39. She is Back!

300 40 0
                                    

Akhirnya aku bisa menghirup udara segar, aku sudah di izinkan untuk pulang dari rumah sakit. Kali ini aku di sambut oleh kedua sahabatku Kai dan Krystal serta ibu kandungku yang sudah menanti.

Aku hanya tersenyum ramah kepada mereka bukan perasaan bahagia karena akhirnya aku bisa lepas daei rumah sakit ini, Chanyeol juga ikut membantuku. Pikiranku masih sangat kacau karena seorang pria yang bernama Sehun namun aku sudah bertekad bahwa aku harus bangkit dan cepat melupakan semuanya.

Selama dalam perjalanan aku hanya terdiam, memang terlihat jelas kekhawatiran dalam wajah kedua sahabatku, namun mereka enggan untuk menggangguku ataupun membahas kejadian yang baru saja terjadi. Mereka sangat mengenku dari siapapun dan aku tahu mereka tidak ingin membuatku sedih.

Kami sampai di rumahku yang sudah lama sekali ku tinggalkan sejak aku memulai hidup bersama Sehun, kondisi rumah sudah terlihat rapi,  aku hanya langsung tinggal dan tidur tanpa harus beberes kembali.

" Aku bersama mereka sudah membereskan tempat ini, maaf kalau akhir-akhir ini aku tidak sempat menjengukmu" Jelas bibi Park

" Terima kasih" Jawabku datar

Aku berjalan menelurusi isi rumah ini, banyak kenangan yang pernah terjadi di rumah ini. Sampai akhirnya aku duduk di kasur tempat ayahku yang dulu hanya menghabiskan waktunya di sini, ku hanya memandang kosong kasur yang berbalut dengan seprai putih polos.

" Appa, aku pulang~" Isakku perlahan

Krystal datang memelukku sehingga aku menangis makin kencang.

****

" Sejak kapan ia pulang?"

"Pagi ini tuan"

"Bagaimana dengan kondisinya?"

"Nona sudah membaik dan dokter juga sudah memberinya izin tuan."

"Dengan siapa ia pulang? Kakakku atau siapa?"

"Kami kurang tahu tuan"

Sehun terlihat panik, ketika hari malam ini ia ingin berjumpa dengan Irene yang sudah tidak ada di rumah sakit. Ia mencoba untuk menghubungi kakaknya Chanyeol namun ponselnya tidak aktif, sengan cepat ia bergegas menuju apartemen dimana ia sempat menaruhnya di sana dan hasilnya nihil.

Sehun mulai terlihat panik, sekujur tubuhnya mulai di banjiri oleh keringat, nafasnya mulai tak beraturan dengan kemudi yang mulai berantakan. Banyak mobil yang di belakangnya memberikan lampu dim  serta klakson, sampai akhirnya Sehun memberhentikan mobilnya di punggir jalan.

Irene … Irene … Irene~

Kemana kau pergi?? Aku ingin bertemu denganmu~

Kepanikan Sehun makin menjadi, seolah ia harus meluapkan rasa keinginannya tersebut yaitu bertemu dengan Irene, namun ia tidak tahu harus kemana. Sampai akhirnya Sehun menangis kencang ia sangat tidak ingin kehilangan wanita yang sangat ia sayangi itu. Wajah senyum wanita mungil itu selalu muncul di benaknya.

Apa daya dia juga tidak ingin melukai perasaannya, maka dengan cara ini ia lakukan semata-mata hanya untuk melindunginya. Entah ini akan menjadi jalan terbaik atau bukan untuk Irene karena yang Sehun tahu dia sangat membenci dirinya karena telah mengkhinati perasaan yang sangat sulit di bangun untuk mereka berdua.

Bagi mereka apakah semua ini akan berakhir?

***

Kicauan burung sangat terdengar jelas dari luar kamarku, sehingga membuatku terbangun dari tidurku yang kurang nyenyak dengan Krystal yang masoh tertidur di sampingku. Aku bergegas untuk keluar rumah, entah kenapa mood ku sangat baik. Aku ingin menghirup udara segar, dengan pakaian jogging yang biasa ku pakai jika aku lari pagi sembari mencari inspirasi cerita.

(Will be Unpublish) Entertaiment's LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt