(27.) Pregnant [?]

2.5K 139 46
                                    

5 bulan kemudian.....

Kini 5 bulan telah berlalu, Venus sedikit demi sedikit dapat merubah sifatnya dari dingin menjadi hangat. Bahkan sampai membuat kedua sahabatnya terheran.

Awalnya saat Venus masuk sekolah, Rio dan Kai langsung mendapat perlakuan hangat dari Venus, sahabatnya. Yaitu dengan sapaan dan senyum manis seorang Gravenus Jonathan.

Rio dan Kai sempat bertanya, namun dijawab dengan enteng oleh Venus.

"Bro, lo lagi ga kesurupankan?" tanya Kai.

"Hah? emang gue kenapa?" bingung Venus.

"Yaabisnya lo tadi nyapa kita, mana make senyum lagi. Kan kita berdua heran. Takutnya lo kerasukan jin gitu tadi dijalan." jelas Rio yg diangguki Kai.

"Enggalah anjir, enak aja. Jadi kalian gasuka kalo gue nyapa bahkan senyum kekalian, gitu?"

"Bukan gitu. Cuma ya... agak aneh aja gitu." Rio menggaruk tengkuk belakangnya yg tidak gatal.

"Yaudah sih, mulai hari ini dan seterusnya kalian harus terbiasa sama sikap gue yg gini." Venus menjeda sesaat ucapannya.

"Lagian, gue juga bakalan sedikit demi sedikit berubah. Ga kayak dulu lagi. Jadi gue harap, kalian bisa bantu gue." ucapnya membuat Rio dan Kai saling bertatap, bingung.

Bukan hanya Rio dan Kai yg merasa kaget dengan perubahan sikap Venus, namun seluruh warga sekolah yg mengenal atau sekedar tau pun kaget setelah melihat Venus yg sepanjang jalan koridor menuju kantin pasti tersenyum. Tak jarang, Venus juga membalas sapaan beberapa fans nya yg menyapa.

Dan setelah kejadian itu, Venus menjadi semakin dekat dengan Bintang. Setiap berangkat atau pulang sekolah, Venus pasti akan menjemput dan mengantarkan Bintang kerumahnya. Oma dan Apa Bintang juga sudah kenal dengan Venus semenjak ia rajin mengantar jemput Bintang.

Disekolah juga mereka selalu digosipkan jika Venus dan Bintang memiliki hubungan lebih dari teman. Padahal aslinya? belum ada kepastian.

Bintang juga pernah beberapa kali dilabrak oleh para fans Venus termasuk Nadia dkk. Namun, setelah Venus menangkap basah Nadia dkk yg sedang melabrak Bintang, membuat Venus menjadi sedikit posesif dengan Bintang.

Kemana mana pasti Venus akan ikut dengan Bintang. Maka keluarlah pepatah, "Dimana ada Bintang, disitu ada Venus."

Bintang sendiri awalnya sangat risih pada Venus yg selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Termasuk pergi hangout dengan Mina atau Somi, Venus pasti akan selalu memaksa ikut.

Saking kesalnya karena Bintang merasa dikekang oleh Venus, membuat Bintang mengeluarkan kata kata yg seharusnya tidak ia keluarkan.

"Kak, kakak ngapain sih ngikutin aku mulu?" tanya Bintang kesal seraya menghentak hentakkan kakinya ketanah.

"Gue cuma gamau lo diganggu sama si Nadia atau fans gue yg lain." jawab Venus santai.

"Ya tapikan itu bisa disekolah aja. Ini aku kesupermarket aja kak Venus harus ikut. Aku bukan anak kecil yg harus selalu dijaga kak." Bintang menaikkan sedikit suaranya.

Venus menaikkan sebelah alisnya, "Lah emang kenapa? Ga boleh?"

"Ya jelas ga boleh lah! kakak bukan siapa siapa aku! saudara bukan, pacar bukan! udah main ngekang aku kayak gini aja. Gimana kalo misalnya aku jadi pacar kakak coba?!" Bintang langsung menutup mulutnya setelah ia merasa salah bicara.

Venus menarik sudut bibir sebelah kanannya membentuk senyum smirk, "Oh jadi lo berharap gue jadi pacar lo gitu?"

"E-ng-engga a-aapan sih." Bintang melihat kearah lain karena merasa gugup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] My Prince Ice • HunliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang