"Keinginan hati adalah kisah manis seperti sebatang coklat, tapi aku lupa jika coklat tidak semanis itu"
▪▪▪Mentari begitu terik, seorang gadis cantik yang mengikat rambutnya menjadi satu di belakang, menampakkan garis lehernya yang jenjang dan tegas. Berulangkali ia mengusap peluh di pelipisnya, napasnya menderu dan tatapan matanya menajam pada satu titik. Pada sebuah bola.
Ya, kali ini sedang berlangsung mata pelajaran olahraga dan diadakan di lapangan luar, karena materi yang diberikan adalah permainan bola kasti. Tzuyu memegang erat tongkatnya dan menahan napas ketika seseorang melempar bolanya dan--
Hap!
Tzuyu berhasil memukul bola, dengan cepat ia berlari melewati teman-teman yang menjadi penjaga.
"Yeeeaayyy!"
"Tzuyuuuu!" teriak ia dan kelompoknya ketika gadis itu berhasil memenangkan permainan, mereka langsung berkumpul dan memeluk Tzuyu dengan erat.
"Kau hebat, Tzu," puji salah satu temannya membuat Tzuyu tertawa dan memeluknya.
"Baiklah, permainan hari ini selesai, kalian boleh beristirahat," ucap guru wanita yang disambut dengan tepuk tangan semua murid.
Mereka berhamburan pergi dari lapangan yang seakan memanggang tubuh mereka sejak tadi.
"Tzuyu, kau mau langsung ke Kantin?" tanya seorang perempuan yang berjalan beriringan dengan Tzuyu, dia adalah Jooyeon, teman sebangku Tzuyu.
Tzuyu menggelengkan kepalanya sambil kembali mengusap keringatnya.
"Tidak Jooyeon, aku ingin langsung ke kelas saja, aku lelah,"
"Kau tidak lapar?"
"Aku membawa bekal,"
Jooyeon tersenyum melihat Tzuyu, ia kemudian menahan tangan temannya tersebut.
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa, baiklah kau langsung saja ke kelas, aku akan ke kantin, nanti kubelikan milkshake untukmu,"
"Tidak usah Jooyeon, aku membawa minum,"
"Tidak masalah, ini hadiah karena kau sudah memenangkan permainan tadi,"
"Tapi--"
"Bye Tzuyu, tunggu aku di kelas ya," teriak Jooyeon sambil berlari, Tzuyu hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.
Kini ia hanya sendiri, dan kembali melangkahkan kakinya menuju kelas.
"Tzuya!" panggil seseorang membuat langkah Tzuyu kembali terhenti, ia tahu siapa yang memanggilnya, namun ada sedikit rasa sesak yang menyeruak masuk dalam relung hatinya, Tzuyu mengabaikan panggilan itu dan kembali melangkah, walau hati kecilnya terus berteriak bahwa ia merindukan lelaki bergigi kelinci tersebut yang menghilang tanpa kabar selama 2 hari setelah perpisahan mereka sore itu.
"Tzuya," panggil lelaki itu yang kini mengejar Tzuyu, gadis tadi tetap mengabaikannya dan terus melangkah, bahkan mempercepat langkahnya.
"Tzuya tunggu aku," ucap Jungkook yang kini berhasil menahan tangan Tzuyu, ia langsung memposisikan dirinya di hadapan Tzuyu, mendapat tatapan super datar dari gadis di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless [COMPLETED]
Fanfiction|Sebagian part telah dihapus| Ini hanya sebuah kisah sederhana, kisah yang juga menjadi milik bersama. Lelaki dan wanita bersahabat, tak mungkin jika tidak ada cinta diantaranya, mungkin tidak pada keduanya, tapi pasti ada pada salah satunya. Memang...