"Jika saja kau meminta setiap kata dari cinta yang kupunya, maka darah yang kumiliki tak sanggup menjadi tintanya"
▪▪▪Keringat di dahi Tzuyu sudah bercucuran, matanya masih fokus memandang sang lawan. Kim Mingyu, ia melatih Tzuyu dan menyuruh gadis itu untuk melawannya, memberikan pukulan-pukulan yang telah diajarkannya.
Sejak tadi Tzuyu masih kesulitan karena Mingyu terus saja menepis pukulannya, wajah gadis itu sudah memerah akibat panas di tubuhnya meningkat. Jangan lupakan panas di hatinya pula.
"Ayo Tzuyu," semangat Mingyu lagi, ia terus menatap Tzuyu yang berambisi tinggi untuk bisa memukulnya.
"Yak! Oppa kenapa kau terus menghindar?" tanya Tzuyu kesal sambil menegakkan tubuhnya. Mingyu terkekeh, ia berkacak pinggan sambil menatap Tzuyu.
"Memang seperti itu, Tzuyu,"
"Jika begitu mana bisa aku memukulmu? Sedangkan kau akan memberiku sabuk putih jika aku berhasil memukulmu," Tzuyu mempoutkan mulutnya.
Mingyu menggelengkan kepalanya.
"Kau lihat," tunjuk Mingyu pada anak kecil yanh tempo hari Tzuyu lihat di gelanggang.
"Kau tau bagaimana dia menadapatkan sabuknya? Dia harus bisa membuat pelatihnya itu angkat tangan, kau tau bagaimana dia melakukannya?" Tzuyu menggeleng.
"Dia menggelitiki pelatihnya hingga ia terjatuh dan pelatihnya menyerah dengan angkat tangan, banyak cara yang bisa kau lakukan untuk menang Tzuyu, semua itu hanya terserah padamu, bagaimana kau menentukan langkah selanjutnya," jelas Mingyu serius, mereka berdua masih fokus menatap anak kecil yang sedang berlatih kuda-kuda tersebut.
Tzuyu menyeringai, ia menatap Mingyu yang masih fokus melihat ke arah anak kecil itu, Tzuyu mengepalkan tangannya.
"Oppa,"
"Hm?"
Bugh!
"Yak!"
"Yeeaayyy," Tzuyu melompat kegirangan, ia melompat sana-sini melihat Mingyu yang masih memegangi wajahnya yang di pukul Tzuyu.
"Aku menang Oppa,"
"Bagaimana bisa begitu? Kau memukul tanpa aba-aba,"
"Tidak, aku memukulmu dengan aba-aba, sebelum aku memukulmu aku memanggilmu terlebih dahulu, sekarang mana sabukku?" ucapnya sambil menyodorkan tangannya.
Lelaki itu meringis, ia mendesis dan berjalan ke arah sudut, mengambil sebuah sabuk berwarna putih. Tzuyu tersenyum, setelah memakai sabuk nanti dia akan berlatih dengan lebih giat.
"Ini sabukmu," ucapnya menyodorkan sabuk tersebut.
Tzuyu tersenyum, ia mengambil sabuk tadi.
"Yak! Oppa!"
Mingyu mengunci tangan Tzuyu di belakang tubuh gadis itu membuat Tzuyu sedikit meringis.
"Kali ini akan kuberikan jika kau bisa lepas dari kuncianku,"
"Yak! Mana bisa begitu? Ini menyalahi perjanjian,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless [COMPLETED]
Fanfiction|Sebagian part telah dihapus| Ini hanya sebuah kisah sederhana, kisah yang juga menjadi milik bersama. Lelaki dan wanita bersahabat, tak mungkin jika tidak ada cinta diantaranya, mungkin tidak pada keduanya, tapi pasti ada pada salah satunya. Memang...