MTDP 💕 Bagian Dua Enam || Insidet In Party ❣️

34.6K 1.4K 24
                                    

KAPAN KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA 🌟 DIPOJOK KIRI, YA!


ENJOY YOUR DAY AND HAPPY READING

°
°

"Selamat datang, Tuan muda Stevano. Senang anda bersedia menemuiku." sapa Lucas dengan mengulurkan tangan melihat Leon berjalan kearahnya. Leon tersenyum singkat—mengangguk balas menjabatnya.

"Tidak perlu terlalu formal denganku Mr. Zachary, Maaf telah membuatmu menunggu."

"Tidak Mr. Stev—"

"Tolong jangan membuat aku mengulangi ucapanku, Sir." potong Leon cepat.

Lucas tersenyum simpul. "Kalau begitu kau juga tidak perlu terlalu formal padaku. Panggil saja Grandpa."

"Jika begini to the point saja. Kau pasti sudah tau maksudku memintamu untuk menemuiku, bukan?" tambah Lucas.

Leon tersenyum santai. Duduk bersandar dengan menyilangkan kedua kakinya, "Kau sangat bergairah, Grandpa. Apa itu karena kau merasa bersalah pada cucumu? Ah, apa Shevana masih pantas di sebut sebagai cucu dari keluarga Zachary setelah anda membuang mereka?" sindiran telak Leon membuat Lucas bungkam dengan menundukkan kepala.

Lucas sudah tidak terkejut bagaimana Leon bisa mengetahui sampai sejauh ini. Namun yang dikatakan Leon memang ada benarnya. Dan Lucas benar-benar merasa menjadi orang paling bodoh untuk ini.

"Maafkan aku jika perkataanku menyakitimu, Grandpa. Aku sedikit terbawa suasana." kekeh Leon menuangkan anggur untuknya juga Lucas. Lucas menganggkat wajah lalu meminumnya sedikit.

"Yang kau katakan adalah kebenaran. Aku seorang kakek yang buruk. Bahkan mungkin aku tidak pantas di sebut kakek olehnya." Lucas tersenyum lirih, "dan selama aku hidup, baru kali ini aku mempercayai kiasan bahwa penyesalan selalu datang terakhir."

Lucas mencengkram gelasnya erat. Ia bersalah dan selamanya tidak akan termaafkan. Leon menyesap minumanya sendiri —masih diam melihat Lucas dengan tatapan tak terbaca.

"Apa aku salah jika aku berkeinginan memperbaiki segalanya? Meski terlihat mustahil tapi aku benar-benar ingin melakukannya." sungguh Lucas. Balas menatap Leon meminta pendapat.

Leon tersenyum tipis —kembali menyesap anggurnya. "Penyesalan ada untuk membuat kita menyadari kesalahan. Dan karena Gandpa sudah mengakui kesalahanmu sendiri maka aku tidak akan menghalangimu memperbaiki keadaan. Lakukan apapun yang ingin Grandpa perbaiki, selama itu tidak menyakiti wanitaku, aku tidak masalah. " jawab Leon posesif.

Lucas menatapnya penuh harap," Benarkah aku bisa? "

"Tentu saja. Bukankah tujuanmu mengajakku bertemu adalah ini?"

Lucas tersenyum simpul. "Kau benar-benar pengertian. Aku jadi tidak khawatir jika Shevana berada di sisimu."

Leon terkekeh pelan, "Kau terlalu memandangku tinggi. Aku tidak sebaik itu, Grandpa."

"Apapun itu aku yakin kau akan menjaganya dengan baik." Lucas menatapnya sekilas, "Jadi apa rencanamu?"

"Jangan khawatirkan apapun. Aku dan Ana sudah memiliki rencana. Dan untuk bagianmu adalah cukup menghadiri pesta, membuat seolah rencana mereka berhasil dan melanjutkan apa yang akan aku lakukan nantinya." jawab Leon tersenyum simpul.

My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang