21: Sadar

273 15 0
                                    

Percayalah, sahabatan cewek dan cowok itu susah murni nya.
Pasti ada perasaan yang tersirat untuk diungkapkan dan rasa untuk diberitahukan.

_syfaanugrah_

Hari ini adalah pengumuman kelulusan. Arga masih menunggu di ruang rawat princess kesayangan nya. Ia takut meninggalkan ruangan itu barang selangkah sekalipun.

"Ga, mending lo sekarang pergi ke sekolahan. Lihat hasil kelulusan lo." kata Bagas.

"Tapi gue gak bisa bang. Gue harus pergi sama Zee"

"Dengerin gue Ga. Zee pasti sedih kalo nanti dia tau lo buang waktu lo demi nungguin dia. Lo gak mau dia sedih kan?" Arga menggeleng.

"Makanya lo sekarang lihat kelulusan lo. Alea sama Arian udah nungguin di luar sama Arka." lalu Arga beranjak dari kursi nya.

"Gue titip Zeeya, bang. Tolong jagain dia selama gue pergi"

"Lo tenang aja. Ada Sabrina dan juga Mama sama Papa. Lo sekarang pergi aja dulu. Tante Nora nanti gue anterin ke sekolah buat ngambil hasil kelulusan, Zee," ucap Bagas. Lalu Arga pergi bersama teman temanya yang sudah menunggu di lobby.

Sesampanya di sekolah, Arga berjalan bersama Arian ke kelasnya, sedangkan Alea sudah diantarkan oleh pacarnya Arian ke kelas.

Arka pun sudah berada di kelas nya. Karena kelas Arka dan Arga berbeda.

Saat sedang berjalan di koridor. Vio mendekati Arga. Tapi Arga memasang wajah cuek nya saat melihat Vio datang mendekatinya.

"Hadooohhh! Nih curut ngapain sih deketin mai bespren gue? Dia gak mau ketemu sama lo!!!" ucap Arian saat Vio telah berasa di dekat mereka.

"Bacot lo!! Gue gak ada urusan sama lo!" kata Vio. Lalu beralih lagi pada Arga dengan tampang cuek nya.

"Haii Arga, lo kenapa jarang sekolah? Lo sakit?" tanya Vio dengan sok imut nya

"Gue sibuk." ucap Arga. Mendegar hanya dua kata dari Arga, Vio tambah geram sendiri. Tapi ia tak putus asa untuk bertanya lebih banyak pada Arga hanya untuk sekedar basa basi dan menghabiskan waktunya.

"Lo udah sarapan? Ke kantin yuk?" ajak Vio.

"Woi... Lu budeg apa? Liat tu Arga nya aja gak peduli lo mau ngomong apaan! Gak tau malu lo! " lalu Arian menarik tangan Arga untuk menjauhi Violentia.

Vio sangat kesal dengan tingkah Arga. Apalagi melihat kelakuan Arian yang seenak nya memperlakukan dirinya seperti itu.

"Iiihhh!! Nyebelin banget tu orang! Lihat aja nanti." lalu Vio pergi menuju ke kelas.

"PENGUMUMAN. SILAKAN UNTUK BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG!!! KARENA SEBENTAR LAGI AKAN DILAKSANAKAN PENGUMUMAN HASIL KELULUSSAN." suara pak Bambang sudah terdengar jelas dari pengeras suara yang volume nya sangat keras. Semua murid serta orang tua wali sudah berkumpul. Sebagian wali murid di suruh memasuki Aula untuk mengambil hasil kelulusan anak - anak mereka.


Setelah selesai mendapatkan hasil kelulusan. Arga datang menghampiri Nora-- ibunda Zeeya. " ini tan, Zee dapat juara 1 di kelasnya" ucap Arga sambil menyodorkan piagam juara kelas kepada Nora.

"Iya, tante harap hari ini apa yang diraih sama Zee bakal jadi kejutan buat dia saat bangun nanti. Ya udah tante pamit pulang dulu ya. Arga masih mau rayain kelulusan bareng temen kan? "

Arga mengangguk. Lalu Arga kembali berkumpul bersama teman nya.

*****

"Gilang, gue mau malam nanti lo harus melakukan rencana yang udah gue susun," ucap Vio sambil menempelkan ponsel ke telinganya

"Gue gak bisa, cukup waktu itu lo ngejebak gue. Gue gak mau orang yang gak bersalah jadi korban busuk lo!"

"Ok. Gak masalah, kalo lo gak mau bantu gue. Gue akan ngejalanin rencana gue sendiri buat musnahin cewek itu!"

Tut... Sambungan itu terputus oleh satu pihak. Vio mematikan telpon itu .

Saat vio ingin pergi ke kelasnya. Ada seseorang yang menarik lengan nya dengan kasar.

"Lepasin gue!!" kata vio

Cowok yang mencekam tangan vio tersenyum sinis

"Jadi lo dalang semua ini? Hebat banget lo. Gue gak akan biarin orang kayak lo itu keliaran di tempat seperti ini."

"Heh Arka!! Lo itu gak tau menahu soal gue. Jadi berhenti ngurusin gue!" ucap vio

"Oh ya? Jadi lo harus berhenti juga buat urusin hidup orang lain yang gak ada salah sama lo!,"

Skakmat. Kata - kata Arka cukup membuat Vio tak berkutik, tidak ingin masalah menjadi rumit. Arka melepaskan cengkaman tanganya pada Vio. Lalu pergi meninggalkan cewek itu dengan emosi yang meluap.

"Sial... Lihat aja nanti. Gue bakal kasih pelajaran buat lo dengan cara gue sendiri." batin Vio.


*****

"Zee, apa kabar? Lo hari ini dapat kejutan yang paling istimewa. Lo lulus dengan nilai terbaik." ucap Arga.

Arga masih duduk di kursi samping ranjang milik Zee "Cepat bangun sayang. Gue mau ungkapin perasaan gue yang selama ini udah lama gue pendam. Gue akan selalu jagain lo." ucap Arga sambil terus mengelus tangan dingin milik Zee yang tidak terinfus.

Nora dan kedua orang tua Arga masuk untuk menjenguk Zeeya. "Kamu udah istirahat nak?" tanya mama Arga pada anak nya yang saat ini sedang dilema.

Arga menggeleng.

"Mending kamu istirahat dulu. Biar kita yang jagain Zee. Sekarang kamu pulang, mandi, terus makan. Kamu mau nanti pas Zee bangun lihat muka kamu kayak gitu, kan gak ganteng lagi." ucap Irfan ayah Arga.

Arga pun bangkit dari duduknya. Ia saat ini harus menurut pada orang tua yang sedang berada di satu ruangan dengan nya.

"Ma, Pa, tante Nora. Arga pulang dulu ya. Nanti Arga kesini lagi"

"Hati- hati ya, Ga" ucap Nora. Lalu Arga pulang kerumahnya untuk beristirahat.


*****

"Hai.. Kamu udah lama nunggu nya?" tanya Bagas.

"Lumayan lah, baru 10 menit" ucap Sabrina.

Lalu ia masuk ke dalam mobil milik Bagas.

"Maafin aku, ya, aku tadi ada kelas tambahan'' ucap Bagas. Sabrina menangguk. Ia juga paham bahwa Bagas juga punya waktu sendiri..

"Mau langsung pulang atau ke rumah sakit?" tanya Bagas.

"Kayaknya aku pulang dulu deh. Aku mau lihat hasil kelulusan nya Arka. Nanti sekitar jam 7 malam jemput aku, ya. Aku mau jenguk Zee lagi" kata Sabrina. Bagas mengangguk dan mengantar sang kekasih nya untuk pulang .

Dear Arga (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang