[1] My Prince Ice • Hunlice

(16.) Nathan

play mulmed [ Voices - Stray Kids ] biar lebih kane ehe :)

warning!
part panjang, jangan dibaca nanti bosen ehe.

enjoy♡

Seorang anak lakilaki berumur 7 tahun dan seorang anak perempuan berumur 6 tahun sedang bersembunyi dibalik pintu kamar mereka dengan sedikit celah yg terbuka.

Mereka tengah melihat kedua orang tuanya yg 'lagi-lagi' bertengkar diruang tamu hanya karena masalah--yg entah mereka tidak tau karena mereka masih kecil dan belum terlalu mengerti dunia orang dewasa.

🎶 deo isangeun, deutgi sireun
(aku tak ingin terus mendengarnya)
chagaun moksori gwireul magado
(suara dinginmu, bahkan dengan telingaku yg tertutup)
amureon soyongeopshi ttagaun shiseondeuri
(semuanya tak berguna, semua tatapan mengecewakan ini)
nae apeul garo makjyo
(terhalang didepanku)

"KENAPA KAMU SELALU NUDUH SAYA KAYAK GITU HAH?!"

"YA KARNA KAMU EMANG NGELAKUINNYA, IYAKAN?!"

"JANGAN PERNAH NUDUH ORANG SEMBARANGAN KALO GAADA BUKTINYA!"

"AKU PUNYA BUKTI! DAN BUKTI ITU JELAS KALO KAMU SELINGKUH SAMA PEREMPUAN ITU!"

PLAK!

Satu tamparan keras mendarat dipipi sang mama yg membuat anak laki laki itu menutup kedua mata adiknya menggunakan kedua tangannya. Ia tidak mau adiknya melihat kekerasan yg dilakukan sang papa terhadap sang mama.

Dia adalah Gravenus Jonathan, atau yg sering orang tuanya panggil Nathan. Sedangkan sang adik bernama Anastasya Somi atau yg sering orang tuanya panggil Somi.

Nathan kecil memeluk adiknya erat saat merasakan tangannya yg menutup mata Somi kecil basah karena air mata.

🎶 da ttaeryeo buswo nal eodume gadugo
(sampai hari dimana aku bebas, aku akan terkunci dikegelapan, disuatu tempat yg sepi)
beoseonaryeo aesseujiman chulgureul chatgi jeonkkajineun dabi eopseo
(meskipun aku mencoba untuk membebaskan diri, sampai aku berhasil menemukan pintu keluar, aku tak punya jawaban)

"K-kak.. ak-aku takut.." Somi kecil menangis pelan dipelukan Nathan kecil yg kini tengah mengusap punggungnya untuk menenangkannya.

"Gapapa, ada kakak disini." Nathan kecil mengeratkan pelukannya saat ia mendengar isakan kecil keluar dari mulut adiknya.

Sesungguhnya, Nathan kecil tidak sekuat itu. Ia juga sama takutnya dengan sang adik jika orang tua mereka sudah bertengkar seperti itu. Apalagi jika ia menyaksikan kekerasan yg dilakukan Jhordan--papanya, terhadap Ariana--mamanya.

🎶 nal wihaneun cheok nae kkumeul mushihaneun moksorideul
(berpura pura menjadi altruistik tentang aku, suara yg mengabaikan mimpiku)
ijen sangcheobatgi shireoseo du gwireul makgo nae gireul georeo
(aku tak suka terluka lagi, aku akan menutup kedua telingaku dan terus berjalan)

Keluarga Nathan dan Somi kecil memang tidak sesempurna keluarga lain. Orang tua mereka adalah seorang workaholic. Sehingga membuat mereka melupakan kedua anaknya karena terlalu sibuk bekerja.

Kadang, jika Nathan atau Somi kecil mendapatkan rangking pertama dikelasnya dan ingin menunjukkan pada kedua orangtuanya, mereka pasti menolak dengan berbagai alasan seperti, "nanti dulu ya, mama cape." dan alasan lainnya.