KAPAN KALIAN BACA INI?
JANGAN LUPA 🌟 DIPOJOK KIRI, YA!
ENJOY YOUR DAY AND HAPPY READING
°
°Entah sudah berapa lama Shevana berkutat dengan berkas-berkas di depannya. Dia bahkan, menggunakan waktu yang harusnya saat ini dia sedang tidur cantik di ranjang kesayangannya harus tertunda karena dokumentasi yang harus dia ajukan besok.
Astaga.. Shevana ingin berteriak kasar! Sungguh. Bahkan ini sudah larut, tetapi Shevana masih harus menyelesaikan laporan sialan ini, malam ini juga!
Devil itu..
Ah, sudahlah! Sudah terlalu banyak umpatan yang menambah beban dosa Shevana. Dia tidak ingin menambahi lagi.
"Kau bisa melanjutkannya lagi besok. Ini sudah terlalu larut untuk waktu istirahat mu." ucap Leon yang sedikit tidak tega melihat Shevana berusaha keras menahan rasa kantuknya.
"Sebentar lagi, ini sudah hampir selesai." Shevana diam sejenak, "Kau bisa istirahat terlebih dulu jika mau. Nanti aku akan meminta bibi Mina untuk mengantarku keluar." ucap Shevana tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop di depannya.
Leon menghela napas panjang, "Terserah kau saja." balasnya melangkahkan kaki meninggalkan Shevana sendirian.
Shevana melirik kepergian Leon lalu membuang napas lelah.
Apa dia tidak mengerti jika tadi hanyalah jawaban basa-basi Shevana? Oh, ayolah.. Shevana juga lelah, tapi saat ini yang dia butuhkan bukan itu. Dia hanya ingin melihat Leon merasa bersalah padanya.
Tapi apa? Peduli saja dia tidak.
Devil itu benar-benar..
"Dasar tidak tahu malu. Ini juga karenanya, tetapi malah memilih untuk beristirahat lebih dulu." Shevana kembali membuang napas panjang. "Ya, sudahlah. Dia memang tidak peka!" cebik Shevana merasa kesal.
Sepeninggal Leon, rasa kantuk kembali menghampiri Shevana.
Dia sangat mengantuk sekarang. Shevana mengusap wajahnya lelah, Hanya tinggal mengcopy dokumen dan mengirimkannya ke email pria itu, dan Done. Finish!'Come on! Shevana, kau pasti bisa.' gumamnya menyemangati. Lalu kembali berkutat dengan layar desktop di depannya.
Beberapa saat berlalu Shevana sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya hingga tanpa sadar memejamkan mata sembari melipat kedua tangan sebagai bantal. Tidak lama setelah itu Leon kembali dengan membawa dua cangkir kopi di kedua tangannya. Menaruhnya di sisi meja yang lain sembari menatap Shevana lekat.
"Dasar keras kepala."
Leon menatapi wajah Shevana cukup lama. Dengan gerakan lambat Leon mengangkat satu tangannya membelai sisi wajah Shevana yang tampak polos tanpa make up berlebih.
Tadinya Leon hanya ingin memberi umpan untuk Shevana, memberikan tanggung jawab atas pekerjaan yang bisa membuat Shevana mau tidak mau mengharuskannya untuk ikut bersamanya ke paris. yang ternyata jauh dari ekspetasi nya.
Tapi..
Ya, sudahlah. Jika sudah terjadi, mau di bilang apa?
Leon kemudian menyelipkan kedua tanganya pada tungkai kaki Shevana juga leher belakang guna mengangkat tubuh kecil Shevana untuk memindahkannya kendalam kamar.
Sesampainya dikamar, Leon kemudian membaringkan tubuh Shevana, mengatur posisi agar Shevana merasa nyaman. Leon duduk di sisi ranjang sembari kembali menatapi wajah Shevana dalam. Relung hatinya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] SEBAGIAN PART DI HAPUS | BACA CERITA LENGKAP HANYA DI MANGATOON ^^ - Leonel Stevano_ CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di pe...