"Sunbae, apa yang sebenarnya kau lakukan padaku?"
Pertanyaan itu membuat Taehyung menghentikan kegiatannya saat ini, berbalik untuk menatap pada Jennie di sana yang tengah memasang wajah lelahnya.
"Apa lagi? Tentu saja aku sedang mengajakmu berkencan. Bukankah jika pria dan wanita sedang berkencan, pria itu akan selalu membelanjakan kekasihnya? Harusnya kau senang saat ini, Jen."
Panggilan itu membuat Jennie terdiam. Tidak ada seseorang selain Ibunya yang memanggil Jennie hanya dengan satu namanya. Itu pun adalah panggilan kesayangan Ibunya untuk Jennie.
Tapi saat ini, pria itu memanggilnya dengan sebutan itu. Membuat rona merah itu kembali menghiasi kedua pipinya. Dan hal itu tertangkap oleh Taehyung. Senyum jahilnya bahkan sudah terbentuk, mendekat ke arah Jennie yang bahkan tak melakukan pergerakan apapun untuk menghindar.
"Kau senang, bukan?"
"H-Huh? A-Apa yang sunbae maksudkan?"
"Eyy, tak perlu mengelaknya lagi. Kalau kau tak senang, kenapa wajahmu memerah?"
Jennie dengan cepat menangkup wajahnya sendiri, berbalik hanya untuk menghindari Taehyung yang terus saja menggodanya.
"Ck, sunbae. Jangan menggodaku terus."
"Bagaimana bisa aku berhenti ketika kau begitu menggemaskan, Jen?"
"Sunbae, berhenti memanggilku dengan panggilan itu."
"Yang mana? Jen?"
"Ck, sunbae..."
Tawa itu akhirnya tak bisa Taehyung tahan. Ternyata menggoda seorang gadis yang pemalu seperti Jennie benar-benar menyenangkan. Tentu saja, Taehyung itu dekat dengan para penggemarnya jika dibandingkan dengan Jungkook dan Jimin. Apalagi, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Reaksi mereka benar-benar berbeda dengan Jennie ketika pria itu menggodanya, dan hal itulah yang menjadi daya tarik sendiri bagi seorang Kim Taehyung.
Jennie sedikit mengalihkan pandangannya pada Taehyung, ketika tawa pria itu tak lagi terdengar olehnya. Mendapati pria itu yang terdiam dengan tatapan jauh di sana. Jennie tentu saja dibuat penasaran akan apa yang tengah Taehyung lihat sehingga membuat pria itu harus memasang wajah yang begitu serius.
Dan akhirnya, ia ikut pula mengikuti arah pandangan Taehyung. Sedikit terkejut mendapati sosok Jungkook dan Lisa di sana yang juga tengah menatap pada keduanya. Semakin terkejut ketika satu tangannya telah tergenggam sempurna dengan tangan milik Taehyung, membuatnya mendongak untuk menatap pada pria itu yang kini mulai menampakkan senyumnya.
"Hey, Kook. Tidak menyangka bertemu denganmu di sini dengan Lisa. Kalian pergi berkencan?"
Jungkook benar-benar muak sekali saat ini. Tak sengaja melihat Taehyung bersama dengan Jennie disaat dirinya bersama dengan Lisa. Dan apa tadi? Apa pria itu tengah memperlihatkan bagaimana kedekatannya dengan Jennie? Di depannya dan Lisa?
Kemarahan sudah akan ia lampiaskan pada pria yang lebih tua darinya itu. Tidak sampai sebuah genggaman ia terima, melirik pada genggaman keduanya tersebut sebelum mengalihkan pandangannya pada Lisa di sana.
Tunggu, apa Jungkook sedang melihat sebuah senyuman yang begitu sangat lebarnya? Dengan dirinya yang kini mulai merangkul lengannya begitu posesif?
"Benar. Kami sedang berkencan. Aku juga tak menyangka bisa bertemu dengan Oppa di sini bersama Jennie. Kalian terlihat begitu serasi."
Sebenarnya, apa yang sedang Lisa pikirkan saat ini? Itulah yang menjadi pertanyaan Jungkook untuk saat ini. Apa gadis itu tak merasa muak seperti apa yang ia rasakan saat ini? Atau Lisa masih seperti dahulu, berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja walaupun hatinya tengah menjerit karena kesakitan?
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect ❌ lizkook
Fanfic[18+] ✔ Ia begitu sempurna. Di matanya, tak ada gadis yang lebih cantik. Bahkan dari gadis-gadis yang pernah ia temui sebelumnya. ----- ©iamdhilaaa, 2018