CHAPTER 25||I'm Yours

764 63 17
                                    

"Kenapa dingin sekali sih, ah..mungkin karena musim salju yang akan datang seminggu lagi." Mark terus bergumam sembari membasahi bibir pucatnya.

Ini belum terlalu malam memang, tetapi udara sekitar sudah sangat dingin. Mungkin efek musim dingin yang akan datang dalam satu pekan lagi.

Mark bergelung malas diatas tempat tidurnya. Seprai dan selimut berantakan hanya karena ia mencari kehangatan.

Sungguh sangat dingin. Selimut yang terlilit ditubuhnya pun tidak bisa menutup hawa dingin yang serasa menusuk kulit itu.

Mark mendongak dan membuka matanya saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang.

"Oh, kau belum tidur?"

Mark menyipit memperhatikan seseorang yang berdiri tanpa melepas kenop pintu kamarnya itu.

"Ah, Jeno hyung. Aku tidak bisa tidur. Dingin sekali malam ini."

Jeno menganggukan kepalanya sembari mendekat ke arah Mark. Mark segera duduk dan membenarkan alat tidurnya yang berserakan.

"Ku kira hanya aku yang tidak bisa tidur. Omong-omong bagaimana kalau keluar? Membeli teh ginseng hangat."

Jeno menatap Mark yang menggaruk belakang lehernya sambil tersenyum kecil.

Ragu.

"Izin dengan eomma ku dulu dan juga Siyeon Noona. Kau tau sendiri hyung mereka kan khawatir sekali apapun tentang dirimu."

Jeno mengangkat tangan nya memberikan usapan sayang pada Mark lalu terkekeh lucu.

"Baiklah. Sudah ayo. Pakai-pakaian tebalmu, cepat."

Pemuda itu kemudian mulai berdiri dan beranjak dari sana. Mark masih memperhatikan punggung tegap itu yang berlalu hilang di balik pintu.

Jeno tidak seperti biasanya. Terlihat dewasa sekali. Padahal sebelum ini pemuda itu pendiam dan terkadang berbicara sendiri yang membuat Mark takut. Mark sendiri bingung. Ia menguap lebar sembari menapak lantai kamarnya dengan gontai.

Ia mengantuk.

.

.

.

.

"Jeno-ya, boleh ikut tidak?"

Siyeon memasang wajah lucunya didepan Jeno. Si pemuda melirik sekilas gadis itu yang menarik ujung bajunya.

Jeno melepas tangan Siyeon yang memegang bajunya lembut. Pemuda itu terkekeh sebentar saat raut wajah Siyeon mulai berubah kecewa.

"Hey, dengar aku. Ini sudah malam. Kita bisa pergi bersama besok jika kau ingin, hm?"

Siyeon masih mempertahan kan posisinya. Memegang kuat lengan Jeno dan merunduk kecewa.

Mark yang sudah siap dari tadi berkali-kali menguap melihat drama didepan matanya.

"Biarkan saja Siyeon noona ikut hyung. Astaga cepatlah aku mengantuk dan cuaca akan semakin dingin." Celetuk Mark yang langsung pergi menuju pintu utama dan masuk kedalam mobil.

Jeno masih tak enak hati. Ia kemudian mengapit dagu gadis itu dengan jari nya yang spontan membuat Siyeon mendongak menatap hazzel biru itu lagi.

Mencium sekilas bibir ranum gadis itu. Membuat Siyeon membelalak kaget.

"Tidak usah sedih begitu ayo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quandary [Jeno X Siyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang