MTDP 💕 Bagian Tujuh || Ajakan Makan malam

52.2K 1.8K 13
                                    

KAPAN KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA 🌟 DIPOJOK KIRI, YA!


ENJOY YOUR DAY AND HAPPY READING

°
°

Setibanya di apartemen. Shevana kini berbaring bebas di kamarnya sendiri.

Setelah perjalanan yang mambuatnya merasa lelah itu Shevana tetap mempertahankan senyumnya. Senyumnya masih terjaga apik meski waktu sudah berlalu.

Kilasan balik ketika Shevana menghabiskan waktu seharian bersama Leon benar-benar membekas di ingatan. Awalnya Shevana sempat dibuat heran ketika Leon senantiasa dengan mudah menuruti keinginannya. Bahkan, Leon Benar-benar membuang jauh sikap bossy dan dominantnya. Dia berlaku seolah-olah mereka benar seorang yag tengah berlibur. Tanpa perdebatan.

Ah.. Ada apa dengan Shevana?

Shevana mengulingkan tubuhnya kesamping sembari memeluk erat guling kesayangannya.

"Mengapa kesan itu selalu terlintas di pikiranku saat aku mengenenang kota paris?" Shevana menutup wajah, "Ku rasa aku sudah mulai gila." gumam Shevana mengingat bayangan manis Leon yang senantiasa menemaninya di sana. Memaksa pria itu memakan gula kapas. Menaiki ayunan di pinggir danau dan..

'Ah, bodoh! Apa yang kau pikirkan, Shevana? Jangan sampai kau terjerumus muslihat pria arogan itu.'

Bos singa is calling..

Shevana meraih ponselnya kemudian mengernyit ketika melihat si penelfon.

"Ada apa?" jawab Shevana ketika sambungan terhubung.

Leon berdecak kesal, "Apa begini caramu menyapa, nona Maurer?"

Shevana memutar bola matanya malas. "Jika tidak ada yang penting, aku akan menutupnya."

"Ck! Kau ini, selalu saja sesuka mu."

Shevana mendelik sebal. "Apa kau tidak punya kaca, Tuan? Sikap aroganmu jauh lebih menyebalkan di banding aku."

"Ya, terserah, anggap semaumu saja." jedanya, "Jika kau tidak keberatan..Temani aku makan malam nanti." ucapnya.

Shevana mengernyitkan dahi, "Apa kau sedang mengajakku kencan?"

Seketika Leon terkekeh, "Jika itu mau mu, lain hari, okay? Aku akan mengajakmu kencan. Tapi tidak malam ini."

Shevana melotot mendengar itu. "Bukan begitu. Lalu, apa maksudku, Brengsek?! Bicara yang benar!" dengusnya sebal.

Leon semakin terkekeh mendengar nada kesal wanita itu.

"Maksudku, temani aku hadir makan malam nanti."

See.. Nada arogannya selalu saja tidak mau di bantah.

"Untuk apa kau bertanya, jika kau saja tidak memberi ku kesempatan untuk menolak?!"

"Kau memang berbeda. Tanpa harus ku jelaskan, kau sudah mengerti rupanya." ucap Leon terkekeh geli.

Shevana mendengkus. " Bagaimana jika aku menolak? "

Leon menarik senyum. "Bukan masalah. Padahal tadinya aku akan memberimu bonus besar, jika mau. Tapi, ya, sudahlah jika kau menolak. Aku_ "

"Tunggu.. Kau akan memberiku Bonus besar? Baiklah, jika begitu aku akan menemanimu malam ini." jawabnya cepat dengan bibir tersenyum memikirkan bonus besar yang di janjikan Leon.

My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang