"Mas, tuh terkenal ya sampai-sampai semua orang kenal sama Mas?"
....
"Maaf, Ade, yang tadi itu bukan pacar Kakak-" ucapannya terpotong seketika.
"Serius Kak, Ade seneng banget. Lagian orang kayak gitu mana mungkin jadi pacar Kak Bayu," ucap Ade seraya bersorak kegirangan.
"Dia memang bukan pacar Kakak, tapi dia istri Kakak. Assalamualaikum."
Mata Ade terbelalak, tak menyangka ternyata sejak tadi ia sedang mengejek istri dari Bayu. Ia terus menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya, bahwa Bayu sudah menikah.
****
Bayu menghampiri Ilya yang sedang cemberut di depan ruang tunggu bioskop. Ia merasa sedikit bersalah, karena pada saat Ade dan Ilya berdebat, Bayu tak membela Ilya sedikitpun dan malah diam di tempat.
"Lya," panggil Bayu lembut.
Bayu duduk di samping Ilya, tetapi Ilya tetap tidak meresponnya sama sekali. Sepertinya istrinya ini benar-benar marah padanya. Hanya karena sebuah minum, perdebatannya sampai panjang lebar seperti ini.
"Lya," panggilnya sekali lagi.
"Nih." Ilya menyuguhkan sebotol air minum ke arah Bayu.
Bayu mengerutkan keningnya, ia sangat bingung, sebenarnya Ilya sedang marah padanya atau tidak. Namun, Bayu tetap mengambil air itu, dan meneguknya sampai habis. Entah, karena haus atau apa air yang berisikan 600 ml itu lenyap dalam beberapa detik.
"Mas, kok minum Lya dihabisin."
Bayu hanya terkekeh, "Mas, haus," balasnya singkat.
"Ya, nggak dihabisin juga kali Mas."
"Maaf, maaf nanti Mas beliin lagi deh."
Ilya memutar bola matanya, mendengus pelan. Sekuat apa pun ia berusaha untuk marah pada Bayu. Sekuat itu juga perasaan cintanya semakin menggema. Jadi Ilya tak punya alasan apa pun untuk memarahi atau bahkan sampai membenci seorang Bayu.
Untuk para penonton film Dilan 1991, film akan dimulai dalam 5 menit, terima kasih, suara dari dalam gedung menyadarkan Bayu dan Ilya.
Mereka berdua masuk bersamaan, kursi tampak begitu penuh. Hingga menyisakan 2 kursi di depan layar, kursi itu memang diperuntukan untuk Ilya dan Bayu.
Mereka berdua duduk berdampingan, selama pemutaran film Ilya tampak sangat fokus pada apa yang sedang ditayangkan. Bayu merasa sedikit bosan, ia mencoba mengganggu Ilya dengan menyentuh pipinya beberapa kali.
"Mas, diem dulu dong, Lya lagi serius nih," ucap Ilya yang merasa risih dengan kelakuan Bayu.
Bayu pun menghentikan aktifitasnya, dan meneruskan mononton film walaupun ia sudah mati kebosanan.
"Kak Bayu ya?" tanya seseorang yang tengah duduk di samping Bayu.
Bayu sedikit tersentak, dan hanya mengangguk mengiyakannya saja. Ia tak begitu menghiraukan perempuan di sampingnya dan tetap memfokuskan diri melihat film.
"Kak, Kakak sendirian ya kesini, suka film Dilan ya?"
"Enggak, biasa aja," ucap Bayu ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Bersama Imamku
Ficção GeralTamat (Part Masih Lengkap) Mungkin aku terlalu egois dalam memendam sebuah perasaan. Perasaan yang sebenarnya tak pantas aku miliki. Aku yang begitu suram bisa-bisanya menyukai cahaya terang. Kini apa yang bisa kulakukan, menggenggam angin dan memba...