٢

1.8K 41 0
                                    

Setelah hampir satu tahun aku bersekolah disini,tiba saat dimana ujian ini menentukan naik atau tidak nya seluruh siswa.

Benar saja,aku selalu santai kalau menghadapi ujian. Ya...meskipun ada yang buat aku tidak nyaman. Apa? Satu ruangan sama laki laki itu. Untung saja,meja nya berada di depan sendiri,dan meja ku berada di belakang sendiri nempel tembok.

Namun,ada hal yang tak ku duga terhadap laki laki itu. Aku melihat dia benar benar berbeda 180°. Dia ternyata rajin,tidak cari contek kan sana sini. Berbeda dengan Aku yang sibuk cari contek kan. Dia ternyata pendiam,kalau ujian.

Selama satu minggu ujian, cukup membuat aku heran dengan dia. Kini aku jadi malu sendiri. Ternyata dia itu pintar,tapi tidak tetlihat.

Ya,dia anak pondok yang dekat dengan sekolah ku. Di kelas, pekerjaannya kalau ngga bikin masalah,ya tidur. Persis dengan teman satu pondok nya juga. Seakan-akan mereka kembar,tukang tidur.

Satu lagi,aku di buat terkejut lagi dengan dia. Ternyata,dia adalah pecinta sholawat,pecinta Rasulullah. Kini berbanding terbalik lagi dengan aku. Dulu aku masih nakal-nakal nya anak yang baru remaja.

Sukses! Semua yang ada dalam dirinya membuat aku kagum.

Dan... Aku sama dia,Ali, namanya adalah Ali. Aku tidak pernah sedikit pun bicara dengan laki laki itu. Kecuali,saat itu. Saat dimana di sekolah sudah bebas bawa hp. Ya,karena aku orangnya sering bosen kalau di kelas ngga ngapa-ngapain,inisiatif dari rumah aku bawa earphone.

Apa yang terjadi?

Tiba-tiba Ali datang ke meja ku "pinjem earphonenya". Mataku langsung tertuju pada seseorang yang berdiri di samping ku. Aku menatap dalam matanya hingga beberapa detik. "Hey..boleh nggak?" sontak membuat aku terkejut dan sedikit malu. Tanpa basa basi,aku langsung mengambil earphone itu dan memberikan kepada dia "ini pakai saja" kata ku sambil agak menunduk malu.

Saking kepo nya aku apa yang dia lakukan di meja nya,segenap tenaga aku coba cari tahu. Aku berjalan menuju mejanya yang berada di pojok sebrang sana jauh. Aku berdiri di belakang dia diam diam. Dan ketika dia menoleh ke arah ku,aku langsung gelagapan tidak jelas. Aku mencoba menenangkan diri,masa iya seorang Novila berprilaku gila di depan laki-laki menyebal kan itu.

"Itu liat apa?" tanya ku biasa aja,padahal kepo. "Oh..ini sholawat habib syech". Aku masih tidak tau "apa bagus?" tanya ku polos. "Coba nanti kamu cari sendiri,judul nya Ya Hanana" sarannya kepada ku. "Iya,nanti aku cari kalau nggak lupa" jawabku meskipun aku masih tidak tau. "Hm" jawabnya ketus. Aku kembali lagi ke meja ku















Masih pemula. Tolong di maklumi. In syaa Allah akan di tingkat kan lagi😊

Takdirku Bersamamu (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang