ALOHA GUYS, I'M CAMBEK AGAIN.. WKWK
ADA YANG KANGEN ANAK"KU KAH? JAWAB DISINI!
HAPPY READING DAN JANGAN LUPA 🌟 AND VOMENTNYA, YA!
***
Shevana duduk termangu di balkon kamar dengan memainkan gulungan kertas kecil di tangan kirinya. Ia masih memikirkan mengenai undangan ulang tahun dari keluarga Parker untuknya. Shevana memang sudah tidak ingin terlibat urusan dengan mereka. Namun kali ini berbeda.
'Aku tahu kau pasti terkejut, hanya saja ada beberapa hal yang ingin ku tunjukkan padamu. Datanglah dalam acara ini dan kau akan mengetahuinya sendiri.'
Shevana kembali membaca pesan Caroline yang sengaja ia selipkan dalam undangan. Shevana sudah tidak mau tahu namun jiwa keingintahuanya sudah lebih dulu mengambil alih. Ia bimbang. Pikirannya Blank dan ia tidak tahu keputusan apa yang harus ia pilih.
"Datang tidak, ya.." gumam Shevana pelan. Menutup mata dengan menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Ah, sepertinya tidak perlu. Caroline pasti hanya mengelabuhiku." lanjutnya membuka mata kemudian kembali beringsut tegak.
Sementara seseorang yang sedari tadi memperhatikanya sejak lima belas menit lalu, terus saja menatap Shevana dengan pandangan geli. Entah mengapa hanya berdiri diam dengan memperhatikannya saja sudah membuat Leon tenang. Keberadaan Shevana dalam jangkauan matanya benar-benar mengurangi sedikit beban pikirannya.
"Tapi aku penasaran dia ingin menunjukkan apa! Lalu aku harus bagaimana?!" pekik Shevana mengacak rambutnya. Ia bimbang.
Suara kekehan membuat Shevana menoleh kan kepala dan disaat bersamaan Leon mengambil langkah maju—mendekatinya. Shavana menatapnya horor. "Sejak kapan kau ada disana?"
Leon mengendik, "Baru saja."
"Bohong!" sentak Shevana tidak percaya.
Leon tersenyum miring. "Memang."
Pria ini..
"Aku hanya mendengar sedikit. Tenang saja." lanjut Leon membuat Shevana memicing kan mata.
"Dan kau kira aku percaya?"
"Baiklah jika kau memaksa. Aku mendengar semua keluh-kesahmu dari awal hingga akhir. Ada lagi yang ingin kau tahu?" tanya Leon tanpa dosa.
Shevana menatapnya geram. "Leon!"
"Yes, dear? what do you want? Just say it." balas Leon santai.
"Kau menyebalkan!" dengkus Shevana memalingkan wajah.
Leon tertawa pelan, menarik bangku lalu duduk di samping Shevana. Ia melirik Shevana menggunakan ekor matanya. Mereka terjebak hening. Leon menghembuskan napas pelan, masih menyangkut tentang acara keluarga Parker tentunya.
Leon tahu akan ada beberapa masalah yang timbul jika Caroline benar-benar menceritakan Shevana pada keluarga Zachary. Namun jika Leon melarangnya datang Shevana tidak akan bisa dengan mudah membalas dendam pada keluarga yang telah membuangnya.
"Kita akan datang bersama besok. Aku tahu rasa penasaranmu saja tidak akan mampu membuatmu tergugah, hanya saja, ada baiknya kau memang harus datang." ucap Leon memecah keheningan di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON]
Romansa[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] SEBAGIAN PART DI HAPUS | BACA CERITA LENGKAP HANYA DI MANGATOON ^^ - Leonel Stevano_ CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di pe...