20# Sandwich

2.3K 317 90
                                    

"Bukan tentang seberapa penting, tapi siapa yang menjadi prioritas"
▪▪▪



Semua buku sudah rapi dan dimasukkan ke dalam tas, Tzuyu duduk dengan manis sedangkan Jooyeon masih berkutat dengan beberapa lembar kertas, sesekali ia menoleh.

"Aish," desis Jooyeon yang sekarang nampak menyerah.

"Ada apa Jooyeon?"

"Kemarin Jaehyun Sunbae memberikan data siswa yang mengikuti ekstrakurikuler untuk menjadi pengajuan festival olahraga 2 pekan lagi, tapi aku lupa menyimpannya dimana," jawab Jooyeon sambil menggaruk kepalanya.

Tzuyu mengerjapkan matanya, ia lantas meraih ponselnya dari dalam saku, Jooyeon merasa heran dengan apa yang dilakukan Tzuyu.

"Selesai," ucap Tzuyu membuat Jooyeon semakin bingung.

"Apanya yang selesai?" Tzuyu menoleh, ia tersenyum. Jooyeon bahkan membulatkan matanya karena Tzuyu tersenyum begitu manis sekarang, tidak biasanya.

"Aku sudah memberitau Jungkook, dia akan menyalin lagi data itu, dan besok dia akan memberikannya,"

Jooyeon tersenyum dengan memgembuskan napas lega, ia lantas memeluk Tzuyu.

"Terimakasih Tzuyu, terimakasih banyak," Jooyeon melepaskan pelukannya dan memegang tangan Tzuyu.

"Kau telah menyelamatkanku,"

"Dari?" tanya Tzuyu.

"Dari Jaehyun Sunbae,"

"Kenapa?"

"Dia itu memang pria gila bukan? Dia bilang aku harus menyimpan data itu dengan baik, karena lusa kami akan mulai memilihnya, tapi aku berniat akan melakukan penyeleksian di rumah agar setelah dikelompokkan dengan anggota yang lain tidak memakan waktu banyak, masalahnya aku dan Jaehyun Sunbae yang mendapat tugas awal ini,"

"Oh," angguk Tzuyu mengerti.

"Ekhm," Tzuyu menoleh kepada Jooyeon yang sekarang memasang tampang aneh menurutnya.

"Ada apa?"

"Kau,"

"Aku, ada apa denganku?"

"Bukankah suasana hatimu hari ini benar-benar seperti roaller coaster? Tadi pagi kau sangat murung, dan setelah istirahat tadi, kau menjadi lebih ceria, apa karena Marshmellow yang diberikan Sinbae baru itu?" goda Jooyeon sambil menggerakkan alisnya.

Tzuyu mengangkat sebelah alisnya dan menatap Jooyeon penuh selidik.

"Lalu?" tanya Tzuyu lagi.

"Sepertinya permen kapas itu penuh keajaiban hingga bisa membuatmu berubah, apa masih ada? Aku juga ingin merasakan keajaiban itu,"

Tzuyu memutar bola matanya malas dan menggelengkan kepala, ia lantas meraih sakunya lagi dan mengeluarkan sebungkus permen kapas dan menaruhnya di meja.

"Hm, ambil saja, dan rasakan bagaimana keajaibannya," Tzuyu lantas bangkit dan memakai tasnya, ia berjalan meninggalkan Jooyeon yang menatap permen kapas itu dengan mata berbinar.

Breathless [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang