(1). Gravenus Jonathan

7.7K 340 18
                                    

Venus menyenderkan punggungnya pada tembok kelas yang berada dibelakangnya. Hari ini kelasnya sedang tidak dalam proses belajar-mengajar, karena Bu Cintia--guru matematika--sedang pergi keluar kota untuk satu minggu kedepan. Namun walaupun tidak menghadiri kelas, Bu Cintia tetap memberikan tugas kepada anak anak kelas 11 IPA 1, kelas Venus. Tapi bukannya mengerjakan, mereka malah sibuk dengan dunianya masing-masing.


Karena hari ini jamkos, kelasnya sungguh ribut dan ricuh. Sebagian anak ada yang sedang asik mengobrol dibelakang, sebagian ada yang tertidur dimejanya, sebagian ada yang menggosip dimeja para perempuan, dan sebagian ada yang berjoget ria didepan kelas, bahkan terkadang yang berjoget didepan membuat semua orang tertawa karena tingkah konyol mereka.

Tapi berbeda dengan Venus. Ia hanya akan diam mendengarkan musik lewat earphone dan memejamkan matanya untuk menikmati lagu yang mengalur indah digendang telinganya.

Dia adalah GRAVENUS JONATHAN atau yang sering dipanggil VENUS. Namanya memang mirip dengan sebuah planet tata surya, namun bukan tanpa alasan ia memilih dipanggil dengan nama Venus. Sebenarnya dulu ia lebih senang dipanggil Nathan, tapi karena sebuah masa lalu membuatnya mengganti nama panggilannya dari Nathan menjadi Venus. Venus memiliki sifat yang dingin, acuh, cuek, kaku dan datar. Ia hanya akan berbicara seadanya saja, selebihnya ia hanya akan diam. Walaupun Venus dikenal dingin dan datar, tapi masih banyak cewe disekolahnya yang menyukai juga mengagumi dirinya. Karena Venus memiliki wajah tampan dengan hidung mancung, mata tajam bak elang, bibirnya yang sedikit tebal, dan rahangnya yang tegas. Bukan hanya itu, Venus disukai juga dikagumi karena kepintarannya. Namun Venus tidak pernah menghiraukan para perempuan yang selalu menyapa atau menchatnya. Karena menurutnya, hal itu tidak berguna dan hanya membuang buang waktu saja.

Saat kelasnya sedang begitu ribut dan ricuh, tiba tiba semuanya diam dan senyap. Bahkan musik dangdut yang dinyalakan untuk berjoget, sudah tidak terdengar lagi yang artinya telah dimatikan.

Venus awalnya tidak ingin membuka matanya dan tetap menikmati lagu yang mengalir memasuki gendang telinganya. Namun entah dorongan darimana, ia membuka matanya dan melihat seorang perempuan sedang berdiri diambang pintu kelasnya dengan senyuman kikuk.

"Ada apa?," tanya Hanbin selaku ketua kelas dan juga salah satu orang yang berjoget ria didepan, menghampiri perempuan tersebut.

"Ng.. itu kak, maaf saya ganggu waktunya, tapi saya disuruh manggil kak Joy sama bu Irene," jawab perempuan itu.

"Ohh.. yaudah bentar. JOY!! LO DIPANGGIL SAMA BU IRENE TUHH" Teriak Hanbin sambil menolehkan kepalanya kearah kerumunan perempuan yang sedang bergosip ria.

Merasa namanya dipanggil, salah seorang perempuan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Hanbin juga perempuan yang berdiri didepan pintu kelas.

"Kenapa?," tanyanya.

"Lo tuh dipanggil sama bu Irene. Dah yak gue mo lanjut dulu," ucap Hanbin kemudian berbalik badan dan menghampiri teman temannya yang kembali berjoget ria didepan kelas.

"Kenapa gue dipanggil sama bu Irene?," tanya perempuan yang bernama Joy itu.

"Aku kurang tau kak. Mending sekarang kakak keruangan bu Irene aja," jawab perempuan itu sambil tersenyum.

"Oh yaudah, btw thanks ya," ucap Joy sembari membalas senyum perempuan itu.

"Iya kak sama sama. Yaudah aku duluan ya kak," pamit perempuan itu kemudian berbalik badan dan meninggalkan Joy yang masih berdiri didepan pintu kelasnya.

[1] My Prince Ice • HunliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang