"Waktu adalah pedang, dan siapa yang tak bisa mengendalikannya maka ia akan terhunus"
▪▪▪Waktu seakan berlari sejak penuturan yang diutarakan oleh Tzuyu waktu itu.
Gadis itu benar-benar bertahan dengam tekadnya, ia masih percaya tentang semua yang akan ia dapatkan dari apa yang Mingyu katakan, tapi ia lupa bahwa pria itu mengatakan tentang hal lain--bukan, Tzuyu tahu maksud Mingyu adalah tentang ajaran hidup, dan kesalahannya adalah ia menganggap semua hal adalah sama.Ya memang, hal itu mungkin bisa saja, tapi akan ada banyak perbedaan dalam penerapannya di kehidupan.
Apakah Tzuyu sudah tak merasakan sakit lagi? Salah. Kenyataannya, hari-hari yang Tzuyu jalani bersama Jungkook dan Yerim tak lepas dari rasa sakit, banyak hal manis yang mampir, namun justru hal itu yang menusuknya jauh lebih dalam lagi.
Sekolah hari ini sangat ramai, bukan tanpa sebab, melainkan ada acara pentas seni yang diadakan untuk memperingati hari jadi Sekolah yang ke 32 tahun.
Banyak kreasi yang dilakukan para murid, bahkan ketua pelaksana yang tak lain adalah Jaehyun dengan Jooyeon sebagai wakilnya sepakat untuk memberikan formulir pada para civitas akademika untuk ikut berpartisipasi menunjukkan bakat mereka bukan hanya sebagai juri dan penonton.
Banyak sekali pembaharuan yang dilakukan selama Jungkook menjabat sebagai ketua MPK hampir setahun ini, salah satunya adalah jika acara pentas seni sebelumnya hanya akan ada acara pertunjukkan perkelas, guru-guru menjadi murid dan para atasan di Yayasan akan menjadi penikmat saja. Kali ini, semua terlibat, pertunjukan kolaborasi juga diadakan antar siswa yang berbeda kelas, jurusan maupun tingkat, murid bukan hanya sebagai penampil tetapi juga 2 orang murid terlibat sebagai juri.
Bukan tanpa sebab, Jungkook ingin menunjukkan jika masalah anak muda hanya bisa dimengerti oleh orang-orang dewasa jika mereka terjun langsung dan ikut merasakan, begitupula sebaliknya. Maka dari sini diharapkan tak ada lagi jarak dan ruang yang menjadi pembatas bagi satu sama lain, dan terciptalah rasa saling memghormati karena kita mengerti kondisi satu sama lain.
Jungkook dan Jaehyun sampai ke ruang belakang, di sana mereka mendapati Yerim dan Jooyeon yang masih mengobrol dan saling tersenyum.
"Apa sudah selesai?" tanya Jungkook yang diangguki 2 gadis di hadapannya.
"Lalu dimana Tzuyu?" tanya Jaehyun sekarang, Jooyeon menunjuk sebuah pintu.
"Dia masih di dalam, katanya dia tidak mau keluar," jelas Jooyeon sambil menatap pintu yang masih tertutup itu.
"Tzuyu! Keluarlah! Ada Jungkook dan Jaehyun, biarkan mereka juga ikut menilai," teriak Yerim sambil kembali memukul pintu itu.
"Ah terserah, aku malas," teriak Tzuyu dari dalam membuat mereka saling memandang.
Sejak awal Tzuyu menolak mentah-mentah untuk mengikuti lomba ini. Bagaimana tidak? Biasanya gadis satu itu hanya akan mengikuti lomba panahan jika sedang ada olimpiade olahraga, menurutnya itu hanya satu-satunya perlombaan yang tidak menguras banyak hal, hanya perlu fokus, dan seperti itulah Tzuyu. Namun, karena kedua gadis di luar pintu ini memaksanya secara mati-matian untuk mengikuti lomba fashion show dengan tema Disney Princess membuat gadis itu akhirnya terkurung--bukan, mengurung diri dengan gaun ala Cinderella berwarna putih kebiruan di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless [COMPLETED]
Fanfiction|Sebagian part telah dihapus| Ini hanya sebuah kisah sederhana, kisah yang juga menjadi milik bersama. Lelaki dan wanita bersahabat, tak mungkin jika tidak ada cinta diantaranya, mungkin tidak pada keduanya, tapi pasti ada pada salah satunya. Memang...