MTDP💕 Bagian Tujuh belas || Kata sandi

34.8K 1.5K 10
                                    

Jam berapa kalian baca ini?


Happy reading
__________________

Budidaya kan Vomentnya ya!


***


Hening.

Di perjalanan pulang Shevana memilih diam dengan menyandarkan kepala melihat luar jendela. Jordan sudah meminta maaf karena lalai menjaga Shevana yang hanya di tanggapi Leon dengan deheman singkat.

Jordan memaklumi. Karena sikap Leon terhadap orang lain memanglah seperti ini. Seorang Leonel Stevano memang dikenal dingin dan angkuh. Tapi bagi mereka yang sudah mengenal Leon lama akan tahu bahwa itu hanya berlaku untuk orang asing dan ketika dia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Seperti sekarang misalnya.

"Maaf jika saya lancang, Tuan. Tapi bagaimana anda bisa berada di sana?" tanya Jordan mengalihkan atensi Leon.

Shevana sendiri diam-diam memasang telinga. Sebenarnya dia juga penasaran bagaimana Leon ada disana namun Shevana gengsi untuk bertanya. Good job untuk Jordan telah mewakilkan pertanyaan itu.

"Mr. Richard mengubah tempat pertemuan untuk sekaligus menemani istrinya berbelanja." jelas Leon membuat Jordan mengangguk paham.

"Lagipula kalau aku tidak sengaja melihat Ana berkeliling aku juga tidak akan tahu dia ada di sana."

Oh, pantas. Gumam Shevana dalam hati.

Leon kemudian mengalihkan atensi, menatap Shevana lekat, "Kau marah?"

Shevana memutar bola mata malas.

Bukankah sudah jelas tapi mengapa Devil itu masih saja bertanya?

Menyebalkan.

Shevana masih diam tanpa berniat membuka suara. Leon meraih tangan Shevana yang langsung Shevana tepis.

"Seharusnya kau berterima kasih karena aku membantumu. Tapi kenapa malah kau marah?"

Shevana mendengkus, "Tidak usah tanya aku!"

Leon menghembuskan napas panjang. Sesampainya di penthouse Shevana segera turun dengan menghentakkan kaki.

"Jangan temui aku hari ini. Kau sudah sangat mempermalukanku." ucap Shevana sebelum melesat pergi meninggalkan Leon di belakang.

Leon hanya menaikkan alis sembari mengeleng kan kepala. Memaklumi segala tingkah polah Shevana yang sedikit kekanakan. Mungkin.

"Maafkan saya, Sir."

Leon menoleh kesamping dan mendapati Jordan menundukkan kepala bersalah. "Kau sudah mengatakannya tadi."

"Kalau saya tidak lalai pasti kejadian tadi tidak akan terjadi."

Leon menatap Jordan lama. Orang kepercayaan serta pengikut setianya ini benar-benar tulus mengabdi padanya. Hal ini juga membuat Leon tidak bisa marah dengannya.

Lagipula ini tidak sepenuhnya salah Jordan. Seharusnya Leon sendiri yang harus menemani serta menjaga Shevana setelah semua hal yang dia terapkan pada Shevana.

My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang