"Sejatinya perempuan sama, ingin diperlakukan istimewa, tapi tidak dengan cara yang sama."
▪▪▪Tersenyum, itulah yang dilakukan Chanyeol sejak pagi. Setiap kali melakukan pemeriksaan keliling, ia yang pada dasarnya sudah ramah, semakin murah saja mengumbar senyumannya. Ia tak segan tertawa bersama pasien dan membuat perawat yang membersamainya semakin takjub melihat paras sempurna pria di hadapannya.
"Jangan lupa habiskan makanannya dan minum obatnya, Tuan," ucap Chanyeol sambil tersenyum ramah.
Ia berpamitan dan keluar dari ruangan tersebut.
"Apa masih ada jadwal hari ini?" tanyanya pada salah satu dokter muda, asistennya.
"Untuk pemeriksaan sudah selesai, dok. Dan rapat dewan juga diundur," Chanyeol mengangguk.
"Sus, bagaimana perkembangan pasien di ruang Tulip?" tanya Chanyeol pada perawat Min.
"Masih sama, dokter," Chanyeol tersenyum, dan menarik napasnya panjang.
"Baiklah, aku akan berkunjung," Perawat Min mengangguk.
Chanyeol berjalan lebih dulu meninggalkan perawat Min dan asistennya.
"Suster, ada apa dengannya akhir-akhir ini? Bahkan kemarin saat aku ke ruangannya dia sedang tertawa sendiri, apa dia baik-baik saja?" bisik sang dokter muda membuat perawat Min tertawa.
"Iya, dia baik-baik saja,"
"Tapi--"
"Jika kau begitu penasaran, kenapa tidak bertanya langsung saja? Kalian 'kan satu ruangan," dokter muda itu mendengus, perawat Min berlalu begitu saja.
*
*
*Hari ini semakin dekat pada ujian. Jungkook dan yang lain semakin sibuk. Pergi pagi hari dan pulang petang, beberapa kali Jaehyun mengeluh dan membuat dua temannya merasa jengkel.
Seperti kali ini, mereka berbaring, bergelimpangan bak ikan duyung terdampar di kamar Jungkook. Selain karena ada modul yang harus diselesaikan, rumah Jungkook adalah pilihan terbaik untuk pulang saat ini.
Pintu diketuk dari luar membuat pemuda Jeon itu mengangkat kepalanya sejenak dan menyipitkan mata.
"Jung," panggil dari luar, Jungkook beranjak dari ranjangnya dan melangkah gontai, membukakan pintu dan bersandar di sana.
"Ibu?"
Jeon Arin, Ibu Jungkook menatap dengan senyuman.
"Kalian sudah tidur?" tanyanya, Jungkook mengangguk.
"Kami memutuskan tidur dulu sebentar, dan akan bangun lagi nanti untuk melanjutkan tugas," jawab Jungkook dengan suara parau.
"Baiklah, ini untuk kalian," sodor Arin membuat Jungkook memusatkan pandangan ke sebuah tas bundar di tangannya.
"Apa?"
Arin menggelengkan kepala.
"Ibu tidak tau, Ibu lupa menanyakannya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless [COMPLETED]
Fanfic|Sebagian part telah dihapus| Ini hanya sebuah kisah sederhana, kisah yang juga menjadi milik bersama. Lelaki dan wanita bersahabat, tak mungkin jika tidak ada cinta diantaranya, mungkin tidak pada keduanya, tapi pasti ada pada salah satunya. Memang...