Andra -14

124 6 0
                                    

Saat ini Rann, Dafa, dan Cacha sedang berada di cafe dekat sekolahan mereka. Dengan wajah kelaparan mereka masuk kedalam cafe itu dan langsung disambut ramah oleh pelayan cafe tersebut.

Setelah memilih tempat untuk duduk mereka bertiga langsung memesan makanan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sedari tadi.

Selang 8 menit pesanan mereka sudah sampai tanpa aba-aba mereka langsung melahap makanan yang ada di meja itu.

"Sumpah tadi Andra ngeselin banget" celetuk Rann sesudah memakan habis makanannya.

"Emang kenapa?" Tanya Cacha penasaran.

Rann menceritakan kejadian tadi pagi, saat ia bertemu Andra seusai menerima hukuman dari cowok itu.

"Bwahahaha!! Masa sih?" Tanya Cacha lagi di sela-sela tawanya.

"Iya emang stres tuh orang" kata Rann sambil memasang wajah tak suka.

"Emang seberapa jauh hubungan lo sama si Andra?" Tanya Dafa tiba-tiba.

"Gak ada apa-apa cuma teman doang" jawab Rann biasa saja. Toh, memang tidak ada apa-apa.

"Oo" balas Dafa datar. Seperti tidak ada minat untuk berbicara lagi.

"Dafa cemburu yah" goda Cacha kepada Dafa.

"Idih apaansih ya kali gue cemburu sama nih anak, kalian tuh udah gue anggap saudara sendiri" kata Dafa sambil merentangkan tangannya bertanda ingin memeluk.

"Ulu-ulu"

Rann dan Cacha saling melirik satu sama lain dan mengangguk. Lalu mereka mendekat ke arah Dafa dan memeluknya. Mereka bertiga berpelukan seperti Teletubbies.

Persahabat mereka dimulai sejak pertemuan MOS. Dan mereka bersekolah sudah sekitar 4 bulan lebih. Dan artinya persahabatan mereka sudah berlangsung 4 bulan lebih sangat tidak berasa.

Dafa melepaskan pelukannya disusul Rann dan Cacha.

"Gue suka sama seseorang" pernyataan Dafa tiba-tiba, seketika Cacha dan Rann melongo tak percaya.

"Apa lo suka sama cewek? Siapa?" Tanya Cacha histeris. Ya pasalnya Dafa tidak pernah terlihat dekat dengan cewek lain selain mereka berdua. Terkecuali Dafa dekatnya diam-diam.

"Ada anak kelas tetangga" jujur Dafa.

"Siapa? tetangga siapa?" Tanya Rann ikut-ikutan kepo.

"Sinta, kelas X IPA 1" jujur Dafa lagi.

"Oh.. Sinta anak yang pintar melukis itu ya?" Tebak Rann.

"Iya, beberapa bulan ini gue sering berinteraksi dengan dia, menurut gue dia orangnya asyik dan.. yah gitu deh gue suka" ucap Dafa sambil nyengir ga jelas.

"Bentar-bentar, beberapa bulan terakhir?" Pikir Cacha.

"Oh.. gue ngerti sekarang lo yang sering ngilang-ngilangan gam tau kemana, dan juga jarang kumpul sama kita ternyata sama si Sinta toh" lanjut Cacha.

Yang di beri pertanyaan malah senyem-senyum gak jelas, persis orang gila baru. Untung ganteng jadi ga mirip-mirip banget.

"Jadi gimana, mau bantuin gue buat nyatakan cinta ke dia gak?" Tanya Dafa kepada sahabat-sahabatnya.

"Kita sih mau-mau aja, tapi.." Rann menggantungkan kalimatnya

"Tapi apa Rann?" Tanya Dafa yang mulai penasaran.

"Tapi nanti kita jarang bareng lagi dong.. kan gak asyik banget" sedih Rann.

"Ya enggak lah, gue masih tetep sama kalian. Nanti gue jadwalin waktu buat kalian dan juga Sinta" jawab Dafa.

ANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang