37. Not Expected

222 45 3
                                    

Sunyi, sepi dan sendiri itulah yang saat ini sedang kurasakan, hanya suara hilir mudik para perawat yang datang untuk kembali memeriksa kondisiku yang sampai saat ini masih belum membaik bahkan kondisiku semakin memburuk. Aku mulai merasa ketakutan karena pria yang ku nanti belum muncul dihadapanku, ia persis sekali dengan Kai yang berjanji akan selalu ada di sampingku namun menghilang dan kini Sehun juga melakukan hal yang sama, ia pergi setelah menerima panggilan telepon namun tak ada kabar sama sekali.

Sudah selang 1 satu hari aku terbaring diam hanya menatap jendela dengan gorden putih dengan hembusan angin kecil yang masuk secara sembunyi-sembunyi dari celah jendela. Bahkan kedua sahabatku juga tidak mencoba mencariku, ada apa dengan ini semua?, mungkinkah ini harus terulang kembali dimana aku kembali di tinggalkan oleh semua orang yang kusayang.

Sehun....kau bahkan tidak kembali~~

Aku kembali terlelap dalam tidurku. Dalam mimpiku aku melihat Sehun datang dan langsung memeluku dengan sangat erat, aku merasakan hangatnya pelukan Sehub yang datang menemuiku, sampai-sampai aku sadar dari tidurku ternyata bukanlah Sehun yang ada di hadapku saat ini melainkan seorang Chanyeol yang sedang menggenggam tanganku yang masih bergetar sambil mengeluarkan keringat.

"Chanyeol?" sapaku

"Kau baik-baik saja Irene?" Tanya Sehun lembut

"Sehun mana?" Tanyaku tanpa mempedulikan pertanyaan Chanyeol

"Aku tidak tahu, memangnya dia belum kemari?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku, sambil kembali merebahakan badanku dengan lemas. Aku kembali termenung sambil menatap pintu berharap pintu itu terbuka dan Sehun muncul di hadapanku.

"Kau baik-baik saja?" tanya Chanyeol yang mulai khawatir

"Aku tidak baik,selama Sehun belum muncul dihadapanku." Tegasku

"Kalau kau ingin menemuinya bisakah kau cepat kembali sehat? Jangan hanya menunggu di rumah sakit ini saja!" Tegas Chanyeol

Aku kembali terdiam dalam kesedihan buntu yang dimana saat ini kakak dari Sehun sedang menyemangatiku agar aku bisa bertemu dengan adiknya itu. Aku menatap Chanyeol dengan sangat dalam dan memberikan balasan dengan sebuah senyuman manis ke arahnya.

Senyum pasrah itu membuat Chanyeol memelukku dengan erat, rasa hangat yang kuterima dan kali ini aku merasakan ketulusan dalam hatinya dengan menjagaku

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Senyum pasrah itu membuat Chanyeol memelukku dengan erat, rasa hangat yang kuterima dan kali ini aku merasakan ketulusan dalam hatinya dengan menjagaku. Dia adalah pria yang mendukungku walaupun ia tahu bahwa aku pasti akan merasakan sakit jika terus berurusan dengan adiknya.

Sampai hari mulai berganti menjadi larut, Chanyeol membantuku menyuapi makanan yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Hanya bubur ayam yang benar-benar tidak ada rasanya, namun jika aku tidak makan pasti Chanyeol akan memarahiku. Kali ini kondisiku mulai membaik dengan hadirnya sosok Chanyeol yang menjagaku.

(Will be Unpublish) Entertaiment's LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin