"Menurutmu ini suatu kebetulan atau memang Takdir?"Leonel Stevano💕
Terlihat sosok pria tampan memasuki sebuah cafetaria. Kemudian disusul pria buncit yang tengah menghampirinya ketika dia sudah duduk di kursi.
"Wahh, selamat datang, Tuan muda Stevano." sapa pria buncit tadi, dia adalah manager cafe ini.
Pria itu hanya mengangguk.
Namanya Leonel Stevano. Pria tampan dengan sejuta pesona yang selalu menganggap wanita adalah sebuah halangan. Pewaris tunggal Stevano Internasional sekaligus billionaire muda multitalenta.
"Anda ingin memesan apa, Tuan?" tanya sang manager.
"Coffee terbaik dari cafemu saja." jawab Leon dengan suara berat.
Manager itu lalu mengangguk kemudian berlalu.
Sembari menunggu pesanan, mata elang tajamnya terus menelusuri cafetaria ini, kemudian berhenti pada satu titik dimana dia melihat seorang wanita yang tengah serius dengan laptop serta makanan di hadapanya.
Wanita itu terlihat tidak peduli dengan suara berisik di sekitarnya. Bibirnya yang mungil itu terlihat sexy ketika mengunyah makanannya, dan tidak lupa dengan postur tubuhnya yang mungil namun padat berisi, terlihat lucu dan menggemaskan.
Wait! Sejak kapan Leon menilai body seorang perempuan? Gumamnya dalam hati.
Dan tanpa diduga mata mereka saling bertemu. Wanita itu mengangkat wajah kemudian melihat kearah Leon, mungkin dia merasa sedang di perhatikan.
Setelahnya, wanita mungil itu mengangkat satu alis sebelum akhirnya membuang pandangan - terlihat menggerutu tidak jelas.
Leon yang melihat itu mengerutkan dahi. Sebelumnya dia tidak pernah merasa diacuhkan oleh wanita, lalu mengapa wanita itu justru langsung memutuskan kontak mata dengannya saat tahu jika Leon tengah memperhatikannya?
Shit.. Ini Benar-benar penghinaan!
"Silahkan, Tuan. Coffee ini yang terbaik disini." seruan sang manager Cafe membuat Leon mengalihkan pandangan.
Leon mengangguk singkat sebelum menyesap coffee nikmatnya.
Leon kembali melihat ke arah wanita yang sempat membuatnya terganggu dan tetap melihat wanita itu masih berkutat dengan laptopnya seolah tidak peduli dengan sekitar.
Celana pendek dengan kaos putih polos dilapisi cardigan rajut tipis, dan wajah polos tanpa make-up membuat tampilan wanita itu terlihat sederhana. Pertanyaannya, mengapa Leon harus peduli dengan apa yang wanita itu pakai? Dan untuk apa juga Leon kembali memerhatikan wanita itu setelah dengan lancangnya dia memutuskan kontak mata dengannya? Leon merasa sedikit aneh.
Setelah selesai menikmati coffee-nya, Leon berdiri hendak keluar tak lupa dia menyelipkan dua lembar dollar di bawah cangkir coffee-nya tadi, kemudian beranjak pergi. Baru beberapa langkah dari pintu, Leon di kejutkan dengan seseorang yang menubruknya dari belakang.
"Aduh .. Keningku." erang seseorang mengaduh sembari mengelus keningnya yang seperti menabrak tembok. keras sekali.
Pria itu hanya diam memperhatikan nya.
Ah.. Wanita tadi, huh..Gumamnya dalam hati.
"Hey, Sir! mengapa anda menghalangi jalan? Keningku sakit terkena punggung mu, tahu.." gerutu wanita yang sejak tadi Leon perhatikan.
"Hey, Nona.. Bukankah kau yang menabrakku, lalu mengapa malah menyalahkan diriku?" Balas Leon sembari menaikkan satu alis.
"Aku tidak menyalahkan dirimu. Aku hanya bertanya mengapa anda menghalangi jalan." Jawab Shevana mengelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] SEBAGIAN PART DI HAPUS | BACA CERITA LENGKAP HANYA DI MANGATOON ^^ - Leonel Stevano_ CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di pe...