.
.
.
.
.
" kini kalian tidak akan bisa kembali lagi "Hah.... Akhirnya, mereka benar benar merepotkan. (?) Namun... Itu tadi aneh, bagaimana mereka bisa membuka gerbang antar dimensi? Itu bukan neraka dari dunia ini. Apakah mereka telah mengembangkan pengetahuan mereka tentang sihir ?
Jangan bodoh, mereka menggunakan sihir murni untuk menghancurkan saja...
"Apakah.. kaitannya dengan dia?.. siapa Ery sebenarnya?"
"Dave!"
Tunggu?... Suara itu..
.
.
.
Hehehe~ ternyata itu kalian..."Kami dengar ledakan dan segera kemari secepat mungkin. Apa yang terjadi?"
"Hei! Kau baik baik saja?! "
"Aku tak ap-"
"Astaga, apa yang kau lakukan?! Bagaimana kau bisa tertutupi darah?!" Dinda... Jangan, aku bukan anak kecil tahu..."Duduk, biar ku lihat luka mu!"
" H..Hey.. kalian tak perlu khawatir, lihat!... Aku bisa beregenerasi~"
"Bagaimana bisa tak khawatir? Aku baru saja meninggalkanmu selama 5 menit dan kau sudah berlumuran darah!" well aku tak bisa menyalahkan mereka juga, ini reaksi pertamaku saat melihat orang yang terlumuri darah
"T..Tapi-"
"Nggak ada tapi!.. sini duduk!" Tukasnya setelah mendorongku untuk duduk.. ia menarik sapu tangan dan alkohol dari tasnya, mengoleskannya ke luka luka ku
"Aww... Aw.. pelan~"
"Maaf, apakah aku terlalu kasar?" Ia mengelus lukaku setelah membersihkannya "tahan, ini akan sedikit sakit"
Meanwhile Reval menoleh dengan kebingungan, kanan dan kiri semuanya hancur "Apa yang terjadi disini?"
"Huh~ Iblis, aku rasa mereka berhasil menemukan sihir antar dimensi... Aww!"
"M..maaf~"
"Kau bercanda?!" Tukas Reval
"Apa muka ku nampak bercanda?"
"Muka kaya Jokes nggak perlu serius"
" Goddamnit.....
.
.
.
(?!)
.
.
Ghk!! Argh.. ""Hey?! Kau tak apa?" Tukas keduanya secara bersamaan
"Aku... Tak apa- ghk..."
Sial... A..aku masih belum sepenuhnya pulih...
"Take it easy okay? Tenang.. tenang" sambinya menyalurkan tenaga kehidupan kedalam ku..
" Huh~ sepertinya mataku.. agak bermasalah, maaf aku... Terlalu Memaksakan diri..."
"Lain kali tolong jangan memburu iblis dulu okay?... Luka mu bisa makin parah"
"Heh maaf..."
"Ayo, kita pulang untuk melihat luka lukamu" tegas Reval menaruh lenganku dipundaknya "Mie nya keburu dingin..."
Hehe~... Benar...
"Pelan..... Hah~ sejujurnya kalian harus lebih merawat diri kalian"
"Lah? Kok aku?"
"Tentu saja iya!. Kalian berdua tak berpikir panjang dan langsung menerjang ke pertempuran begitu saja!"
"Hey, setidaknya aku melindungi yang dibelakang agar tak terluka"
"Kau lebih membebani yang belakang dengan kecerobohan mu!"
"Hey.. hentikan kalian berdua~"
Haha~ dan iya... Aku hampir lupa kalau kita dulunya adik kakak... Huh... Dan sepertinya aku masih tetap penengah mereka berdua..
.
.
.
(?)
.
.
"Ery?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer Adventure
Fantasy" Aku bersumpah... mereka akan membayar ini semua... Aku tak akan berhenti bertarung, hingga di hari, aku bisa melihat mu sekali lagi" Setelah mengakhiri perang dunia di Arcadia dan melewati Dimensions Warfare, kini Sang Glore Shadow telah kembal...