Aloha! Babang leon update, yey🎊
Jangan lupa Vote+penuhin in-line komen yang banyak, ya!
[instagram ; @r_quella99]
Enjoy your day and Happy reading
*
*
Shevana mengerutu saat Leon menyuruhnya untuk mendesain sebuah rumah atau mungkin bisa di sebut mansion. Sebenarnya Shevana bisa saja menolak namun Leon mengatakan ia tidak boleh bekerja dan fokus pada desainnya. Jika tidak, Leon benar-benar akan menyita semua kegiatannya. Dan Shevana tentu tidak akan membiarkan itu terjadi. Never.
Shevana kembali mencoret-coret kertas gambar di mejanya. Ia masih tidak mengerti untuk apa Leon menyuruhnya menggambar desain mansion? Yang lebih mengherankan Leon membebaskan Shevana untuk menggambar bangunan seperti apapun yang Shevana inginkan. Aneh, namun Shevana merasa senang karena dengan begini ia bebas menggambarkan rumah impiannya.
Pintu ruangan terbuka. Leon sudah kembali dari rapat di ikuti Jordan di belakangnya. Mereka masih sibuk berbicara tanpa menyapanya. Shevana melirik mereka kesal lalu kembali meneruskan pekerjaannya.
Tak lama terdengar bunyi sepatu mendekat. Shevana mengabaikannya—terus melakukan kegiatannya tanpa memedulikan tatapan Leon. Leon menunduk mengecup sekilas puncak kepala Shevana membuat sang empunya mendonggak.
"Apa yang kau lakukan?!"
Leon mengendik acuh tanpa menjawabnya. Ia menyandarkan tubuhnya pada pinggiran meja dengan sebelah tangan di saku celana. "Ruangan nomor 3 dan 4 mengapa harus sama tapi dengan warna yang berbeda?" Tanya Leon mengintip desain yang menyerupai sebuah kamar.
Shevana mencebik, "Kau bilang desain ini terserahku, lalu mengapa kau protes? Tidak suka?"
Leon menghela napas pelan, "Aku hanya bertanya, mengapa kau galak sekali?"
Shevana meliriknya sinis, "Terserahku. Apa pedulimu?"
Leon menggertakkan gigi—menahan emosinya yang sudah meluap, Shevana sengaja membuatnya kesal, huh? Baiklah.. Akan Leon tunjukkan bagaimana cara membuat kesal dengan benar.
"Semua yang ada padamu tentu aku peduli. Lalu kau bisa apa?" tanya Leon membungkukan badan mensejajarkan wajahnya tepat di hadapan Shevana. Menelaah expresi wanita itu tanpa melepaskan tatapannya.
Shevana menatapnya tajam, mengapit hidung Leon keras. "Jangan mengusikku. Cepat pergi ke mejamu sana!" usir Shevana membuat Leon mendengkus.
"Kenapa kau hobi sekali menyiksaku? Bahkan mengusirku sudah menjadi kebiasaanmu. Bar-bar sekali." cibir Leon dengan seringaian, manik elangnya berkilat mengejek.
Saat Shevana hendak melemparkan pensil di tangannya, Leon sudah lebih dulu bergegas kembali kemejanya—mengedipkan sebelah matanya menggoda.
Shevana menahan napas menatap Leon bengis. "Berani mengusikku sekali lagi aku tidak akan segan menjambakmu. Ingat itu, Stevano!" ujar Shevana kesal.
Seringaian di bibir Leon semakin melebar dengan manik elang yang terus menatap Shevana sirat kegelian di dalamnya.
"Bicara padanya benar-benar hal sia-sia." gerutu Shevana jengah lalu kembali menggambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] SEBAGIAN PART DI HAPUS | BACA CERITA LENGKAP HANYA DI MANGATOON ^^ - Leonel Stevano_ CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di pe...