Kekacauan dalam hatiku mulai berontak ketika mendengar berita buruk yang tidak pernah aku harapkan sama sekali. Aku sungguh yakin dengan semua keputusan yang ku ambil untuk tetap memilih pria yang aku sayangi, namun apa daya ketika takdir berkata lain.
Seketika ruang kamar rumah sakit menjadi sunyi dan senyap hanya terdengar suara detik jam dinding yang mengikuti alur detak jantungku yang berdegum sangat kencang. Hembusan nafas pun juga terdengar sangat jelas di telingaku ini.
Rasa tidak percaya pada kenyataan yang baru saja aku alami membuat aku semakin merasa terpuruk, bahkan aku seperti merasakan hasutan kecil agar aku harus bertindak dan pergi dari rumah sakit dan segera menemui pria yang bernama Oh Sehun untuk meminta penjelasan semua ini.
"Aku harus pergi!" Ucapku
"Tidak boleh, Irene kau harus tenangkan dirimu terlebih dahulu jangan gegabah" ucap Chanyeol yang mencoba untuk menenangkan aku
Dengan sekuat tenaga aku mulai mencabut paksa jarum infus yang masih menempel pada lenganku diiringi dengan tetesan air mata yang sudah tak bisa ku bendung lagi. Chanyeol dengan cepat berusaha untuk menahan tingkahku yang sudah tak terkontrol.
"LEPASKAN AKU!" teriakku kepada Chanyeol sambil mengelak genggaman tangannya, namun ia lebih kuat karena kondisiku juga yang belum sehat seutuhnya sehingga aku tak kuat.
"Sudah Irene kau harus sabar, aku sudah bilang kau harus tinggalkan Sehun karena lihatkan!" Jelas Chanyeol yang masih berusaha untuk memelukku.
"AAARRRGGGHH!!!!"teriakku yang sangat kencang sambil pasrah dalam pelukan Chanyeol dan menangis dengan kencang, perasaanku benar-benar hancur karena ini semua.
Suaraku yang kencang membuat semua perawat mendengar dan menghampiri ruang kamarku, sampai aku sendiri tidak sadar bahwa lenganku meneteskan darah karena aku mencabut jarum infus dengan paksa. Bahkan rasa sakit pada tubuhku ini sangat tidak terasa. Sampai akhirnya perawat rumah sakit mengambil tindakan untuk memberikan obat penenang dengan sebuah suntikan yang secara mendadak menusuk pada lengan kiriku.
Badanku mulai melemah dan mulai tak sadarkan diri, Chanyeol membantu para perawat membopong tubuhku dengan perlahan dan menaruh tubuhku yang mungil kembali ke atas kasur. Kekhawatiran Chanyeol pun mulai mereda ketika diriku sudah kembali dalam perawatan.
"Aku paham apa yang kau rasakan ren, akan ku balaskan semua ini agak kau tidak merasakan sakit lagi." Ucap Chanyeol sambil menatap sedih ke arahku yang sudah tertidur akibat obat penenang yang di berikan kepada perawat tadi.
***
Ballroom Cloud 9
Suara riuh kebahagian para tamu terlihat sangat riang, tepuk tangan tak kunjung berhenti sambil seolah mereka mengikuti kebahagian yang di rasakan oleh tuan Oh.
Begitu juga dengan Seulgi yang tidak berhenti untuk menebarkan senyuman manis kepada semua tamu, sampai akhirnya wanita itu mulai mendekati tubuh Sehun yang masih berdiri kaku dengan expresi wajah yang sangat datar.
ESTÁS LEYENDO
(Will be Unpublish) Entertaiment's Love
FanficMemiliki pekerjaan menjadi sutradara dalam sebuah film dan drama sudahlah tidak asing jika mendengar nama Bae Joohyun atau biasa ia di panggil dengan sebutan Irene... Sudah banyak drama dan film yang ia sutradarai dan tidaklah heran menjadi selalu m...