Prolog

3.9K 109 4
                                    

****

Aku hanya bisa pasrah pada sebuah takdir, yang telah melabuhkanku pada satu pulau. Pulau yang tak berpenghuni, sunyi, dan bahkan tak ada setitih pun cahaya itu. Berhasil membuatku hampir mengutuk takdir. Apa benar ini yang diberikan Sang Maha Kuasa?

Pulau ini memang sepi dan gelap, tapi yang kuherankan di tempat seperti ini udaranya sangat hangat. Bahkan angin laut pun tak dapat merasuki tubuh. Aku merasa sangat nyaman berada di pulau ini. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk tinggal dan membuat secercah cahaya.

#Bayu Azka Raffasya

****

Kamu itu seperti cahaya, cahaya yang sangat terang, yang mampu membutakan mata dan hatiku. Hingga Sang Maha Kuasa pun tahu bahwa kamu memang terlahir bukan untukku. Dan aku pun bukanlah bagian dari tulang rusukmu.

Namun, tanpa sengaja aku telah mengubah sebuah takdir yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz sana, karena apa:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah diri mereka sendiri," (QS. Ar-Ra'd: 11)

Kini aku hanya bisa menerima takdir yang telah mempertemukanku dengan dia yang sekarang menjadi imam dalam setiap salatku.

#Ilyana Shumaila Nayyara

****

Izinkan aku untuk mencintaimu karena Allah, dan juga izinkan aku untuk hijrah bersamamu karena Allah.

#Ilyana Shumaila Nayyara

****

Dengarkanlah ayat ini:

"Katakanlah: 'jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu' Allah maha pengampun lagi maha penyayang." (QS. Ali-Imran:31)

#Bayu Azka Raffasya

.....

Sudahkah anda membaca Al-Qur'an hari ini?

Hijrah Bersama ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang