Jungkook berlari, ya berlari. Hanya dengan sebuah panggilan dari Lisa yang bisa ia tahu baru saja menangis. Mencari keberadaan gadis itu dengan raut wajah paniknya.
Sebenarnya, ada apa dengan gadis itu? Pertanyaan itu terus saja mengelilingi isi kepalanya saat ini.
Dan helaan napas itu keluar begitu saja darinya. Ketika melihat sosok yang membuatnya kalut seperti ini. Duduk berjongkok di bawah tiang lampu jalanan dengan kepala yang tertunduk.
Jungkook tak menyiakan waktunya, berjalan mendekat ke arah Lisa dan menarik paksa gadis itu untuk berdiri.
Lisa sempat terkejut di sana. Namun ketika melihat jika Jungkook yang baru saja menariknya, membuat gadis itu tak bisa lagi untuk tak menangis.
"Kau gila? Kenapa kau harus diam di sini dan tak pulang? Bagaimana jika ada orang jahat--"
Ucapan Jungkook terhenti begitu saja, ketika Lisa memeluknya dengan cepat. Bahkan begitu eratnya disertai dengan tangis gadis itu yang terdengar olehnya.
Pria itu hanya bisa menghela napasnya, membalas pelukan Lisa perlahan. Menepuk punggungnya dengan begitu lembut untuk setidaknya menenangkannya.
"Ada apa? Kenapa kau harus menangis sekarang?"
Suara pria itu melembut. Dan Lisa hanya menggeleng menjawabnya. Tak mau mengatakan apapun dan itu membuat Jungkook kembali menghela napasnya.
"Jika kau tak mau bercerita, aku tidak akan menemanimu."
Lisa semakin mengeratkan pelukannya pada Jungkook, dengan gelengan kepalanya yang semakin cepat. Tak mau jika pria itu pergi.
"T-Tidak. Aku ingin kau temani."
"Maka berhenti menangis sekarang dan cerita padaku."
Dan dengan perintah itu, akhirnya Lisa berusaha untuk menghentikan tangisnya. Walaupun Jungkook masih bisa mendengar isakan gadis itu. Pun pria itu kini sedikit memaksa agar Lisa menatapnya.
"Jadi, ada apa?"
Lisa hanya menundukkan kepalanya, dengan kedua jarinya yang menaut. Ia tak tahu, haruskah ia bercerita pada Jungkook apa yang terjadi tadi?
"Lisa, kuhitung sampai lima. Jika kau tak mau bercerita, aku benar-benar akan pergi sekarang juga."
Lisa masih tak bergeming. Dan Jungkook di sana yang kini sedikit menjauhkan dirinya dari gadis itu.
"Satu.."
"Dua.."
"Tiga.."
Lisa menggigit bibir bawahnya. Masih terlihat ragu.
"Empat.."
Ia hanya malu jika harus menceritakan pada Jungkook apa yang terjadi padanya.
"Lima. Baik, waktumu habis."
Dan Jungkook berbalik begitu saja. Namun langkahnya tentu saja terhenti, ketika salah satu pergelangannya tertahan oleh seseorang.
"T-Tunggu dulu. Baiklah, aku akan cerita. Tapi jika aku cerita, kau tak boleh sama sekali menertawaiku."
Jungkook sedikit membalikkan tubuhnya, mendapati Lisa yang sudah memasang wajah memohonnya.
"Tapi pertama, kau harus menggendongku untuk pulang. Lututku terluka."
Dan Jungkook dengan cepat melirik ke bawah sana. Benar saja ucapan Lisa, dimana bagian lutut kiri gadis itu kini tengah terluka. Membuatnya dengan cepat berlutut dengan wajah khawatirnya.
"Kenapa bisa begini?"
"Jangan banyak bertanya. Kau pikir aku berdiam diri di sini karena aku mau? Lututku terluka dan aku tak bisa berjalan untuk pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Ia begitu sempurna. Di matanya, tak ada gadis yang lebih cantik. Bahkan dari gadis-gadis yang pernah ia temui sebelumnya. ----- ©iamdhilaaa, 2018