Chapter 26

6K 689 21
                                    

Keheningan itu kini tengah menyelimuti ruang tengah saat itu. Merasakan kegugupan yang begitu kentara, sementara keduanya saat itu duduk dengan saling berhadapan, dengan sang gadis yang berada di samping Ibunya.

"Kau serius, nak? Ingin mengajak Jennie untuk pergi berkencan denganmu?"

"Ne, eomeonim."

Ny. Kim kini mengalihkan pandangannya pada Jennie, sedikit membuat gadis itu terkesiap karena pandangan Ibunya.

"Apalagi yang kau tunggu? Cepat bersiap. Taehyung sudah jauh-jauh datang kemari untuk menjemputmu."

"Tapi eomma--"

"Jennie, tidak baik untuk menolaknya."

Jennie menghela napasnya, melirik ke arah Taehyung di sana. Oh, Jennie sangat tahu apa arti senyuman itu. Mengingat kembali pada kejadian pagi tadi.

Ya, pagi tadi. Ketika Taehyung tiba-tiba saja menelponnya. Mengajaknya untuk keluar bersama dengannya, seperti ajakan kencan yang bisa Jennie tangkap.

Jennie menolaknya saat itu. Hanya merasa masih malu untuk keluar bersama dengan Taehyung walaupun pria itu adalah kekasihnya.

Tunggu. Kekasih, ya?

Jennie bahkan masih belum mempercayai semuanya. Mungkin hal itulah yang membuatnya menolak ajakan Taehyung, masih malu di hadapan pria itu.

Dan Jennie sama sekali tak menyangka, jika Taehyung begitu nekat datang ke rumahnya. Bertemu dengan Ibunya dan bahkan meminta izin pada Ibunya untuk membawanya pergi bersamanya. Dan akhirnya, Jennie hanya bisa menghela napasnya kembali, sebelum beranjak untuk bersiap.

.

.

Makan malam di rumah itu terasa sedikit berbeda saat ini. Dengan kehadiran dua orang tamu yang datang ke rumah mereka, sementara baik Ny. Jeon maupun Ny. Manoban masih dalam pembicaraan mereka masing-masing. Benar-benar tak menyangka dengan hal yang sekiranya sangat mustahil untuk mereka percayai saat ini.

"Sungguh, aku masih belum mempercayai ini semua. Mereka berdua sepertinya memang ditakdirkan untuk bersama."

"Kau benar. Jika seperti ini jadinya, bukankah menjadi mudah? Mungkin kita bisa memajukan pernikahan Jungkook dan Lisa menjadi bulan depan?"

Kedua nama yang disebut saat itu sama-sama mendongak, yang tadinya kepala keduanya masih tertunduk, kini menatap satu sama lain.

Oh, jangan tanyakan bagaimana terkejutnya mereka saat ini. Belum selesai keterkejutan mereka sebelumnya karena mengetahui bahwa mereka saling dijodohkan dan telah bertemu saat keduanya masih kecil, rencana pernikahan yang kedua Ibu mereka sebutkan tadi semakin membuat keduanya terkejut.

"Bagaimana, Jungkook?"

"Huh?" Jungkook dengan cepat menatap pada sang Ibu di sana ketika pertanyaan itu datang. "Ah, itu. Eomma, tapi bisakah aku berbicara berdua dengan Lisa?"

Ny. Jeon tampak mengerutkan keningnya ketika mendengarnya, melirik ke arah Ibu dari Lisa di sana yang hanya mengangguk menjawabnya.

"Baiklah. Tapi, kalian baik-baik saja, kan? Jika ada masalah, kalian bisa bicarakan pada eomma."

Jungkook hanya memasang senyum tipisnya di sana. "Tak apa, eomma. Jangan khawatir."

.

.

Dan disinilah keduanya. Jungkook memilih untuk mengajak Lisa ke sebuah taman yang sebenarnya masih berada di dekat lingkungan rumahnya. Duduk berdampingan di sebuah bangku yang ada di sana pula.

perfect ❌ lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang