akhir-akhir ini, rasanya kayak nara beneran udah jatuh ke haechan. kayak apaya? semua usaha haechan buat ngedeketin nara selama ini beneran berhasil, buktinya sekarang nara aja malah ngelamunin haechan dengan semua perlakuan manisnya yang cowok itu lakuin ke nara, alih-alih dengerin penjelasan pak changmin di depan.
para kakak sepupu nara juga tau betul, kedua cowok dan cewek itu lagi tahap pendekatan, apalagi si cowok yang dengan nggak tau malunya nunjukkin kelakuan bucinnya secara terang-terangan di depan umum.
untung ganteng kan.
eunbin yang awalnya sedikit menentang hubungan haechan sama nara, udah mulai nerima. apalagi dengan ditunjukkin bukti nyata kalo seorang lee haechan beneran sayang sama kang nara, bikin eunbin iya-iya aja sama haechan yang semakin gercepin nara mulu.
nah, sekarang tugas nara tinggal nunggu--nunggu kejelasan. yaiya nara juga cewek sama kayak cewek kebanyakan, masa nara duluan yang nembak haechan kan nggak lucu???
ya—doain aja sih, haechan beneran serius sama dia. takdir kan nggak ada yang tau???
"sekian penjelasan saya tentang teori asam basa dan ph larutan, ada yang mau ditanyakan?"
lamunan nara buyar pas pak changmin mengakhiri penjelasannya. yee giliran udah mau selese aja baru nyadar, yaudahdeh gue juga gitu.
"tidak, pak."
pak changmin di depan sana ngangguk, "oiya lain kali kalo kalian mau ngelamun liat dulu tempat dan waktu. saya melihat ya, kang nara."
semua temen nara langsung noleh dan ngakakin dia, bikin nara kesel aja. pak changmin nih untung masih muda dan tampan kalo nggak udah nara teriakin dengan seribu satu kosakata umpatannya kali, dalem hati.
akhirnya pak changmin keluar, murid-murid udah pada berhamburan keluar yang tentunya pasti ke kantin. ngisi perut yang kosong karena selama dua jam lebih cuma duduk diem sambil dengerin guru ngejelasin materinya.
beda sama nara yang malah mau naruh kepalanya di meja, mau bobo siang aja katanya sih.
"woi aelah udah tumbang aja, kantin lah?" suara bomin disusul gebrakan pelan di meja yang mau buat bantal tidur nara itu bikin dia noleh dan pasang muka males ke bomin.
"nggak ah, ngantuk."
bomin mencibir, "deh kebo."
"bodo," nara ngibas-ngibasin tangannya isyarat ngusir bomin, "dah sana pergi, jangan ganggu gue."
"ih ra! ayok lah."
nara ngegeleng keras, "sama minju aja apa ryujin tuh."
bomin berdecak, "gabut banget sih tuh hidup."
"bodo."
akhirnya bomin menyerah buat ngebujuk nara. ya emang dasar nara tuh mageran banget, jadi ya gitu. nggak bisa diganggu. cewek itu udah mau pergi keluar kelas mau nyusul minju sama ryujin yang udah jalan duluan di koridor, kalo aja nggak ada seorang cowok yang tiba-tiba udah berdiri di ambang pintu kelas.
"eh, kak haechan, ada apa?"
ternyata--haechan. cowok yang gosipnya lagi deketin temen sebangkunya itu. eh bukan gosip deng tapi, emang bener.
"cari nara, ya?" lanjutnya sebelum haechan ngejawab. tauan aja bomin mah.
haechan ngangguk, "ada di kelas nggak anaknya?"
"itu tuh," bomin nunjuk keberadaan nara, "malah molor. mageran banget kayak siput."
haechan ketawa, "oiya, yaudah makasih, bomin."
"sama-sama, kak. oiya, mending kakak pikir-pikir dulu ya kalo mau suka sama temenku itu. mageran banget anaknya gimana kalo mau bangun rumah tangga sama kakak???"
hadehhhh menohok yHA, bomin. untung naranya nggak denger.
haechan jalan mendekat ke bangku nara setelah bomin pergi. udah nggak ada siapa-siapa lagi disini kecuali ya haechan sama nara sendiri.
cowok itu duduk di bangku depan nara, ngadep belakang, terus noel pipi nara pelan, "ke kantin aja mager, gimana mau bangun rumah tangga sama gue?" kata haechan njiplak punya bomin. hilih.
nara yang belum sepenuhnya tidur melek dong, terus langsung kaget pas matanya nemuin sesosok cowok yang daritadi ganggu pikirannya mulu sampe-sampe jadi sasaran ceramah singkat pak changmin tadi, "kak haechan?"
"halah sok-sok kaget padahal dalem hati mikirin gua mulu."
kok tau ya bgst.
nara pura-pura stay cool, "apaan coba?"
"nggak usah salting gitu, kan gue jadi enak."
nara mendengus, "ngapain kesini?"
"mau ngomong."
"ya ngomong aja, di chat kan juga bisa."
"kenapa? nggak suka gue samperin?"
bukan nggak suka, tapi nggak baik buat jantung.
"ya tumben-tumbenan nyamperin ke kelas."
"nggak boleh?"
nara kesel, "lupain aja, deh."
haechan ketawa, "nanti ngeluyur yuk, mau?"
"hah?"
"maksudnya nggak langsung pulang, jajan dulu kemana kek. mau ngomong."
"emang nanti aku pulang sama kakak?" ledek nara.
sabar ya ganteng.
"iya, lah."
"kalo mau ngomong sekarang aja kali. nggak usah pake ngeluyur segala?"
"ya nggak apa-apa, lah. biar lo tambah cinta ke gue."
ampas.
"siapa?"
"lo."
"yANG NANYA—AHAHAHAHAHAH! rasain tuh! emangnya kakak doang yang bisa jahilin aku?"
kayaknya lama-lama bareng haechan bikin nara ketularan virus tengilnya haechan deh.
haechan mendengus, "lucu?"
nara ngangguk sambil masih ketawa dikit.
"serah lo aja deh yang penting gue bisa ngeliat lo ketawa." kata haechan sebelum ngecup pipi nara singkat dan langsung kabur keluar kelas.
ingin kumenangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
bright, haechan✔
Fanfic[bahasa] °in which haechan loves his girl wholeheartedly° ©mayjjjj, 2019.