Eighteenth Bloom

2.2K 259 47
                                    


[La Fleur]

“Kami akan menemui dokter. Kalian bisa mengobrol.” Sunghee mempersilakan Namjoon untuk melanjutkan cengkramanya dengan Jimin.

Namjoon mengangguk. Mempertahankan wajah ramahnya di depan Hoseok. Kemudian, ia melanjutkan percakapannya dengan Jimin yang sumringah karena mendapat lampu hijau dari orang tuanya untuk melancarkan agenda dengan ‘Paman Namjoon’-nya.

Sunghee melepas genggamannya dari tangan Hoseok setelah mereka menutup pintu ruangan Jimin. Keduanya berjalan berdampingan perlahan menuju ruangan Seokjin. Tidak. Tidak benar-benar ruangan Seokjin. Hanya saja mereka bergerak menjauh dari kamar Jimin.

“Seharusnya kita lebih ketat dalam menjaga Jimin. Kau kan tahu sendiri kalau Jimin-”

Langkah Sunghee terhenti. Ia menatap Hoseok dengan serius. Hoseok terdiam. “Bisakah kita tidak membicarakan ini dulu, Hoseok-ah?”

“Iya. Tapi-”

“Hoseok… Kau ingat apa yang Dokter Seokjin katakan? Sebisa mungkin berikan kebahagiaan pada JImin. Penuhi keinginannya. Jangan sampai membuatnya kesal. Namjoon mengajak Jimin karena Jimin yang memberikan ide untuk pergi. Namjoon hanya sedang berusaha menyenangkan hati Jimin. Aku yakin Namjoon tidak akan membuat Jimin terluka. Jadi, tolong… Bisa berikan sedikit ruang untuk Jimin dan Namjoon? Hanya sehari saja.”

Hoseok tertegun. Hatinya bergejolak. Sedang Sunghee malah sibuk membela Namjoon.

“Aku hanya tidak ingin anakku terlalu lelah. Keadaannya memburuk dan kurasa kau juga paham akan hal itu.”

“Tentu, Aku sangat paham akan hal itu. Tolong jangan bertingkah seolah hany a kau yang boleh memgang kendali atas Jimin.”

“Aku ini Ayahnya, Park Sunghee.”

“Dan aku adalah ibunya, Jung Hoseok! Jadi aku juga boleh menentukan apa yang baik untuk anakku.”

Koridor yang sepi menjadi arena perdebatan Sunghee dan Hoseok yang masih tak bisa melepas kebiasaan bertengkar sejak dulu. Sayangnya, kali ini tidak ada wasit seperti Seokjin yang bisa melerai mereka. Yang bisa menghentikan pertikaian mereka adalah diri mereka sendiri. Hoseok belajar banayk tentang hal itu. Karenanya, Hoseok memilih untuk mengalah dan menurunkan emosinya lebih dulu.

“Sudahlah. Tidak perlu dibahas. Aku memperbolehkan Jimin utnuk pergi bersama Namjoon. Dengan catatan bahwa Namjoon harus secara berkala mengabari kondisi Jimin. Itu keputusanku dan tidak bisa diganggu gugat.” Hoseok tegas. Mendengar ucapan Hoseok itu, membuat Sunghee tak bisa membantah.

“Aku akan ke kantor. Hyebin akan datang untuk menjaga Jimin. Sekaligus memberesi barang-barang yang akan dibawa pulang. Kau bisa menemani Namjoon-mu itu setelah Hyebin datang.”

Sunghee terhenyak saat Hoseok menekankan kata “Namjoon-mu”. Sunghee sangat paham dengan apa yang tak bisa Hoseok tutupi. Rasa cemburu. Namun Sunghee tidak tahu harus menanggapi hal itu dengan cara apa.

Hoseok pergi setelah Sunghee mengiyakan perkataan mantan suaminya itu. Kemudian, ia kembali ke kamar Jimin untuk menemani anaknya.

[....]
[....]
[....]
[....]

[La Fleur]

Berantem lagi dah mama sama papa. Hm...


[BOOK] La FleurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang