30

56 17 62
                                    

Happy Reading^^



----

Pesta ulang tahun berakhir sepuluh menit yang lalu. Teman-teman Eunmi sudah pulang sedari tadi. Sementara gadis itu kini memilih duduk di ruang tamu bersama keluarganya. Sambil menonton televisi tepatnya.

"Kadonya mama, papa sama mas ada di kamar ya mbak." ujar sang ibu sambil tersenyum ke Eunmi

"Hmm terus Eunsang kesini gak ngado dong?" tanya Eunmi sambil melihat adiknya yang kini duduk di antara ibu dan dia

"Enggak dong, kata mama uangnya buat di tabung aja gitu." Eunsang beralih melihat mamanya sambil tersenyum kecil "iya kan ma?"

Mama mereka pun hanya mengangguk kecil. Sementara Eunmi mulai memanyunkan bibirnya.

"Udah gapapa anggep aja itu kadonya dari adek juga mbak." ujar mama mencoba membuat anak keduanya itu tidak merajuk

"Ya udah deh, mama sama papa sampai kapan disini? Lama kan?" tanya Eunmi mengalihkan topik sambil melihat papa dan mamanya bergantian

"Sampai senin depan dong." jawab mama Eunmi dengan senangnya

"Lah terus aku sekolahnya gimana ma?" protes Eunsang

"Ya ijin dulu lah dek papa aja ijin." jawab sang ayah lalu meminum kopinya

"Eunsang kan belum buat surat pa buat ijin." protes Eunsang lagi sambil merengek

"Udah nanti papa suruh seketaris papa ngurusin surat ijinmu itu." ujar papa membuat masalah selesai saat itu juga

Mereka pun kembali membahas hal-hal lain. Seperti bagaimana keadaan rumah sekarang. Nenek mereka. Sekolah Eunsang dan perusahaan ayah sekarang. Bahkan rasanya televisi yang melihat mereka. Karena memang keluarga itu tidak melihat ke arah televisi.

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan pintu pun mengakhiri perbincangan keluarga kecil itu. Sejenak Eunmi melihat sang kakak. Berharap Wei lah yang membuka pintu. Tapi tangan lembut sang mama malah menyentuh bahu gadis itu.

"Kamu aja yang buka mbak, kali aja temen kamu."

Dengan anggukan kecil, Eunmi langsung bangkit dari sofa. Langkahnya mulai membimbing gadis itu menuju pintu. Tangan kanan Eunmi pun memutar kenop pintu sesaat setelah sampai di depan pintu berwarna putih itu. Pintu terbuka. Disaat yang sama Eunmi melihat siapa yang menjadi tamunya sekarang.

"Heii!!" sapa Gyujin sambil tertawa kecil

"Kok belum pulang?" tanya Eunmi heran

"Ini mau pulang." jawab Gyujin dengan santainya

"Terus kok kesini? Emang ada yang ketinggalan?" tanya Eunmi lagi di ambang pintu

Gyujin mengangguk pasti. Tandanya memang ada yang tertinggal. Entah apa. Hanya Tuhan dan Gyujin yang tahu.

"Apa emang? Masuk dulu deh jin."

"Gak gapapa kok disini aja, cuman bentar."

"Terus barang lu yang ketinggalan gimana?"

"Bentar."

Gyujin beralih pada tas hitamnya. Merogoh sesuatu disana. Sementara Eunmi menatapnya dengan penuh kebingungan. Sampai akhirnya satu kotak kecil berwarna putih ia genggam dan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Nih buat lu." ujarnya sambil menyodorkan kotak itu pada Eunmi

Eunmi tertawa kecil melihat kotak itu dan Gyujin. "Gak usah repot-repot kali, Gue gak minta kado tau." ujarnya tampa mengambil kotak itu

[1] Baper | Han Gyujin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang