Jungkook menghentikan langkahnya, menatap pada Lisa yang menatapnya kali ini. Dimana ia bisa melihat bagaimana gadis itu yang terlihat begitu resah di matanya.
"Kau yakin? Semuanya benar-benar sudah baik-baik saja, bukan?"
Pria itu hanya menampakkan senyumnya, mendekat untuk menangkup wajah gadisnya lalu memberikan sebuah kecupan di bibirnya. "Semuanya baik-baik saja sekarang. Ingat apa kata ibuku dan juga dokter? Kau harus bisa untuk menjaga kesehatanmu dan jangan pikirkan hal berat apapun. Itu saja yang harus kau lakukan sekarang, mengerti?"
Walaupun tampak ragu, namun akhirnya Lisa hanya menghela napasnya. Mengangguk dan menampakkan senyumnya setelahnya. Benar, ia harus mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Lagipula, selama Jungkook terus berada di sampingnya, Lisa yakin sekali semuanya akan baik-baik saja.
"Sekarang, bisa kita pergi?"
Lisa kembali mengangguk, merangkul lengan Jungkook setelahnya dimana keduanya saling melemparkan senyum saat itu. Pun keduanya berjalan beriringan saat itu, memasuki sebuah restoran dimana teman-teman mereka sudah berkumpul lebih dulu setelah Taehyung memberikan pesan pada Jungkook beberapa menit yang lalu.
Dan tak perlu waktu yang lama mereka untuk menemukan meja dimana teman-teman mereka berkumpul. Jungkook menarik Lisa bersamanya untuk mendekat saat itu, dan membuat perhatian keempatnya kini beralih menatap pada keduanya.
"Apa kami terlambat?" Jungkook menarik kursi bagi Lisa lebih dulu, sebelum dirinya mendudukkan dirinya di samping gadis itu setelahnya.
"Tak apa. Lagipula, Yoongi hyung juga belum datang kemari."
Jungkook hanya mengangguk sekali. Menatap pada Lisa setelahnya. "Kau ingin pesan sesuatu?"
"Apapun."
Jungkook kembali mengangguk, memanggil salah satu pelayan saat itu untuk memesan.
"Ah, ya. Kudengar, ada berita bahagia dari kalian, huh?"
Lisa tak bisa menahan senyumnya ketika mendengar ucapan Taehyung saat itu. Bahkan ketika pria itu mengacak surainya dengan gemas. "Wah, aku sama sekali tak menyangka jika kau akan menjadi seorang ibu."
"Jadi, kita akan merayakannya juga." Ucap Jimin sembari mengangkat gelas birnya, diikuti dengan yang lainnya setelahnya.
"Ck, hyung. Lisa sedang hamil saat ini. Tidak mungkin jika dia--"
"Hey, hey, Jeon Jungkook, tenanglah. Lagipula siapa yang menyuruh Lisa untuk meminum bir, huh?"
Jimin mendengus, memilih untuk membuka penutup botol air mineral yang sempat ia pesan juga, lalu menuangkan di gelas milik Lisa dan membuat gadis itu tersenyum setelahnya sebagai ucapan terima kasihnya.
"Sudah puas, huh?"
Jungkook hanya mendecak di sana. "Tapi, apa tidak sebaiknya menunggu Yoongi hyung juga?"
"Itu dia."
Ucapan Jennie saat itu membuat pandangan mereka semua berbalik, menatap pada seseorang yang sedari tadi mereka tunggu tengah berjalan mendekat ke meja mereka dan memilih untuk duduk di samping Jimin saat itu.
"Kau datang tepat waktu, hyung." Lalu Jimin meletakkan segelas bir di hadapan Yoongi, dimana pria itu mengambilnya begitu saja. "Karena kita akan merayakannya sebentar lagi. Untuk kau yang membiarkan kami agar bisa berkencan secara publik, dan juga untuk berita bahagia yang Lisa bawa."
Pandangan mereka semua beralih, ketika Rose di sana menjadi satu-satunya seseorang yang masih diam dan belum mengangkat gelasnya untuk bersulang. Masih diam di tempatnya dengan kedua tangan yang terlipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Ia begitu sempurna. Di matanya, tak ada gadis yang lebih cantik. Bahkan dari gadis-gadis yang pernah ia temui sebelumnya. ----- ©iamdhilaaa, 2018