CHAPTER 8||The Feel

541 69 74
                                    

®
®
®
®












"Kau ingin kemana noona?"

Tanya Mark yang sedang duduk bersila didepan tv dengan tangan yang terus menyuap cookies ke mulutnya.

"Pulang ke apartemen, ini sudah malam." balas Siyeon yang sudah ingin menggapai gagang pintu utama rumah itu.

"Tidak usah—, Eomma menyuruhku dan juga noona untuk menjaga Jeno hyung selama ia masih dikampung. Jadi Noona akan menginap disini dua hari." Mark masih terfokus pada acara tv nya. Mulutnya tidak berhenti mengunyah.

"Ah, baiklah.—" Siyeon mendudukkan tubuhnya disamping mark menyandarkan kepalanya dengan nyaman sembari memejamkan kedua matanya.

Mark menoleh kearah samping kanan nya dimana Siyeon yang sudah memejamkan matanya.

"Kau kelihatan keletihan sekali, Noona."

Mark segera mengalihkan kembali kepalanya kearah tv dan memakan cemilannya lagi.

"Jangan sekarang Mark, aku lelah." ucap Siyeon masih memejamkan matanya.

"Oh, ayolah noona~. eomma sedang tidak dirumah dan para maid sudah kusuruh pulang semua sehingga hanya tinggal kita dan Jeno hyung saja. Kali ini saja ya jeball~~."

"Mark, jangan salahkan aku jika aku melakukannya dengan kasar, kau yang memaksaku."

"Dengan senang hati Noona. Ayo ke balkon aku sudah menyiapkan semuanya."

Siyeon hanya mendengus sebal. Ia mengikuti Mark yang berjalan didepannya dengan menarik tangannya.


**
















"Chanyeol, kenapa diluar sangat ribut?" Namjoon yang sedang duduk di kursi kerjanya menatap kerah chanyeol yang sedang berdiri disebuah layar besar.

Ya, mereka sedang melakukan meeting berdua. Hanya membahas strategi dan misi yang akan direncanakan selanjutnya. Namjoon merasa terganggu saat mendengar keributan di markas mereka.

Namun belum berselang lama pintu ruangan Namjoon diketuk dengan keras oleh seseorang.

Namjoon kemudian membukanya. Ia kaget saat melihat anak buahnya sudah terdapat banyak lebam diwajah mereka.

"B-bos, Di-dia kembali."

Ucap salah satu anak buah Namjoon yang sudah lebam diarea matanya.

"Gawat!!"

Namjoon dan Chanyeol meraih persenjataan mereka dan menyimpanya disaku jas mereka. Kemudian berlari kearah keributan disana.


Mereka agak memelankan langkah ketika sudah hampir mendekati keributan.

"Hyung, kontrol emosi mu. Kita urus ini bersama." Ucap Chanyeol disela-sela langkah kaki mereka.

Kerumunan itu membuka jalan untuk Namjoon dan Chanyeol. Mereka berdua langsung menatap tajam seseorang yang sedang duduk angkuh dikursi.

Wajahnya tertutup topi yang ia pakai. Sontak ia menarik smirk diwajahnya saat Namjoon dan Chanyeol datang.

Tak sampai di situ, ia menyuruh anak buahnya untuk mengepung Namjoon dan Chanyeol. Tak mau kalah anak buah Namjoon juga siap siaga mengangkat senjata mereka kepada lawan.

Quandary [Jeno X Siyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang