AUTHOR POV
Andra saat ini sedang berada di kamar inap seorang bapak yang akan mendonorkan ginjal nya untuknya. Berkali-kali ia mengucapkan terimakasih kepada bapak tersebut. Dan setelah nya Andra di bawah kesuatu ruangan.Ruangan bernuansa putih, dan bau obat-obatan yang masuk ke hidung memberitahukan bahwa saat ini Andra sedang berada di rumah sakit.
Seorang dokter dengan empat susternya mendorong ranjang yang diatasnya terdapat Andra disana. ruang operasi, tulisan yang tertera di atas pintu yang dimasuki Andra saat ini.
Tit..tit..tit.. suara alat yang berada di ruangan tersebut terdengar jelas ditelinga Andra, dan saat dokter menyuntikan sesuatu di tubuh Andra dengan perlahan mata Andra tertutup rapat.
Satu jam setengah berlalu, dokter tersebut dengan sangat telaten dan masih dengan jarum serta gunting ditangan yang senantiasa mengotak-atik tubuh Andra.
Operasi yang dilewati kini sudah dua jam, dokter meletakan alat operasi lalu melepas pakaian putih yang ia kenakan.
"Operasi berjalan lancar" ucap dokter tersebut dengan senyum mengembang.dokter itu keluar dari ruang operasi dan diikuti oleh keempat suster yang membawa Andra untuk dipindahkan ke ruang inap.
"Bagaimana dok dengan anak saya?" Bunda Andra yang melihat dokter keluar pun langsung menanyakan keadaan sang anak semata wayangnya itu.
"Alhamdulillah operasi anak ibu berjalan lancar, kini kita hanya tinggal menunggu Andra siuman saja" jelas dokter tersebut.
Bunda Andra merasa bahagia, ia menangis sambil sesekali berterimakasih kepada sang dokter dan juga kepada yang maha esa. Cindy yang ada disana pun ikut bahagia,ia memeluk tubuh bunda Andra.
===
Pukul 18.00 Rann kini sudah berada di sebuah hotel mewah Italia. Ruangan dengan gaya modern ini sangat apik, perpaduan antara warna coklat dan cream membuat ruangan yang di tempati Rann terlihat elegan tapi mewah.Rann masuk kedalam kamarnya dan langsung membanting tubuhnya ke ranjang yang ada disana. Mata nya kini menyapu ke sekeliling ruangan,dengan secepat kilat ia mengambil ponsel yang ada di atas meja riasnya saat benda itu menghasilkan suara.
Satu pesan masuk dari Cacha, dengan napas kasar Rann kembali menaruh ponsel itu ketempat semula. Entah mengapa saat ini ia hanya ingin pesan dari Andra bukan orang lain.
"Andra apa kabar ya?" Tanya Rann pada dirinya sendiri.
Tanpa pikir panjang Rann kembali mengambil ponselnya dan langsung mencari nama Andra di kontak nya.
'tiitt..tiiitt..tiiit...nomor yang anda hubungi sedang sibuk mohon untuk menelfon ulang beberapa saat lagi terimakasih'
Bukannya Andra yang menjawab melainkan suara operator yang menjawabnya."Andra kemana sih" kesal Rann.
"Kenapa dek?" Zudith bertanya kepada Rann secara tiba-tiba dan dengan spontan Rann langsung berteriak kepadanya.
"Anjir!! Nganggetin aja sih kak"
"Maaf-maaf,lagian elo kenapa dari tadi gue liatin kesel Mulu kerjaannya" zudith melangkah masuk lalu duduk di ranjang Rann.
"Iya Rann kesel,soalnya Andra dihubungin gak bisa. Jarang banget Andra kayak gini, kenapa ya kak?" Tanya Rann
"Mungkin lagi sibuk,positif thinking aja" jawab zudith dan setelahnya ia pergi meninggalkan Rann yang membetulkan perkataan nya.
Keesokan harinya Rann dan keluarga nya mengunjungi tempat-tempat yang ada di negara Italia ini. Beberapa kali Rann mempotret pemandangan dan berbelanja ria bersama keluarga. Kesempatan ini sangat jarang ia dapatkan, tapi mulai detik ini sampai kapan pun Rann akan merasakan kelengkapan keluarga yang haqiqi. Karena pekerjaan ayahnya dipindah lagi di Indonesia dan ibunya tidak akan bekerja ekstra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRA [COMPLETED]
Teen FictionCERITA INI MASIH DALAM MASA PERBAIKAN⛑️🛠️ Ada beberapa kata dan kejadian yang aku perbaiki. Supaya lebih rapi dan gak bikin sakit mata😄 __________________ 🖤🖤🖤___________________ Mencintai seseorang tidak harus tergantung dengan berapa lama kita...