"Hati yang memilih bagaikan tali mati yang sekali mengikat maka sulit untuk dilepaskan."
️▪️▪️▪️Sesekali atensinya mengarah pada pria yang kini terlihat sangat khawatir, dan tak jarang juga mata itu turun pada tangan yang digenggam erat sejak tadi ia turun dari mobil. Tzuyu menelan salivanya berat ketika kembali mengingat bagaimana Chanyeol datang dan membawanya kemari.
Langkah kaki mereka berhenti seiringan dengan napas yang menderu. Tzuyu kembali menoleh ke arah Chanyeol yang kini terlihat putus asa.
"Dokter?"
"Masuklah," ucapnya, Tzuyu kembali menelan saliva sulit menatap knop pintu yang berada di hadapannya, ia terlihat ragu dan berulangkali menggelengkan kepalanya. Chanyeol yang menyadari itu menepuk pelan pundak Tzuyu.
Gadis itu menoleh, mendapati anggukan pasti dari pria tinggi di sampingnya membuat tekad Tzuyu kembali membulat. Dengan satu tarikan napas panjang, Tzuyu membuka knop pintu itu dan mulai melangkah masuk.
Deg!
"Chanwoo Sunbae?" lirih Tzuyu amat pelan.
Ya, alasan mengapa Chanyeol harus datang ke rumah Tzuyu adalah karena Chanwoo, adiknya yang kini terbaring di rumah sakit, lagi.
Chanwoo menoleh, wajah pucatnya sedikit berseri ketika melihat siapa yang datang.
"Tzuyu," panggilnya dengan suara parau, Tzuyu melepaskan pegangannya dan mulai melangkah masuk. Sementara itu, Chanyeol yang melihat hal tersebut kembali menguatkan diri dan mengikuti Tzuyu sebelum akhirnya ia menutup pintu rapat.
Tzuyu berjalan pelan sambil terus menatap Chanwoo dari ujung kepala hingga kaki. Menyadari tatapan yang didapatkannya, Chanwoo lagi-lagi tersenyum.
"Hai," ucapnya saat Tzuyu telah sampai tepat di sampingnya. Chanyeol berdiri di sisi yang berseberangan dengan Tzuyu dan menatap dua remaja di hadapannya bergantian.
"Sunbae, apa yang terjadi?" tanya Tzuyu lagi membuat Chanwoo tersenyum getir. Ia menggedikkan kedua bahunya sebelum kembali menatap Tzuyu.
"Apa yang bisa aku katakan? Sejujurnya aku malu, tapi beginilah adanya, aku yang sebenarnya, yang kau lihat sekarang,"
Gadis itu mengerjapkan matanya, tangannya bergetar dan mulai terkepal.
"Kenapa kau tidak bilang jika kau sakit, Sunbae?" tanya Tzuyu membuat Chanyeol dan Chanwoo berpandangan.
"Apa yang perlu dibanggakan dari ini? Aku tidak tau respon yang akan kalian berikan, mau berteman karena kasihan, atau bahkan menjauh karena takut disusahkan," jawab Chanwoo sedikit menyesali keadaan. Tzuyu menggelengkan kepalanya pelan, ia benar-benar sulit percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.
"Tzuyu," panggil Chanwoo lagi, Tzuyu kembali menatapnya.
"Ya?"
"Kau, tidak menyesalinya, 'kan?"
"Apa yang kau katakan, Sunbae? Tentu tidak, tidak kau salah, aku sangat menyesalinya, kenapa aku sampai tidak menyadari semua ini sejak awal?"
"Jangan menyesalinya Tzuyu, karena ini bukan salahmu, Chanwoo sendiri yang menginginkan hal ini," giliran Chanyeol yang bicara, walau sebenarnya Tzuyu tak terlalu menyimak perkataan dokter Park tadi karena sibuk dengan pikirannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless [COMPLETED]
Fanfiction|Sebagian part telah dihapus| Ini hanya sebuah kisah sederhana, kisah yang juga menjadi milik bersama. Lelaki dan wanita bersahabat, tak mungkin jika tidak ada cinta diantaranya, mungkin tidak pada keduanya, tapi pasti ada pada salah satunya. Memang...