(10.) Bertemu [2]

1.6K 181 17
                                    

jangan lupa votenya!

"Jadi.. gimana keadaan mama?," tanya Venus memecahkan keheningan.

Ariana--mama Venus dan Somi, tersenyum tipis kearah Venus yang sekarang duduk disebelah kiri tempat yang tadi diduduki oleh Somi.

Sudah lama ia tidak mendengar suara anak pertamanya itu. Ia kemudian mengelus pipi milik Venus dengan kasih sayang.

Venus sendiri, ia sedang mati matian menahan air matanya saat ia melihat kondisi Ariana--sang mama. Dengan berbagai alat dokter yang menempel ditubuhnya, pipinya yang tirus dan wajahnya yang pucat.

Ingin rasanya Venus memeluk dan mengatakan jika ia merindukan mama yang dulu selalu ada untuknya. Namun yang ia lakukan hanyalah tersenyum tipis saat ia merasakan tangan Ariana mengelus pipinya dengan penuh kasih sayang.

"Mama baik. Kamu kenapa baru kesini?," tanya Ariana pelan.

"Kak Venus baru bisa kesini, Ma." Jawab Somi, membuat Venus yang baru saja membuka mulutnya untuk menjawab kini tertutup lagi.

"Kamu sibuk ya nak?," tanya Ariana kembali.

Venus menggeleng, "Engga kok ma, Venus ga sibuk. Maaf Venus baru bisa nemuin mama sekarang," jawab Venus dengan senyum tulusnya.

Ariana tersenyum kemudian mengangguk, "Gapapa. Mama aja udah seneng kok kalo kamu mau jenguk mama," ucap Ariana.

Hening.

Semuanya kembali diam. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.

Hingga suara Ariana terdengar yang membuat Venus dan Somi menatapnya.

"Papa kamu apakabar?"

Venus merubah ekspresi wajahnya kembali menjadi datar. Hal yang paling tidak ia suka adalah jika sudah membahas Jordhan--sang papa.

"Gatau." Jawab Venus datar.

Ariana yang melihat perubahan raut wajah Venus hanya tersenyum tipis. Ia sudah tau arti dari mimik wajah sang anak.

Ia kemudian mengelus bahu kiri milik Venus, dengan senyum tipis yang masih bertahan dibibir pucatnya.

"Mama tau kalo papa kamu orangnya begitu. Tapi mama harap, kamu bisa bertahan dan ubah sifat papa kamu itu jadi lebih baik lagi," ucap Ariana.

Venus hanya diam dengan wajah datarnya. Sedangkan Somi hanya diam melihat senyum tipis Ariana yang menurutnya itu adalah senyum paksa.

"Venus udah ga peduli lagi ma," kata Venus datar.

"Kamu gaboleh gitu sayang, bagaimanapun dia itu papa kamu," nasihat Ariana.

Venus hanya mengangkat bahunya acuh mendengar nasihat Ariana, sedangkan Ariana hanya kembali tersenyum tipis.

'Venus memang mirip sama kamu, Dhan.'


















"Udah sih Bin, gausah galau gitu," kata Mina sembari menyenggol tangan Bintang.

Bintang yang awalnya sedang melamun, kinu tersadar. Ia melihat kearah Mina yang juga tengah melihat kearahnya dengan malas.

"Apasih. Siapa juga yang lagi galau," jawab Bintang kemudian mengaduk minuman pesanannya.

"Cieee cemburu sama kak Venus nih ceritanya," ejek Mina kemudian menaik turunkan alisnya berkalikali juga senyum jailnya kearah Bintang.

"Siapa juga yang suka sama kak Venus, orang lagi males aja," elak Bintang sembari memutar kedua matanya malas.

"Halah! Ngelak aja lo. Ngomong aja sih kalo suka sama kak Venus, ga bakalan gue embat ini. Lagian juga gue udah punya Adrian, yakali masih mau embat kak Venus." Mina tertawa saat Bintang mencubit tangannya.

"Ish! Tau ah," ucap Bintang kemudian berdiri dan mengambil tasnya lalu berjalan keluar mendahului Mina.

"Eh! Tungguin dong anjay!" Teriak Mina kemudian menyusul Bintang yang telah keluar terlebih dahulu.

'Idk. I just don't like if Venus with other girls.' -Bintang.


















★★★★★

haiiiii
btw ada yg udah tau belum soal konflik keluarga venus?

dan oh ya, makasih banyak banget buat 0.5k viewersnya♡♡ sumpah aku seneng banget, padahal awalnya aku tuh ga pd buat ngepublish cerita disini. karena yaa aku takut ceritaku gaada yg minat, atau bahkan takut ada yg ngeplagiatin ceritaku ini.

but back to reality, ternyata banyak juga yg baca cerita abstrak ku ini. aku berterimakasih banget buat kalian, semoga kalian ga bosen ya baca cerita abstrakku ini :)


-BONUS-

-BONUS-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] My Prince Ice • HunliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang