MTDP 💕 Bagian Delapan || Bukan Makan Malam Biasa

47.7K 1.8K 30
                                    

UPDATE ^¬^

KAPAN KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA 🌟 DIPOJOK KIRI, YA!


ENJOY YOUR DAY AND HAPPY READING

°
°


Shevana melirik malas saat sudah kesekian kalinya ia bertanya namun selalu di acuhkan oleh Leon.

"Leon.." panggil Shevana memiringkan badan menghadap Leon.

"Hm?"

”Tak bisakah? hanya memberi tahuku saja, mengapa sesulit itu?!"

”Nanti kau akan tahu sendiri, Ana.. "

"Aku ingin sekarang, bukan nanti."

"Kau ini cerewet sekali." cibir Leon membuat Shevana membulatkan mata kesal.

"Apa katamu?! Dengar ya, aku memang setuju untuk menemanimu pergi tapi bukan berarti aku akan diam saja saat kau terus bungkam seperti ini!" Shevana menarik napas dalam, "Kalau kau tidak menjawa-"

"Sampai." potong Leon membuat suara Shevana menggantung di udara.

Shevana kemudian melihat kesekelilingnya, rumah bergaya Eropa dengan nuansa putih Gading dan beberapa tanaman hias di samping mansion, kemudian Shevana menoleh kekiri dan mendapati air mancur dengan patung pahatan seorang wanita menuang teko hingga air yang keluar menjadi dua bagian, satu menujrus keatas dan satu lagi langsung turun kebawah.

Tiga kata; mewah, elegan dan cantik.

Suara deheman membuyarkan Shevana dari keterpanaannya. Kemudian membenarkan posisi duduknya, "Dimana ini?"

"Mansion." jawab Leon singkat.

Shevana menatap Leon kesal, "Kau bodoh, ya? Aku tahu ini mansion."

"Kalau begitu tidak usah tanya."

"Leon! Kau ini benar-benar, ya! Maksudku kita berkunjung kemansion siapa?!"
Leon tidak menjawab kemudian keluar mobil ketika selesai membuka sea belt. Shevana sendiri masih diam didalam mobil dengan memanyunkan bibir.

Leon mengetuk kaca mobil membuat Shevana menurunkan kaca dengan malas. "Apa kau akan tetap disini sampai pagi?" tanya Leon menopang kepala diatas lipatan tanganya.

Shevana enggan menjawab dan hanya melipat tangan kedepan dada. "Itu tergantung jawabanmu."

Leon mendesah lelah sembari mengulurkan sebelah tangannya kearah Shevana, "Turun, dan kau akan mengetahuinya."

Shevana menggeleng tegas, "Tidak."

"Aku baru tahu kalau kau sangat keras kepala."

"Itu salahmu. Kau yang mengajariku bersikap seperti ini."

"Oh, ayolah-"

"Leon!"

Suara pekikan menghentikan perdebatan Leon dan Shevana. Keduanya menoleh kearah sumber suara dan mendapati seorang wanita paruh baya tengah menatap mereka berdua dengan kedua tangan menyilang kedepan dada. Kemudian wanita paruh baya itu mulai melangkah menghampiri mobil Leon lalu memukul Lengan Leon gemas. "Sesibuk apa kau hingga lupa pulang, huh?!"

Leon mengulas senyum tampan yang membuat Wanita paruh baya itu mendesah panjang. Sangat tahu bahwa Leon tidak akan menjawab.

Sementara Shevana sendiri hanya terdiam dengan banyak pertanyaan di dalam kepalanya.

My teaser Devil Prince✅ [MOVE TO MANGATOON] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang