Andra -16

132 6 0
                                    

"Darimana aja lo? Tadi katanya udah sampai duluan kesini" Introgasi Juna selaku pemilik apartemen. Ia memincingkan matanya melihat ke arah Andra dan Rann yang baru saja datang.

Apartemen milik Juna sangat luas. Saat memasuki pintu masuk ada koridor yang tidak terlalu panjang, di samping koridor terdapat lemari-lemari khusus koleksi sepatu miliknya. Setelah masuk koridor di perlihatkan ruang tamu dengan sofa dan meja berwarna senada. Di depan ruang tamu ada satu ruangan yaitu ruang musik, ruangan itu biasanya dipakai oleh Juna dkk saat waktu luang.

Di samping ruang tamu ada dapur minimalis dengan warna biru tua dan biru muda. Sedangkan kamar tidur milik Juna berada di ujung ruangan. Tempat yang paling besar dari tempat-tempat yang lain. Karena biasanya Juna sering berada disana bersama sahabatnya hanya sekedar bermain kartu ataupun PS.

"Keluar, bosen" Ucap Andra cuek

Juna tidak memperdulikan alasan salah satu sahabatnya itu, ia beralih menatap gadis cantik di samping Andra kini.

"Eh Rann, makasih lo sudah mau datang" Ucap Juna berbasa-basi

"Iya kak. Oh iya aku ajak temenku kesini juga boleh kan?" katanya sopan.

Rann orangnya sangat berhati-hati, kalau peribahasa nya sih bawa payung sebelum hujan. Ia akan meminta Cacha untuk kemari agar ada temannya,  takut ketiga laki-laki ini akan berbuat macam-macam dengannya.

Padahal jelas-jelas mereka adalah orang baik-baik, tapi kita harus berjaga-jaga juga kan? soalnya nafsu bisa aja datang tanpa dikasih aba-aba.

"Boleh dong" Jawab Juna tersenyum manis.

Andra, Gilang, dan Reno sudah duduk di salah satu sofa di ruangan itu sembari melihat Juna dan Rann saling mengobrol. Untuk kali ini saja Andra menjadi peran tambahan, yang hanya menonton sang pemeran utama saling berbicara dan bercanda. Benar-benar membosankan.

Setelah mengetikan sesuatu di atas keyboard hp nya, Rann duduk di sofa samping Andra sedangkan Juna mengambil beberapa camilan di dalam kulkas.

"Gak ada yang pesen go-food nih?" Celetuk Gilang tiba-tiba.

"Boleh tuh, pizza dong laper banget gue" ucap Reno memegangi perutnya dengan wajah memelas.

"Jangan bilang kalau lo gak makan di rumah, gara-gara kesini mau dibayarin makan gratisan?" tebak Juna dengan suara agak ditinggikan. Ia datang sambil membawa beberapa ciki dan minuman.

"Hehe cenayang lo Jun" Reno terkekeh.

"Kebiasaan, yaudah gue pesenin" ucap Juna, ia sibuk dengan ponsel miliknya.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar dari luar. Rann izin untuk membukakan pintu karena ia tau itu adalah Cacha.

"Haii" sapa Cacha disana.

"Haii masuk-masuk, eh ada Luna juga yuk masuk!" Rann, Cacha dan Luna salah satu teman sekelas mereka yang lumayan akrab juga itu masuk kedalam apartemen milik Juna.

"Hai ladies, tentukan pilihan mu" ucap Gilang dengan menirukan suara host yang ada di salah satu acara televisi.

"Hahaha" tawa ketiga cewek itu.

"Kita main monopoli yuk dikamar, kebetulan kamar gue luas dari pada di ruang tamu" ajak Juna ia berjalan menuju kamar nya dan diikuti anggukan dan langkah ke lima orang dibelakangnya.

Kini mereka bermain monopoli di kamar Juna. Rann, Cacha, Luna, Juna dan Gilang menjadi orang yang bermain, sedangkan Reno menjadi bank. Andra mana? cowok itu tidak suka bermain permainan seperti itu maka dari itu ia memainkan gitar yang ada di kamar Juna. Sesekali ia menyanyikan lagu request dari teman-temannya.

ANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang