العيون تنسى من رأت و لكن القلوب لا تنسى من أحبتAl uyuun tansa man taro, walaakinna al qolbu laa tansa man tuhibb
Artinya: Mata akan lupa siapa yang ia lihat. Akan tetapi hati tidak akan lupa siapa yang ia cinta.
Aku yang selesai mengaji langsung pulang ke kamar untuk istirahat. Hari juga sudah larut malam. Namun saat aku hendak tidur,ada seseorang yang masuk. Ternyata itu Mbak Nuril. Ia membawa kertas,mungkin sebuah surat.
"Assalamualaikum..." mbak nuril.
"Waalaikumussalam" jawab ku serentak dengan teman-teman satu kamar ku.
"Maira.. Ini tadi ada tukang pos yang mengirim surat. Katanya buat khumairah" jelas mbak nuril.
"Buat maira? Dari siapa?" tanya ku.
"Aku juga tidak tahu. Ya sudah ini. Aku mau ke ndalem dulu" ucap mbak nuril. "Assalamualaikum" salamnya.
"Waalaikumussalam terimakasih" jawabku.
Perlahan sedikit demi sedikit aku mencoba membuka kertas itu. Aku mendapati sebuah foto kenangan dari masalalu. Itu foto ku dan Ali ketika kita waktu itu pergi jalan-jalan sama teman-teman.
Assalamualaikum khumairah.
Semoga akhwat yang membaca ini selalu di berkahi dan di rahmati Allah.Maira... Jangan pernah lelah untuk menunggu.
Jangan pernah menyalahkan takdir.
Jangan pernah menyalahkan sesuatu.
Itu semua sudah kehendak dari Allah.Maira...
Jangan pernah lelah.
Jangan pernah bosan.
Terus lah menjadi akhwat yang lebih baik lagi.
Aku disini juga masih belajar untuk menjadi insan yang lebih baik.Maira jangan pernah lepaskan tauhid cinta kita.
Selalu libatkan Allah dalam setiap perjalanan hidup maira.
Jika maira lelah,bilang sama Allah kalau perjuangan maira belum selesai.
Allah mengetahui segala isi hati maira.
Jika maira sendiri tidak ada teman,Allah lah teman terbaik maira.Jangan lupa untuk terus murajaah.
Jangan lupa untuk terus berdzikir.
Jangan lupa untuk terus bersholawat.Itu semua adalah obat yang membuat hati maira menjadi tenang.
Wassalamuaalaikum khumairah.
~Dari Ali
Memang tidak pernah lelah dia menasehati ku. Selalu mengingatkan aku dalam kebaikan. "Rasanya tidak sabar untuk halal bersama dia" ucapku lirih hanya bisa terdengar diriku saja.Rasanya aku tidak bisa melepaskan surat ini dalam genggaman ku. Aku mendekap erat surat itu dalam peluk ku. Mungkin ini adalah pelampiasan rasa rindu yang lama terpendam. Hati ku selalu bertanya-tanya 'kapan sang imam akan pulang?' aku pun juga tak bisa menjawab pertanyaan hatiku ini.
Cinta abu-abu yang ku rasakan ini memang manis manis pahit. Hati ku sangat mencintai dia,namun jarak ini lah yang masih memisah kan aku dengan imam impian ku. Harus berapa lama lagi aku menunggunya? Semoga diriku dan hatiku tidak jenuh dan lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (HIATUS)
Short StoryDua insan yang saling menunggu dalam sebuah doa. Di pertemukan kembali dengan skenario yang telah dibuat Allah.