"Lau jama'tu ayyaama umri min farohin... maa tusaawie lahdzota min wakti ma'aki"
🌸🌸🌸🌸🌸
Artinya: Kalaulah aku kumpulkan saat-saat gembira dalam hidupku, semuanya tidak akan dapat menyamai indahnya waktu yang aku habiskan denganmu.
AuthorPov
"Kamu gimana keadaannya disini? Sering rindu aku apa nggak?" tanya Ali kepada Maira sambil tertawa. "Ihh apa an. Paling juga kamu yang rindu" timpal Maira sambil tertawa juga. "Ah...ya begitulah. Kadang aku sering rindu kamu,sampai tiba-tiba nangis" jawab Ali sambil memasang muka agak sedih. "Apa iya? Aku juga sering nangis kalau rindu kamu. Masa iya,di pondok sampek sering nggak fokus" ucap Miara dengan wajah dibuat agak aneh. "Jangan sering-sering mikirin aku. Kamu fokus dulu sama pendidikan mu" kata Ali yang menasehati gadis pujaannya itu. "Iya. Aku juga berusaha untuk tidak terus larut dalam perasaan ini" jawab Maira dengan wajah agak sedih.
"Em... Aku mau cerita" ucap Maira yang agak takut mau cerita kepada Ali. "Iya..mau cerita apa?" Ali menanggapi pertanyaan Maira tapi sambil bermain hp. "Em...kan waktu itu aku pernah di tabarak kakak kelas laki-laki di lorong sekolah. Terus dia nanya-nanya nama aku,kelas aku,rumah aku. Aku takut. Aku cuma jawab nama ku aja" cerita Maira panjang lebar. Ya nggak panjang nggak lebar sih,hehe. "Emm terus? Tapi kamu baik-baik saja kan? Nggak di apa-apain?" Ali pun kaget dan langsung menaruh hp nya. Kemudian ia menatap Maira dengan perasaan cemas. "Aku takut nanti kalau kakak itu cari aku lagi" ujar Maira sedih. "Kamu harus bisa jaga diri kamu ya" jawab Ali dengan berharap. "Em..iya. Kan ada Allah yang melindungi aku" jawab Maira dengan senyum sumringahnya. "Ya sudah. Ayo pulang,udah sore juga. Nanti di cari ibu lagi" ujar Ali mengajak Maira pulang. "Iya ayo pulang" jawab Maira dengan semangat. "Aku antar kamu ya? Tapi kamu jalan,aku naik motor ngikut di belakang mu" tawar Ali sambil tersenyum. "Iya dah..." ucap Maira sambil berjalan pulang.
Di perjalanan,mereka hanya sedikit ngobrolnya. Ketika sampai di rumah,Maira masuk mencari ibu dan ayah nya. "Assalamualaikum ayah ibuuu. Ada tamuuuuu. Yuhuuu" ucap Maira sambil berlari mencari-cari orang tuanya. "Waalaikumussalam salam. Nggak usah teriak teriak juga. Siapa tamu nya" ucap ibu nya. "Hehehe. Itu ada anu. Tadi nganter mai,tapi nggak boncengan" ucap Maira sambil menggandeng tangan ibunya ke ruang tamu. "Assalamualaikum bu" salam Ali mencium tangan ibu Maira. "Waalaikumussalam. Gimana kabarnya?" tanya ibu nya Maira ke Ali. "Alhamdulillah baik bu. Ini tadi saya habis ngantar Maira pulang dari taman" ucap Ali sambil memandang ke arah Maira yang duduk di sebelah ibunya. "Ooo... Gimana sekolah nya? Lancar?" tanya ibunya Maira lagi. "Alhamdulillah lancar,bu" jawab Ali. "Ini ni,sering nangis kalau kangen kamu" ujar ibu Maira sambil menyikut Maira. "Hmm...iya,tadi dia juga cerita begitu. Ya sudah bu,sudah sore saya pulang dulu. Assalamualaikum" pamit Ali sambil mencium tangan ibunya Maira. Maira dan ibunya kompak menjawab salamnya. Maira mengantar Ali keluar. "Aku pulang dulu ya. Assalamualaikum" ucap Maira membuat Maira gemas sendiri. "Iya iya waalaikumussalam. Hati-hati jangan lirik sana sini. Langsung pulang kerumah. Jangan mampir mampir" Maira mengingat kan Ali sambil memasang wajah serius. "Iya maira kuuuuuuu" jawab Ali sambil terawa. Maira pun ikut tertawa. Ali pun pergi meninggalkan rumah Maira dengan senyuman di bibirnya.
-----
AliPov
Rasanya bahagia sekali aku hari ini. Bertemu gadis yang aku nanti kan. Syukur lah dia sudah bisa tersenyum. Aku bahagia sekali. Rasanya hampir tak tega lagi jika harus meninggalkan dia. Tak terasa,air mata ku jatuh lagi,tapi bibir ku tengah tersenyum. 'Aku akan menjaga mu,bidadari' batin ku.
Setelah sholat isya,aku membaca Al-qur'an. Aku berusaha menenangkan hati ku. Aku harus membuat orang-orang yang aku sayangi bangga terhadap ku. Aku punya mimpi,ingin mendirikan Pondok Pesantren. Aku ingin mewujud ku impian ku itu dengan jerih payah ku sendiri.
-----
MairaPov
Setelah sholat isya,aku merebahkan tubuh ku di atas kasur. "Hah....rasanya bahagia sekali hari ini" ucap ku sambil menatap langit-langit kamar ku. Aku tidak tau lagi jika nanti berpisah lagi. Apa aku akan menangis lagi? Kali ini aku harus kuat. Aku akan selalu mengingat pesan Ali.
Aku beranjak dari tempat tidur ku,menuju meja belajar ku. Aku menulis sebuah sesuatu dalam note book berwarna coklat muda. Aku menggores kan tinta yang akan mewakili perasaan ku saat ini. Bahagi,senang,terkejut,apa lah itu pokok nya bercampur jadi satu.
Ngga ada feel nya ya😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (HIATUS)
Short StoryDua insan yang saling menunggu dalam sebuah doa. Di pertemukan kembali dengan skenario yang telah dibuat Allah.