Bunyi dentuman musik serta beberapa orang di dalamnya yang menikmatinya, membuat salah satu club malam itu tampak ramai walaupun jam sudah menunjukkan angka malamnya. Semua orang melebur menjadi satu, menikmati apa yang sang disc jockey suguhkan di atas tempatnya sana.
"Oppa, kenapa kita kemari? Kau bilang kita akan pulang."
"Ah, maaf. Aku baru saja mendapat pesan jika ada temanku sedang berulang tahun. Tak apa bukan jika kita datang sebentar? Setelahnya, aku benar-benar akan mengantarmu pulang."
Lisa tampak menggigit bibirnya, terlihat ragu. Lisa hanya tak menyukai tempat malam ini. Entahlah, di sini terlalu ramai dan berisik. Dan keraguan itu sepertinya ditangkap oleh Taehyung.
"Jika kau tak mau juga tak apa. Kita bisa pergi sekarang."
Taehyung sudah menarik Lisa bersamanya. Namun dengan cepat pula Lisa menahannya, membuat pria itu kini mengalihkan pandangannya pada gadis itu.
"Tak apa, Oppa. Kau sudah kemari, tidak mungkin jika kembali lagi dan mengecewakan temanmu itu, bukan? Aku tidak apa."
"Kau yakin? Atau perlu aku memesan taksi untukmu? Ah, atau menyuruh Jungkook untuk menjemputmu?"
Lisa menggeleng. "Tidak perlu. Itu akan semakin merepotkanmu, Oppa. Lagipula, mungkin nanti aku bisa berkenalan dengan teman Oppa dan menambah teman?"
Taehyung hanya menampakkan senyumnya, dengan cepat mengacak surai gadis itu. Membuat Lisa sedikit terkejut dengannya. Namun juga tak mempermasalahkannya.
"Kau benar. Kemarilah, akan kukenalkan kau pada teman-temanku."
Lisa semakin merona di sana. Ketika melirik pada tautan tangan keduanya. Lisa memang gila cinta, bahkan ia terus tersenyum menatap pada tangan mungilnya yang begitu pas pada genggaman pria Kim.
Lisa hanya menatap saja, ketika Taehyung kini sudah bercengkrama dengan teman-temannya. Gadis itu bahkan harus menahan napasnya ketika menatap bagaimana dekatnya Taehyung dengan teman-teman wanitanya. Kedua tangannya bahkan kini sudah bertaut dengan kepalanya yang tertunduk.
Lagi-lagi masalah ini. Kenapa semua wanita yang berada di sekitar Taehyung begitu sangat cantik? Tidak seperti dirinya yang bisa dikatakan biasa saja. Lihat saja penampilannya sekarang yang bisa dibilang tak cocok untuk pergi ke club saat ini.
"Hey, Lice. Kenapa diam di sana? Kemarilah."
Lamunannya buyar begitu saja, ketika panggilan Taehyung bisa ia dengarkan. Dengan memasang senyumnya, ia mendekat pada Taehyung ketika pria itu mengulurkan tangan padanya.
"Woah, apa gadis barumu? Tidak buruk juga."
"Kau mau kuhajar? Jangan macam-macam dengannya." Lalu pandangan Taehyung beralih pada Lisa. "Dia Namjoon hyung, teman yang kukatakan berulang tahun hari ini."
Lisa hanya mengangguk. Pun menerima uluran tangan Namjoon setelahnya. "Aku Lalisa, senang bertemu denganmu."
"Wow, Lalisa. Kau bukan orang Korea?"
Lisa hanya menggeleng dengan senyumannya. "Aku datang dari Thailand."
"Bahasa Koreamu cukup baik. Aku tidak tahu jika selera Taehyung berubah menjadi gadis luar Korea. Pasti dia banyak mengajarimu."
Namjoon mengaduh kesakitan, ketika ia menerima sebuah pukulan dari Taehyung. Menatap pria itu dengan kesal, sama halnya dengan Taehyung. Dan Lisa yang melihat keduanya hanya bisa tersenyum.
"Kemarilah, cantik. Kau pasti ingin mengenal teman-teman busuk Taehyung yang lain."
Lisa ditarik begitu saja sebelum Taehyung bisa mencegahnya. Dan gadis itu tak mempunyai pilihan lain selain mengikutinya. Lagipula, ia juga tak menyesal karena mengenal teman-teman Taehyung. Mereka terlihat sangat ramah dan begitu baik padanya. Dan Lisa harus merasa beruntung karena di antara mereka ada juga wanita, membuatnya tak terlalu canggung di tengah para lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect ❌ lizkook
Fanfic[18+] ✔ Ia begitu sempurna. Di matanya, tak ada gadis yang lebih cantik. Bahkan dari gadis-gadis yang pernah ia temui sebelumnya. ----- ©iamdhilaaa, 2018