Setelah memberikan tugasnya di ruang OSIS bersama Dafa beberapa menit yang lalu, Rann menuju mobilnya terparkir. Mesin mobil menyala, gadis itu menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya keluar dari daerah sekolahan. Selama di perjalanan, ia melepaskan atribut-atribut MPLS yang membuatnya gerah seharian ini. Lalu setelahnya fokus menyetir karena mobil yang ia bawa sudah memasuki jalan raya.
Hari menunjukan pukul 1 siang. Mengingat kalau di rumahnya tidak ada siapapun selain pembantu rumah tangga dan satpam, Rann membelokan mobilnya menuju salah satu kafe di daerahnya.
Ia memarkirkan mobilnya dan langsung turun memasuki kafe tersebut. Meskipun masih siang, kafe ini tetap ramai pengunjung. Tak heran kafe ini ramai dengan pengunjung, karena pelayanannya sangat baik dan tempatnya yang estetik membuat kesan yang menarik untuk para pembeli.
Rann duduk disalah satu kursi setelah memesan pesanannya tadi. Tak lama seorang waiter datang membawakan pesanannya tadi.
Belum lama Rann menikmati pesanannya, sebuah notif masuk dari hp miliknya. Tangannya menari-nari di atas keyboard, mengetikan sesuatu disana.
Abang😪
Dimana kamu?
Di kafe dekat sekolah, kenapa?
Oma katanya datang ke rumah. Abang belum bisa pulang sekarang, karena masih ada urusan. kamu aja yang temuin Oma ya!
Iyaa, Rann otw pulang sekarang
Setelah mengetikan itu Rann berjalan keluar dari kafe dan melajukan mobilnya menuju rumah.
🌼🌼🌼
Ditempat lain, Andra merasa heran dengan dirinya sendiri. Mengapa ia bisa merasakan keanehan tersendiri saat bertemu dengan Rann. Kenapa peraturan yang ia buat untuk dirinya justru dilanggar olehnya sendiri. Sangat membingungkan bukan?
Apa Andra suka kepada Rann? Secepat itu kah? Hanya melihat sekali langsung suka. Tidak ada yang mustahil, apa lagi dengan perasaan kan?
Andra memang tidak menyukai perempuan. Bukan, bukan tidak suka karena guy tetapi ia tidak mau terlibat dengan yang namanya perempuan. karena dipikir-pikir akan menyusahkan dan merepotkan.
Tapi sekarang ia melanggar prinsip yang dari dulu ia pegang. Mulai dari interaksi lama dengan perempuan, senyum dengan perempuan dan melakukan perempuan dengan sangat lembut. Itu tidak Andra banget!! Apakah ini Andra jelmaan? Dimana Andra yang asli? Canda asli.
"Arghh.. gue kenapa sih?" Andra mengacak rambutnya frustasi. Ia memilih untuk tidur, dari pada harus memikirkan hal-hal yang membuatnya berpikir terus sehingga pusing sendiri.
🌼🌼🌼
Esok hari Rann bergegas pergi ke sekolah
"Mau diantar dek?" Tawar Zudith kepada Rann."Boleh.. emang mau? tumben banget?" jawab dan tanya Rann heran. Biasanya Zudith selalu menolak untuk mengantarkan Rann karena harus buru-buru kuliah lah, jemput pacar lah, banyak sekali alasannya.
"Sekali-kali nganter adek kesayangan kan gapapa" ucap Zudith tersenyum memperlihatkan giginya yang putih. Tangannya mengelus puncak kepala Rann dengan sayang.
"Hilih.. hilih.."
Saat mobil milik Zudith sampai di depan gerbang sekolah SMA Jaya, Rann keluar mobil setelah berpamitan kepada Abangnya.
"Nanti dijemput gak?" Tanya nya dari dalam mobil.
"Gak perlu, nanti aku mampir ke toko buku dulu sama Cacha" kata Rann.
"Oke, belajar yang rajin yaa" ucap Zudith dan mendapat acungan jempol dari Rann. Mobil Zudith melaju meninggalkan kawasan sekolah.
🌼🌼🌼
'Kring..kring..' bel pulang berbunyi dengan nyaring. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Rann berjalan beriringan dengan Cacha ke parkiran sekolah.
"Cha gue aja yang nyetir!" pintah Rann.
"Oke siap" jawab Cacha sembari memberikan kunci mobilnya.
"Ini kayak nya bagus deh Cha, liat deh!! menarik banget kan novelnya?" Tanya Rann ketika mereka berdua sampai di toko buku.
"Iya, ini juga bagus. Lihat deh!!" Ucap Cacha menyodorkan buku novel bersampul biru muda.
"Wah iya" kagum Rann berbinar-binar, melihat betapa banyaknya novel yang menarik disini. Kalau bisa Rann ingin jadi pemilik toko novel ini saja, tapi rasanya mustahil.
Beberapa menit telah berlalu. Rann yang sudah memilih buku nya kini berada di kasir untuk pembayaran. Saat di kasir Rann tak sengaja melihat Andra yang juga tengah melihatnya.
"Hai kak, beli buku juga ya?" Tanya Rann basa-basi.
"Eh hai, iya nih" jawab Andra sedikit kaku. Ia tak tau harus melakukan apa. Sangat jarang ia berinteraksi kepada kaum hawa seperti ini.
"Oh yaudah, aku duluan ya kak" pamit Rann.
Setiap pertemuan Rann dan Andra, gadis itu selalu mengatakan "aku duluan ya kak" apa tidak bisa mengatakan "ayo pulang bareng kak" ahh rasanya Andra sedang berhalu kali ini. Ada apa dengan Andra?
Di lain sisi Cacha mengintip dari balik rak buku di toko, setelah percakapan mereka selesai. Cacha kembali menghampiri Rann yang membuka pintu toko untuk keluar.
"Wow Rann, gue sangat takjub!!" Celetuk Cacha membara. Untung sudah diluar toko, kalau di dalam bisa-bisa mereka dimarahi nanti dan Rann pasti akan sangat malu memiliki sahabat bermulut toa seperti Cacha.
"Why?" Tanya Rann kebingungan.
"Kalau gue denger-denger ya, kak Andra itu jarang banget interaksi sama kaum kita!" Jelasnya. Tapi penjelasan Cacha pun masih tidak dimengerti oleh Rann. Itu Cacha yang salah kata atau emang Rann yang otaknya lemot sih.
"Maksud nya?" Tanya Rann yang belum mengerti juga.
"Lelet banget sih Lo, untung sahabat. Maksudnya itu jarang-jarang kak Andra bicara kepada perempuan apalagi tersenyum" tukas Cacha.
"Ooo" jawab Rann singkat padat jelas.
Dan kini Cacha dibuat bingung dengan kelakuan Rann, Cacha sudah dibuat gila dengan sifat Rann. Apakah tidak ada rasa senang? Bahagia? Sedikit saja karena bertemu Most wanted SMA Jaya?
"Rann!!! Lo gak sakit kan? Mata Lo masih bisa ngelihat? Gak katarak kan Lo?, apa loh gk bahagia ha?" Tanya Cacha menggebu-gebu.
"Astagfirullah jangan sampe gue katarak. Bahagia buat apa?" Tanya Rann tak mengerti. Dibuat-buat sih supaya Cacha makin kesal hahaha.
"Gak gajadi, males ngomong sama orang lemot gue" Cacha mempercepat langkahnya menuju mobil, dan meninggalkan Rann yang tengah tertawa puas dibelakang.
🌼🌼🌼
Makasih udah mau mampir🤗
Kalau suka jangan lupa vote dan komen kalian yaa, tencuu😚Salam Author
Fira
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRA [COMPLETED]
Teen FictionCERITA INI MASIH DALAM MASA PERBAIKAN⛑️🛠️ Ada beberapa kata dan kejadian yang aku perbaiki. Supaya lebih rapi dan gak bikin sakit mata😄 __________________ 🖤🖤🖤___________________ Mencintai seseorang tidak harus tergantung dengan berapa lama kita...