Seperti yang sudah ku katakan sebelumnya, kalo chapter ini bakal bkin kalian panas. Jdi, yg mau nyiapin hati, air putih atau apapun itu yg bisa mendinginkan kalian, aku persilahkan. Hehehe
.
.
.
Tubuh itu perlahan dibaringkan di atas tempat tidur, dengan selimut yang perlahan pula ia naikkan untuk menutupi tubuh gadis itu yang terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya.
Jungkook tanpa sadar menghela napasnya, setelah selesai membaringkan Lisa tanpa membuat gadis itu terbangun.
Hanya ada keheningan dalam menit-menit yang berlalu. Dimana Jungkook sama sekali tak mengalihkan pandangannya pada wajah terlelap Lisa di sana yang begitu tenang.
Pria itu sudah akan beranjak, tidak sampai sebuah tangan menahannya. Membuat Jungkook mengalihkan pandangannya dan menemukan Lisa di sana yang menahannya.
Gadis itu perlahan membuka kedua matanya, mulai beranjak dari berbaringnya.
"Hey, kenapa kau bangun? Lanjutkan saja tidurmu."
Lisa menolak dengan menggelengkan kepalanya. Menarik perlahan Jungkook untuk duduk di sampingnya. Dimana pria itu pun hanya menurutinya setelahnya.
"Aku ingin tahu, kapan tepatnya kau menyukaiku."
Jungkook tampak tertawa pelan. "Sudah ku katakan padamu. Aku bahkan tak tahu kapan aku menyukaimu. Perasaan itu datang sendiri padaku tanpa bisa aku hentikan."
Lisa tampak ragu di sana, dengan menundukkan kepalanya sembari memainkan jari-jemarinya. "Bahkan, hingga sekarang? Kau masih menyukaiku?"
Jungkook mengalihkan pandangannya. "Ya, begitulah. Aku juga tak tahu bagaimana untuk menghilangkan perasaan ini."
Lisa dengan cepat kembali menatap pada Jungkook. Entah mengapa ia begitu sangat ketakutan ketika Jungkook mengatakan hal itu.
"A-Apa maksudmu? K-Kau sudah lelah untuk menyukaiku?"
Helaan napas Jungkook keluarkan, kembali menatap pada Lisa di sana. "Setiap hari, aku mengatakan pada diriku sendiri. Kenapa aku harus menyukai seseorang yang bahkan tak tahu perasaanku dan melihat bagaimana perasaanku padanya? Aku tahu itu adalah hal yang paling melelahkan dan seharusnya aku melupakan perasaanku padamu.
Tapi, apa kau tahu alasan apa yang membuatku untuk tetap bertahan? Bahkan berpikir jika suatu hari nanti kau akan memiliki perasaan yang sama denganku?"
Lisa tak menjawab apapun, menunggu Jungkook untuk kembali melanjutkan perkataannya.
"Itu karena dirimu sendiri, Lisa. Kau datang padaku setiap hari dan selalu saja menceritakan padaku tentang Taehyung hyung. Entah itu raut wajah bahagiamu, atau raut wajah sedihmu. Dan disaat kau sedih, aku tak mungkin bisa untuk bersikap tak peduli padamu. Dan bersamaan dengan itu pula, perasaanku padamu tumbuh begitu saja dan semakin besar hingga saat ini. Bahkan untuk menghapusnya saja, aku tak berpikir itu akan berhasil dengan mudah."
Uraian airmata itu perlahan membasahi pipi Lisa, merunduk dengan perasaan bersalahnya yang begitu mendalam pada Jungkook.
Kenapa gadis itu baru menyadarinya sekarang? Tidak ada siapapun yang mengerti dan mau terus berada di dekat Lisa selain Jungkook. Lisa bahkan yakin, Jungkook-lah orang yang paling tersakiti selama ini.
"Maafkan aku. Aku memang bersalah padamu."
Lisa masih menangis, bahkan tak berhenti walaupun Jungkook kini menangkup wajahnya. Memaksa gadis itu untuk menatap padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Ia begitu sempurna. Di matanya, tak ada gadis yang lebih cantik. Bahkan dari gadis-gadis yang pernah ia temui sebelumnya. ----- ©iamdhilaaa, 2018