MTDP 💕 Bagian Dua dua || Fakta Sebenarnya

34.7K 1.5K 46
                                    


Playlist || Rita Ora ~ Let you love me.

Happy reading 🤗
__________________

Jangan lupa tinggalkan jejak! Get info by R_Quella

_______________


"Papa.. Aku tadi bertemu kakak tapi dia mempermalukanku. Ia mengaku tidak mengenalku." adu Stella masuk kedalam ruang kerja John Parker. Ia duduk dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

John meletakkan pena di tangannya lalu beralih melihat putri keduanya. "Coba bicara pelan-pelan. Apa yang terjadi sebenarnya?"

Stella melipat kedua tangannya di depan dada. Balas menatap ayahnya sendu. "Tadi aku bertemu kakak di acara pargelaran busana. Papa tahu apa yang dia katakan padaku? Dia dengan gamblang mengatakan tidak mengenalku dan membuatku malu di hadapan banyak orang. Sungguh, aku tidak mengerti dengannya." jelas nya dengan wajah murung.

John berdiri. Mengelus puncak kepala Stella sayang.

"Maafkan kakak mu, ya. Mungkin dia sedang banyak masalah." jawab John tenang. Stella kembali memelaskan wajahnya.

"Bukan hanya itu Pa, kakak dengan jelas memperlihatkanku kartu identitasnya. Di sana tertulis jelas jika namanya adalah Shevana Maurer dan bukan Misha Parker. Ini keterlaluan, pa! Papa seharusnya sudah mengambil tindakan 'kan?" ucap Stella menggebu.

John terlihat berfikir. Ada benarnya mereka memang harus bertemu dan menyelesaikan masalah yang masih abu-abu ini. John juga harus meminta penjelasan putri sulungnya tentang surat pemutusan hubungan dengan keluarga Parker. Ia masih tidak percaya jika putrinya menolak keras hidup bersamanya.

Entahlah.. John hanya merasa sedih setelah kepergian Shevana tetapi tidak bisa berbuat banyak ketika dengan terang-terangan Shevana memberinya sebuah surat pemutusan hitam di atas putih.

"Papa akan membicarakan ini dengan kakakmu. Jangan masukkan ke hati ya ucapan kakak."

Stella tersenyum. "Tentu saja tidak. Aku sudah memaafkannya."

"Anak pintar." puji John menepuk puncak kepala Stella bangga.

Stella tersenyum simpul lalu pamit untuk kembali kekamarnya. John menghela napas panjang. Ia harus menyelesaikan ini semua. Entah apa yang akan ia dengar nanti, tapi John berharap putri sulungnya mau kembali untuk tinggal bersama keluarga Parker.

Setelah di depan pintu Stella mencebikan bibirnya kesal. Senyumnya memudar diiringgi seringaian puas, tatapan melasnya hanyalah topeng untuk membuat ayahnya percaya dengan perkataannya. Ia berjalan menuju kamar dengan mendumel.

"Memaafkannya? Omong kosong!" ucapnya sengit.

**

Shevana mendumel saat Leon terus saja membawanya kemana-mana. Bahkan saat pria itu bekerja Leon menyuruhnya untuk duduk diam di ruangannya. Shevana sempat menolak tetapi Leon tetaplah Leon, perkataannya sudah pasti sulit di bantah apalagi setelah kepindahannya ke mansion pria itu Shevana harus menyabarkan hati setiap kali Leon mendikte kegiatannya. Sangat menyebalkan memang.

Namun kali ini Shevana juga harus berterima kasih pada Leon yang menyediakan Shevana laptop khusus untuk mendesain. Ya, Shevana memang terjun dalam bidang perancangan. Dan cita-citanya sedari dulu adalah ingin mendirikan perusahaan wedding organizersnya sendiri.

My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang