"Masih ga masuk sekolah?" tanya Mina saat ia melihat Bintang duduk dihadapannya juga Adrian.
Bintang menggeleng. Ia kemudian menggeser kotak bekal yg ia bawa kearah Adrian yg sedang bermain game diponselnya. Adrian menengok dan tersenyum sumringah, karena bekal yg selama seminggu belakangan ini dibawa Bintang untuk Venus, namun malah habis oleh dirinya.
"Wihh rejeki anak soleh nih. Makasih ya, Bin. Rajin rajin dah lo bawa bekel kea gini buat gue. Kan enak guenya ehe." Mina menjitak kepala Adrian karena gemas dengan tingkah laku Adrian yg semakin hari semakin tidak tau malu.
"Aw! kok dijitak sih yang?" Adrian mengelus kepalanya yg tadi dijitak oleh Mina.
"Ya salah kamu kalo ngomong ga pernah disaring dulu. Makanya punya mulut tuh disekolahin, biar pinter dan bisa mikir dua kali kalo mau ngomong. Sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, aku putusin kamu." ancam Mina yg membuat Adrian mengerucutkan bibirnya.
"Iya maap aku salah." Adrian membuka kotak bekal yg tadi diberikan oleh Bintang.
Bintang sendiri hanya melamun tanpa menghiraukan Mina dan Adrian yg tadi sedang ribut. Didalam pikirannya, ia bertanya tanya kemana perginya Venus hingga ia tidak masuk sekolah selama seminggu belakangan ini, bahkan tanpa keterangan apapun.
Memang, Bintang selalu kekelas Venus untuk mengantarkan bekal yg ia bawa untuknya. Namun menurut teman kelasnya, Venus tidak masuk sekolah dan tidak ada keterangan apapun. Sehingga selama itu pula, bekal yg selalu Bintang bawa untuk Venus malah habis oleh Adrian yg memang akhir akhir ini sering kumpul bersama Bintang dan Mina. Jelas, karena Adrian adalah pacar Mina.
Bintang sendiri juga sudah bertanya pada Kai dan Rio. Tapi keduanya pun mengaku tidak tau. Pernah sekali Rio kerumah Venus dan menurut pembantu dirumahnya, Venus tidak ada dirumah. Bahkan tidak pulang selama beberapa hari entah kemana. Terakhir Venus berada dirumah adalah saat pertama kali Bintang memberikannya bekal, setelah itu Venus tidak pernah terlihat lagi.
Dan menurut pembantu dirumah Venus, saat itu Venus pergi keluar rumah sekitar jam 3 pagi dan berkata main pada papanya yg memang sedang mengerjakan perkerjaannya dimeja makan juga kebetulan saat itu pembantunya sedang memasak sup untuk majikannya itu. Dan setelah Venus keluar rumah pagi hari itu, ia tidak pernah pulang lagi kerumah. Bahkan mengabari orang rumah pun tidak sama sekali.
Bintang ingin bertanya pada Somi selaku adik kandungnya. Namun lagi lagi, Somi juga tidak masuk sekolah selama seminggu ini, dan tanpa keterangan yg jelas. Hal itu membuat Bintang sendiri pusing, sebenarnya kemana hilangnya kakak beradik itu? pikir Bintang.
Mina yg melihat Bintang melamun dengan menatap minuman dihadapannya dengan tatapan kosong pun menyentuh tangan Bintang yg berada diatas meja. Hal itu sontak membuat lamunan Bintang buyar seketika.
"Kenapa?" tanya Bintang.
"Lo gapapakan Bin? Gue liat akhir akhir ini lo sering ngelamun. Lo ngelamunin kak Venus?" tanya Mina dengan tatapan teduhnya.
Bintang menghela nafasnya, "Iya. Aku bingung aja, tiba tiba kak Venus sama Somi ga masuk sekolah sampe satu minggu tapi gaada keterangan apapun."
Mina mengangguk setuju mendengar jawaban Bintang. "Agak aneh juga sih."
"Hah... au ah pusing." Bintang meletakkan kepalanya dimeja lalu memejamkan matanya.
"Yaudah gausah dipikirin, mungkin sikutub sakit trus Somi yg ngurus dia?" ucap Adrian yg masih sibuk memakan bekal dari Bintang.
Mina yg mendengar hanya bisa menghela nafasnya pasrah. Punya pacar kayak Adrian itu memang membutuhkan kesabaran ekstra, karena mulut Adrian yg selalu celetak celetuk tidak masuk akal dan sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] My Prince Ice • Hunlice
Fanfic#39 in exopink #628 in sehun ❝Gravenus Jonathan. Lakilaki yang lebih tua setahun dariku itu menyimpan banyak rahasia. Dia lakilaki misterius. Dibalik wajah datarnya, tersimpan berbagai luka. Dibalik perkataan dinginnya, tersimpan sejuta rasa sakit...