakaman Rizal orang tua dari Zeeya. Karena mereka sudah menganggap keluarga itu seperti saudara.
Nina dan suaminya sudah menganggap Rizal dan Nora sebagai adik kandung sendiri. Bahkan, sejak kecil Zee dan Arga selalu bersama. Sampai saat ini.
Tapi entah untuk kedepan nya, atau masih kah seperti dulu? Ataukah Arga akan mencari orang lain dan meninggalkan Zee?Hal itu juga membuat Zee takut, takut akan kehilangan Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Arga (END)
Teen FictionZeeya An-Noura dan Arga Raufandra. adalah dua sahabat sejak kecil. Zee yang memilik sifat manja, cerewet, dan manis. sedangkan Arga memilik sifat baik, pendiam, peduli ,dan sayang kepada Zeeya.