Semua peserta MOS mulai mencari bola yang disembunyikan oleh para OSIS itu..
"Cha, kita cari di sekitar taman aja siapa tau ada!" Usul Rann
"Bener juga sih ayok kesana" Cacha menyetujui usul Rann.
Mereka berdua berjalan menuju taman belakang sekolah. Sesampai nya di taman kedua gadis itu berpencar, Rann kearah timur sedangkan Cacha ke arah barat.
"Kalau udah ketemu bolanya kita balik di kursi taman ini ya!" seru Rann kepada Cacha dengan suara sedikit kencang karena jarak mereka sedikit jauh.
"Siap bossku" Cacha mengacung kan jari jempolnya tanda ia menyetujui saran tersebut.
Rann berjalan mengitari tanaman yang ada di taman siapa tau disembunyikan disana. Karena tidak kunjung dapat ia memutuskan untuk mencarinya didekat pohon beringin besar.
"Serem juga nih pohon, tapi gapapa siapa tau ini jadi tempat favorit gue nantinya."
Rann berseru kesenangan karena ia sudah menemukan bola tersebut di atas akar pohon beringin yang menjulang kebawah. Bola tersebut di ikat pada salah satu akar pohon beringin.rann mengambil bola tersebut dan bergegas untuk kembali ke kursi taman tadi.
"Akhirnya gue nemu nih bola" ucap Rann cengengesan sendiri. Ia tersenyum lebar, seperti mendapatkan hadiah dari pacar. Namun nihil Rann tak mempunyai pacar.
Rann duduk di kursi taman tadi sambil bersenandung ria, ia tak sadar ada sepasang mata yang tersenyum melihat kelakuan Rann tersebut.
🌼🌼🌼
"Andraa!!! Ngapain loh disini ngintip apaan lo?" Tiba-tiba saja Tio teman Andra menggagetinya dari belakang.
Dengan cekatan Andra membengkap mulut ember Tio dengan kedua tangannya itu dan menyeret cowok bermulut lemes ini menjauh dari taman.
"Sialan loyaa, gak bisa apa ngomong nya di kecilin dikit." Semprot Andra kepada temannya ini. Jika Rann memergoki dirinya melihat gadis itu, bisa berabe kan? Mau ditaruh dimana wajah Andra nanti.
"Hehehe, tapi kalau dilihat-lihat lo lihatin tuh cewek. Elo suka yah sama dia? ngaku loh!" Tuduh Tio sambil menunjuk kearah Rann yang sedang duduk di kursi taman.
"Ya enggak lah, gila lo ya mana mungkin gue suka. kenal aja enggak masak baru ketemu langsung suka ngaco lo, gue cabut duluan bye" Andra meninggalkan Tio sendiri yang mengangguk-angguk membenarkan ucapan Andra barusan.
"Eh kampret mau kemane ente, nyett tungguin!! anjir banget nih anak" Tio mengejar Andra yang sudah jauh di depannya. Sebelum itu ia sempat melihat wajah Rann sekilas.
🌼🌼🌼
Tak lama Cacha datang menghampiri Rann sambil membawa bola ditangannya. Kini mereka berdua duduk bersama di kursi taman.
"Rann lo dapet nama OSIS siapa?" Tanya Cacha penasaran.
"Kalau lo siapa?" Tanya Rann balik
"Yaelah malah tanya balik.. lo duluan gih yang buka setelah itu gue" usul Cacha yang tidak disetujui oleh Rann.
"Kita buka sama-sama dihitungan ketiga, gimana?"saran Rann yang langsung diangguki kepala Cacha dengan antusias.
Mereka berdua melakukan apa yang dibilang dan dalam hitungan 1...2...3
Mereka mulai membacakan nama yang tertulis di kertas dalam bola masing-masing."Tio Pratama"
"Andra sabily prananta'"
Seru mereka bersamaan."Anjirr Rann lo dapat kak Andra, yang ketua OSIS ganteng itu kan? ya ampun... Gue iri sama lo" kata Cacha dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRA [COMPLETED]
Teen FictionCERITA INI MASIH DALAM MASA PERBAIKAN⛑️🛠️ Ada beberapa kata dan kejadian yang aku perbaiki. Supaya lebih rapi dan gak bikin sakit mata😄 __________________ 🖤🖤🖤___________________ Mencintai seseorang tidak harus tergantung dengan berapa lama kita...